5 Situasi dalam Hubungan Sosial yang Mendorong Terciptanya Self Doubt

- Kritik tidak membangun bisa mempengaruhi rasa percaya diri dan menimbulkan keraguan terhadap nilai diri
- Membatasi perbandingan dengan orang lain dapat membantu mengurangi perasaan meragukan diri sendiri
- Komunikasi terbuka dan kemandirian emosional dapat mengurangi keraguan dalam hubungan sosial
Dalam menjalin hubungan sosial, ada kalanya kita merasa ragu terhadap diri sendiri. Hal demikian sering terjadi ketika situasi tertentu dapat mempengaruhi kepercayaan dalam diri. Perasaan self-doubt atau keraguan terhadap kemampuan, nilai diri, dan keputusan yang diambil, sejatinya bisa muncul tanpa kita sadari.
Beberapa situasi dalam hubungan sosial bisa membuat kita meragukan siapa kita sebenarnya. Ketika perasaan demikian tidak ditangani dengan tepat, maka bisa berdampak pada kesejahteraan mental dan kualitas hubungan sosial yang dijalani. Menyadari situasi-situasi berikut menjadi langkah penting mengatasi perasaan self-doubt dalam hubungan sosial.
1. Situasi saat menerima kritikan atau komentar negatif

Ketika orang lain memberi kritik yang tidak membangun atau menyampaikan komentar negatif, kita bisa merasa terpuruk dan meragukan diri sendiri. Kritik yang disampaikan dengan cara tersebut bisa mempengaruhi rasa percaya diri dan menimbulkan keraguan tentang value yang dimiliki. Dalam situasi tersebut, kita mungkin merasa tidak cukup baik atau tidak memenuhi harapan orang lain.
Sehingga penting bagi kita untuk belajar membedakan antara kritik konstruktif dan yang merendahkan. Kita perlu mengatasi perasaan self-doubt tersebut dengan cara yang tepat. Salah satunya yakni dengan menerima kritik melalui cara yang sehat dan memahami bahwa tidak semua kritik mencerminkan kebenaran tentang diri kita yang sebenarnya.
2. Situasi saat membandingkan diri dengan orang lain

Seringnya, kita akan merasa minder atau ragu terhadap diri sendiri ketika terus-menerus membandingkan diri dengan orang lain yang tampak lebih sukses atau bahagia. Perbandingan yang terus-menerus bisa menumbuhkan perasaan tidak cukup baik dan menyebabkan kita meragukan diri sendiri. Hal demikian bisa meragukan kemampuan atau pencapaian diri.
Menghentikan kebiasaan membandingkan diri dengan orang lain adalah langkah penting untuk memperbaiki kesejahteraan mental. Kita perlu mencoba untuk lebih menghargai keunikan yang dimiliki diri sendiri. Fokus pada perjalanan pribadi akan membantu kita menumbuhkan rasa percaya diri yang lebih sehat dalam menjalin hubungan sosial.
3. Situasi saat memiliki komunikasi yang tidak sehat dengan orang lain

Ketika komunikasi dalam hubungan sosial tidak berjalan dengan baik atau kita merasa tidak didengar, keraguan terhadap hubungan yang dijalani dan diri sendiri bisa muncul. Ketidakjelasan dalam tujuan, harapan, atau perasaan kerap menyebabkan kebingungan dan ketidakpastian yang mengarah pada self-doubt. Imbasnya, kita mulai meragukan apakah kita cukup baik dalam menjalani hubungan sosial.
Komunikasi yang terbuka dan jujur menjadi kunci untuk mengurangi keraguan dalam hubungan sosial. Dengan berbicara secara terbuka tentang perasaan dan kebutuhan, kita bisa menghindari kesalahpahaman. Hal itu juga dapat memperkuat rasa percaya diri dalam hubungan sosial yang dijalani.
4. Situasi saat mengalami ketergantungan emosional yang tidak sehat

Ketika kita terlalu bergantung kepada orang lain untuk kebahagiaan dan validasi diri, kita bisa mulai meragukan apakah kita cukup kuat atau mandiri. Ketergantungan emosional bisa menciptakan ketakutan dan kecemasan, terutama ketika orang lain tidak memenuhi ekspektasi atau kebutuhan kita. Kondisi tersebut mengarah pada self-doubt tentang kemampuan kita untuk berdiri sendiri.
Kita perlu membangun kemandirian emosional dan menghargai diri sendiri tanpa terlalu bergantung dengan orang lain. Hal demikian dapat membantu mengurangi perasaan ragu. Dengan menjaga keseimbangan dalam hubungan sosial, kita bisa lebih percaya pada kemampuan diri dan tidak merasa tertekan oleh ekspektasi yang ada.
5. Situasi saat mengalami pengkhianatan atau pelanggaran kepercayaan

Pengkhianatan, baik dalam bentuk kebohongan atau pelanggaran kepercayaan lainnya, bisa menumbuhkan keraguan besar terhadap diri sendiri. Ketika kepercayaan dikhianati, kita kerap meragukan penilaian diri sendiri. Hal demikian tentu bisa merusak rasa percaya diri dan menimbulkan perasaan self-doubt yang mendalam.
Munculnya self-doubt dalam hubungan sosial bisa disebabkan oleh banyak faktor, tapi yang terpenting adalah bagaimana kita meresponsnya. Ketika kita belajar mengenali perasaan tersebut, kita bisa bersikap lebih bijak. Dengan berkomunikasi terbuka dan membangun kepercayaan diri, kita dapat mengurangi dampak negatif yang mungkin timbul.
Hubungan sosial yang sehat sudah semestinya fokus pada sikap saling mendukung. Pasalnya hubungan yang membangun tidak akan mengurangi rasa percaya diri. Dengan memahami dan mengatasi self-doubt, kita bisa menjaga hubungan yang lebih positif dan merasa optimis dalam segala kondisi.