Sering Dilakukan, Ini 5 Alasan Jangan Biasakan Awali Chat dengan 'P'

Agama mana pun tentu saja menganjurkan ucapan salam ketika akan memulai obrolan sesuai dengan versi masing-masing. Ucapan salam di awal pesan biasanya akan membuat si penerima pesan merasa mendapat doa kebaikan. Duh, adem banget saat sebuah obrolan pesan diawali dengan tulisan saling mendoakan satu sama lain, lho.

Jikalau berbeda kepercayaan dan ingin lebih bersifat umum, kamu juga bisa memberikan ucapan santun selain P ketika mengawai obrolan. Meski sederhana, mengawali pesan chat dengan adab kesopanan tentu saja akan membuat obrolan selanjutnya menjadi lebih hangat.

Halo, selamat pagi, apa kabar, dan sejenisnya merupakan contoh pesan chat yang bisa kamu terapkan ketika ingin mengawali obrolan.

Ketika kamu mengirimkan pesan P dengan maksud tertentu, tidak semua orang ternyata bisa memahami artinya, lho. Terutama bagi yang jarang melakukan obrolan melalui pesan chat, huruf P di awal obrolan akan membuat bingung si penerima pesan.

Alih-alih ingin dibalas dengan respons biasa, si penerima pesan malah membalas dengan ceramah, "Tobat lo!"

Huruf P di awal chat memang biasanya sering dianggap sebagai pesan iseng, main-main, dan tak serius. Akibatnya, banyak orang merespons huruf P dengan balasan-balasan yang tak kalah iseng. Kan gak lucu kamu mau mengawali obrolan serius, tapi malah direspons balik dengan candaan-candaan yang malah gak lucu.

Nah, ini nih yang bikin sesak ketika pesan P di awal chat kamu tak direspons sama sekali orang yang bersangkutan. Padahal sudah centang biru, pesan chat kamu malah tak digubris meski si penerima pesan online. Ketika pesan kamu tak dibalas, kamu saat itu merasa seperti remah-remah biskuit saat habis musim Lebaran. “Aku mah apa atuh!”

Jadi, jangan membiasakan diri mengawali obrolan pesan dengan huruf P, apalagi sampai bomb chat dengan P secara berlebihan!