Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi teman (pexels.com/William Fortunato)

Naksir sahabat sesungguhnya bukanlah hal terlarang dalam dunia percintaan. Malahan bagus kalau dari sahabat ternyata bisa jadi pasangan yang cocok antara satu sama lain dan menjalin hubungan sehat. Akan tetapi sebelum melangkah terlalu jauh, sebenarnya ada beberapa pertimbangan jika naksir dengan sahabat sendiri. 

Mulai dari kesiapan untuk tetap berteman kalau ditolak, tahu diri jika dia sudah ada pasangan, kesanggupan untuk menjalin hubungan dewasa dan lain sebagainya. Pertimbangan ini untuk melihat kesiapanmu menghadapi berbagai kemungkinan ketika naksir dan ingin pacaran dengan sahabat. Tapi untuk lebih jelas mengenai apa saja pertimbangannya bisa disimak satu-satu pada poin pembahasan berikut ini, ya. 

1. Harus tetap berteman kalau cintamu ditolak

ilustrasi sedih (pexels.com/Timur Weber)

Ketika dirimu naksir dengan sahabat maka pertimbangan dulu kemungkinan jika ditolak. Bahwa meskipun sebagai teman dia sangat menerima dan baik, hal itu tidak menjamin kalau dia punya perasaan yang sama dan dapat menerima cintamu.

Maka dari itu lanjutkan hanya jika kamu siap untuk tetap berteman kalau ditolak. Jangan sampai jadi asing setelahnya dan kamu kehilangan sahabat baik dalam hidup cuma gara-gara cinta sepihak.

2. Jangan diungkapkan kalau dia sudah punya pasangan

ilustrasi pasangan (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Ketika naksir dengan sahabat sudah seharusnya untuk bersikap tahu diri ketika dia sudah memiliki pasangan. Jangan gegabah mengungkapkan perasaanmu ketika dia sedang menjalin hubungan dengan orang lain, karena itu berarti kamu tidak menghargai pasangannya dan egois sendiri.

Pasalnya, dia mungkin tidak nyaman jika sahabatnya sendiri menyatakan cinta ketika ada seseorang yang sedang ia cintai dan jaga perasaannya. Jadi, lebih baik dipendam dan boleh diungkapkan hanya jika satu sama lain sedang jomblo. 

3. Bisakah dewasa dalam membina hubungan

ilustrasi pasangan kencan (pexels.com/Mike Jones)

Pacaran sejatinya berbeda dengan sahabatan, sehingga pertimbangkan dulu apakah dirimu siap membina hubungan dewasa dengannya jika pacaran. Meskipun saat bersahabat bisa bebas bercanda dan dekat dengan siapa saja, beda ketika terikat hubungan pacaran yang hal tertentu jadi dibatasi.

Misalnya jadi gak bisa bebas berteman dengan lawan jenis lain, bercanda yang harus dipikir dulu supaya gak menyinggung, keharusan untuk memperlakukan dia sebagai pasangan dan lain sebagainya. Yang dewasa pasti mengerti kalau membina hubungan itu tidak mudah bahkan dengan dia yang dulunya sebagai sahabat. 

4. Kedewasaan diri jika berakhir putus

ilustrasi putus (pexels.com/RDNE Stock Project)

Kedewasaan diri untuk bersikap dengan kemungkinan putus ketika pacaran dengan sahabat pun juga harus dipertimbangkan. Sebaiknya pikir dulu apakah dirimu siap untuk kembali berteman lagi jika putus dengannya, atau malah nantinya menjauh karena sakit hati. Karena tidak ada jaminan bahwa hubungan akan berjalan mulus jika dengan sahabat, bisa jadi baru beberapa bulan ternyata putus karena tidak cocok. 

5. Membatasi celah selingkuh dengan tidak berteman dengan lawan jenis lagi

ilustrasi teman (pexels.com/Elina Fairytale)

Naksir sama sahabat itu berarti kamu harus siap untuk memutus siklus berteman dengan lawan jenis. Hal ini penting dilakukan untuk membatasi celah selingkuh, karena awalnya kamu dan dia berasal dari temenan, kan. Selain itu juga untuk menghargai dia sebagai pasanganmu dengan menjaga batasan dengan lawan jenis lain. 

Naksir sahabat boleh-boleh saja, tapi pertimbangkan dulu tentang kesanggupanmu menghadapi berbagai kemungkinan. Jangan sampai persahabatan hancur dan kehilangan sahabat baik cuma karena keegoisan cinta sepihakmu. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team