5 Permasalahan yang Tak Perlu Dibesarkan dalam Hubungan Asmara

Dalam menjalin relasi sama pasangan, pastinya ada saja masalah yang muncul. Apalagi jika sudah saling mengenal dan hubungan sudah berjalan, pemicu pertengkaran sering kali tak terhindarkan. Tinggal kebijakan kamu saja, mau dipermasalahkan atau tidak.
Namun, kalau bisa tak perlu mempermasalahkan lima hal ini jadi masalah besar. Sebab pastinya hal yang dibesar-besarkan akan memicu pertengkaran. Kalau sudah begini, hubungan bisa goyah dan tak terselamatkan, lho.
1. Pasangan suka telat

Hal ini pasti sangat mengganggu saat pasangan lebih banyak tepatnya daripada on time. Kesal sekali rasanya mau kencan, tapi harus nunggu pasangan yang masih sulit buat belajar on time. Kalau mau dipermasalahkan, pastinya hal ini tidak akan ada muaranya.
Jadi tidak perlu mempermasalahkan ini lagi. Kalau memang dia tipe yang suka telat, jangan berpaku sama waktunya. Tambahkan 30 menit atau lebih, agar kamu juga tak makan hati. Jadi jangan berekspektasi sama waktu yang dia janjikan.
2. Pasangan kurang rapi

Hal ini juga sebenarnya tak perlu dipermasalahkan. Sama halnya dengan kelebihan yang bisa kamu terima, anggap ini sebagai kekurangan dia yang perlu diterima juga. Mungkin saja dia tak terbiasa merapikan tempatnya sendiri. Jadi, coba tak perlu marah-marah menghadapinya.
Contohkan kepadanya cara merapikan yang sederhana. Mulai dari menempatkan barang ke tempat semula, sampai membersihkan kamar seminggu sekali. Memang sulit, tapi kalau kamu setia mendampingi, dia pasti ada kemauan untuk lebih rapi.
3. Pasangan suka ketiduran

Perlu diketahui bahwa ada jenis orang yang memang pelor alias nempel molor. Saat suasana mendukung, mereka bisa dalam sekejap terlelap di mana pun. Termasuk saat nonton film atau sedang dalam perjalanan. Kesal? Pasti kadangkala kamu merasakan hal ini.
Namun, kebiasaan ini sulit untuk diubah. Jadi, kamu harus memutuskan mau nerima atau tidak. Solusinya adalah jangan ngajak dia nonton film yang bukan genre dia atau saat sedang di perjalanan, anggap saja yang penting ada orang yang menemani.
4. Pasangan berbicara terlalu keras

Ada beberapa orang dari kalangan suku tertentu memang memiliki intonasi suara yang keras. Lagi-lagi, dirimu hanya bisa memilih ingin bertahan atau cari lagi yang lain. Soalnya ini sudah bawaan dari lahir. Ketika kamu menyuruh dia menurunkan intonasi berbicara yang ada dia malah tidak bisa jadi diri sendiri.
Pastinya memiliki pasangan yang intonasinya keras akan sering membuat salah persepsi. Dia maksudnya mungkin hanya ngomong biasa, tapi kamu kadang menganggap dia sedang marah. Sekali lagi, mau terima atau tidak sama sekali.
5. Pasangan yang irit

Nah, sebelum menerima hal terakhir ini, kamu harus bedakan apakah dia irit atau pelit. Kalau sudah bisa membedakannya, kamu perlu menyesuaikan saja. Jangan mengharapkan pasangan yang irit itu akan selalu membawamu makan di tempat mewah. Sebab orang yang irit biasanya memiliki target yang lebih besar dalam hidupnya.
Misalnya saja mereka mau punya rumah, mobil atau apa pun yang harganya lumayan mahal. Sebab orang yang irit biasanya menghindari kredit, jadi kamu perlu memaklumi hal ini dan tak perlu mempermasalahkannya.
Kelima hal di atas lebih baik dibandingkan pasangan yang punya sikap kasar, suka judi, dan mabuk-mabukan. Jadi sebagai pasnagan kamu harus cerdas memilih masalah yang memang harus dipermasalahkan atau tidak. Sehingga hubungan pun akan langgeng sampai kapan pun.