Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Tanda Dia Bad Mood Menunggu Kamu, Batal Sudah Semua Acara

ilustrasi menunggu (pexels.com/KoolShooters)
ilustrasi menunggu (pexels.com/KoolShooters)

Ketika kamu ada janji dengan siapa pun, wajib untukmu datang tepat waktu. Jangan molor sesuka hati yang merugikan orang lain. Hargai mereka karena waktu dan energinya bukan cuma buat menantimu yang gak kunjung datang. Wajar bila seseorang menjadi bad mood saat menunggumu terlalu lama.

Walaupun dirimu minta maaf berkali-kali tidak otomatis bikin dia merasa lebih baik. Apalagi tak ada alasan yang benar-benar penting atas keterlambatan tersebut dan ini bukan pertama kalinya. Jika suasana hatinya telanjur amat negatif, sikapnya terhadapmu juga menjadi gak enak.

Jangan kaget bila ia berubah tidak ramah bahkan berpengaruh pada hubungan kalian ke depan. Hindari merasa dirimu gak bersalah telah membuatnya menunggu 30 menit atau berjam-jam lebih lama dari waktu yang disepakati. Lima sikap ini menandakan suasana hatinya sudah begitu buruk. 

1. Gak merespons lagi chat-mu

ilustrasi melihat smartphone (pexels.com/imustbedead)
ilustrasi melihat smartphone (pexels.com/imustbedead)

Pertama kamu bilang akan terlambat, dia masih membalas. Begitu juga saat dirimu mengatakan jalannya macet dan beberapa hal lain. Tapi setelah cukup lama dan kamu berusaha untuk terus berkomunikasi dengannya, ia tidak lagi membalas. Beberapa pesanmu dibaca, tetapi tak direspons sama sekali.

Lalu jika kamu belum juga tiba di lokasi, chat-mu yang selanjutnya tidak dibuka. Bahkan saat dirimu menelepon, dia barangkali gak mengangkatnya sekalipun statusnya online. Bila seperti ini, mending kamu berhenti mengirim pesan atau meneleponnya yang hanya bikin ia tambah sebal.

Terpenting sekarang adalah dirimu harus segera sampai di lokasi janjian. Sebab kalau menit demi menit berlalu dan kamu belum juga tampak batang hidungnya, kesabarannya bakal makin tipis atau benar-benar habis. Lakukan segala cara untuk secepatnya tiba, tapi jangan sekali lagi chat cuma buat menanyakan kenapa dia diam saja. Pertanyaan itu menunjukkan kamu tak merasa bersalah bikin orang lain menunggu hingga mati gaya.

2. Diam saja setelah bertemu

ilustrasi menunggu (pexels.com/Jep Gambardella)
ilustrasi menunggu (pexels.com/Jep Gambardella)

Setibanya kamu di lokasi pertemuan, tidak berarti orang lain lantas lega luar biasa dan sikapnya hangat. Dirimu barangkali dibuat bingung dengan raut wajahnya yang muram serta bibir terkunci rapat. Ketika kamu mengajaknya bicara atau bertanya, jawabannya singkat sekali. 

Ia sudah kehilangan minat untuk mengobrol denganmu. Hati yang kesal membuatnya tidak tertarik membicarakan apa pun. Waktu pun berjalan amat lambat dan baik dirimu maupun dirinya menjadi tersiksa dengan jalannya pertemuan. Suasananya seperti orang lagi marahan sekalipun kamu sudah mencoba mencairkan suasana.

Padahal, sifat aslinya tidak pendiam. Tetapi keterlambatanmu yang gak cuma 10 atau 15 menit telah merusak keriangannya. Dia diam sekaligus untuk menahan marah. Ia tak mau mengatakan hal-hal yang buruk ketika emosinya tidak stabil. Kamu perlu minta maaf sekali lagi secara langsung dan akui bahwa gak seharusnya dirimu membuang-buang waktunya seperti itu.

3. Tanpa pemberitahuan, sudah pergi saat kamu tiba

ilustrasi menunggu (pexels.com/Nataliya Vaitkevich)
ilustrasi menunggu (pexels.com/Nataliya Vaitkevich)

Tidak semua orang bisa terus bersabar untuk menunggumu. Terlebih jika seseorang masih akan ada kegiatan berikutnya. Mau sampai kapan dia harus menunggumu tanpa kepastikan jam tiba? Orang yang tak bertanggung jawab pada janji yang dibuat sendiri sukar untuk dipercaya.

Mungkin sudah sejak tadi kamu bilang otw dari rumah dan sebentar lagi sampai. Nyatanya, kamu tidak kunjung tiba seolah-olah rumahmu pindah lebih jauh atau ukuran waktu kalian berbeda. Sebentar versimu juga ternyata lama sekali untuknya. Bosan dan capek menunggu, ia memilih pergi saja tanpa mengabarimu terlebih dahulu.

Pikirnya, biar gantian kamu yang bingung mencari dan menunggunya. Kalaupun nanti dirimu mencoba menghubunginya, dia bisa sengaja gak mengangkat telepon dan membalas chat-mu. Lantaran kamu yang jam karet, jangan menyalahkan keputusannya buat pergi tanpa mengatakan apa-apa.

4. Membatalkan banyak rencana biar segera pulang

ilustrasi menunggu (pexels.com/The Lazy Artist Gallery)
ilustrasi menunggu (pexels.com/The Lazy Artist Gallery)

Tadinya kalian sudah punya banyak rencana. Seperti makan dulu kemudian pergi ke beberapa tempat. Kepergian kalian juga ada tujuannya, bukan sekadar jalan-jalan menghabiskan waktu. Misalnya, dia ingin membeli sesuatu. Namun bersama dengan kedatanganmu yang telat, rencana juga berubah secara sepihak.

Dia cuma mau makan karena kalian telanjur bertemu di restoran. Tapi setelahnya ia gak mau ke mana-mana lagi. Bila dirimu bertanya alasannya, dia mengatakan kapan-kapan saja atau sudah malas untuk pergi. Biasanya ini membuatmu ingin mendesaknya supaya rencana tetap berjalan seperti semula.

Akan tetapi, desakan begitu justru membuatnya tambah marah. Sebab seandainya kamu gak terlambat datang, acara kalian berjalan dengan lancar. Bukan dia yang gak konsisten dengan rencana bersama. Tetapi dirimu yang tidak memegang komitmen dengan baik sehingga ia sudah gak mood.

5. Tidak mau lagi diajak pergi atau bertemu denganmu

ilustrasi melihat jam (pexels.com/Mizuno K)
ilustrasi melihat jam (pexels.com/Mizuno K)

Dia telah benar-benar kapok janjian sama kamu. Ini bukan kali pertama dirimu membuatnya menunggu begitu lama. Maka jika sehabis ini kamu kembali mengajaknya bertemu atau bepergian, ia pasti bad mood dan menolaknya. Alasannya macam-macam dari yang masuk akal sampai kentara dibuat-buat.

Semua itu dilatarbelakangi rasa tidak ingin mengulang pengalaman yang tak menyenangkan ketika ia harus menunggumu. Bahkan bila ajakanmu terkait hal yang disukainya, dia tampak seperti gak berminat. Contohnya, kamu mengajaknya menonton film bareng dan akan menjemputnya di rumah. Tapi ia bilang malas menyaksikan film itu. 

Namun, beberapa waktu kemudian dia ketahuan menonton sendirian atau bersama orang lain. Penolakannya atas ajakanmu sebenarnya cuma karena ia malas dibuat menunggu tanpa kejelasan di rumah dan ketar-ketir filmnya sudah dimulai. Pergi sendiri atau bersama orang yang tepat waktu lebih menyenangkan dan menenangkannya ketimbang bersamamu.

Menunggu merupakan kegiatan yang paling membosankan. Gara-gara menantimu yang entah kapan tiba, seseorang tidak bisa ke mana-mana dan melakukan kegiatan yang produktif. Kebebasannya terbelenggu oleh janjimu yang molor. Belajarlah untuk hadir tepat waktu. Jangan senang bersikap seakan-akan kamu lebih sibuk dari orang lain sehingga mereka yang mesti menunggumu.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Tania Stephanie
EditorTania Stephanie
Follow Us