Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Tanda Kamu Telah Jatuh Cinta, Persahabatan Bisa Bikin Gak Sadar

ilustrasi pasangan (pexels.com/Lenaandlevi)
Intinya sih...
  • Perasaan bisa lebih cepat dari pikiran, bisa membuatmu cuek pada pertanyaan apakah kamu jatuh hati
  • Rasa gugup dan berdebar-debar saat bertemu, serta kerinduan yang tak tertahankan
  • Kamu bahagia jika dia bahagia, cemburu saat dia dekat dengan orang lain, dan siap berubah demi kebaikan diri

Perasaan bisa bekerja lebih cepat daripada pikiranmu. Secara pikiran, kamu belum sadar telah jatuh cinta pada seseorang. Namun, dari segi emosi sudah terlebih dahulu ada perasaan istimewa yang terbangkitkan. Bahkan perasaan itu bertambah kuat seiring waktu.

Akan tetapi, lambatnya pikiranmu memahami apa yang sesungguhnya terjadi dapat membuatmu berusaha cuek. Mungkin pernah muncul pertanyaan dalam dirimu. Apakah kamu benar-benar jatuh hati pada seseorang? Namun, secepat itu pula pikiranmu menyangkal dengan berbagai dalih.

Seperti itu tidak mungkin mengingat dia sudah punya pasangan, kalian bersahabat sejak lama, dan berbagai alasan lainnya. Memang belum ada kepastian tentang itu sampai dirimu merasakan tujuh tanda berikut. Apabila perasaanmu padanya begitu nyata, lebih baik kamu menindaklanjuti daripada kelak menyesal karena memendamnya saja.

1. Berdebar-debar saat akan bertemu dengannya

ilustrasi pasangan (pexels.com/Mizuno K)

Bahkan jika kamu mudah gugup, rasa berdebar-debar kali ini terasa berbeda. Kalian sudah cukup sering bertemu. Namun, tetap saja detak jantungmu meningkat setiap berjumpa lagi dengannya. Jangankan kalian bersalaman, duduk berdekatan, atau mengobrol.

Dirimu mendengar orang lain menyebut namanya atau melihatnya di kejauhan pun rasanya telah tak keruan. Demikian pula ketika kamu membaca lagi percakapan teks kalian. Isi chat gak ada yang spesial, tetapi tetap bikin denyut jantungmu tak menentu. Segala tentangnya berhasil menggetarkan jiwamu.

2. Tanpa sadar selalu ekstra persiapan setiap bakal berjumpa dia

ilustrasi pasangan (pexels.com/Анастасия Триббиани)

Kamu mau bertemu dengannya saja sudah seperti hendak mempersiapkan ujian. Dirimu memilih-milih pakaian, bertanya-tanya apakah bau parfummu masih kuat meski sudah dibeli agak lama, becermin berkali-kali, dan sebagainya. Padahal, biasanya kamu tidak begitu.

Dirimu akan mengikuti rapat penting atau kondangan pun tak pernah terlalu lama mempersiapkan penampilan. Namun, sekarang kamu bahkan sibuk memikirkan bahan obrolan kalian nanti.

Ada rasa takut kalau-kalau dirimu tidak bisa menghidupkan suasana dengan topik yang seru. Bersama orang selain dirinya, kamu lebih cuek. Asal dirimu mengenakan pakaian bersih serta duduk santai pasti percakapan mengalir dengan sendirinya. Namun, spesial dalam rangka kamu berjumpa dengannya, setiap hal dipikirkan masak-masak.

3. Rasa kangen yang menyiksa

ilustrasi pasangan (pexels.com/SHVETS production)

Tentu saja kamu pernah merindukan banyak orang seperti teman dan saudara. Hanya saja, kerinduanmu pada mereka tidak separah rasa kangenmu ke seseorang. Ketika kamu merindukannya, rasanya sampai gak betah. Dirimu melakukan apa saja, pikiran tetap tertuju padanya.

Akibatnya, konsentrasimu ke hal-hal lain menurun. Kamu sulit tidur dengan nyenyak, sering memimpikannya, hingga kurang bisa menikmati kebersamaan dengan orang lain. Pikirmu, alangkah indahnya apabila dia yang ada di sisimu. Kerinduanmu pada orang lain cuma muncul setelah kalian lama tidak berjumpa. Sementara itu, setiap hari kamu kangen sama dia.

4. Keinginan kuat untuk membahagiakannya

ilustrasi pasangan (pexels.com/Ron Lach)

Penting sekali buatmu memastikan seseorang merasa senang. Terutama dengan kehadiranmu di dekatnya. Bahkan ketika kalian berjauhan, kamu tetap berusaha membahagiakannya dengan segala cara. Ini yang bikin dirimu gak ragu memberinya berbagai hadiah, perhatian, serta siap menemaninya jalan-jalan ke mana pun.

Pokoknya, asalkan dia bahagia maka kamu merasa lebih bahagia lagi. Sebaliknya dirimu merasa kurang berguna, gagal, dan payah apabila tidak bisa membahagiakannya. Terkadang kamu juga berusaha membahagiakan orang lain. Namun, effort-mu gak sebesar ketika mengusahakan kebahagiaan seseorang. 

5. Rasa tak terima bila ia tersakiti

ilustrasi pasangan (pexels.com/Leah Newhouse)

Kebahagiaannya menjadi kebahagiaanmu juga. Demikian pula setiap penderitaannya otomatis menghantammu dengan sangat keras. Siapa pun yang menyakitinya membuatmu merasa gak terima. Di titik ini dirimu barangkali bakal kehilangan objektivitas.

Apa pun masalahnya, kamu cenderung akan membelanya habis-habisan. Kalaupun dirimu mampu menahan diri untuk tidak ikut campur, hatimu tetap gelisah melihatnya disakiti oleh orang lain.

Kamu berani berjanji akan selalu ada untuknya dan mengubah kesedihannya menjadi kebahagiaan. Malah boleh jadi rasa tidak terimamu lebih besar daripada dia terkait perlakuan orang lain.

6. Mau berjuang memperbaiki diri dan hidupmu demi dirinya

ilustrasi pasangan (pexels.com/Danik Prihodko)

Kekuatan cinta mampu mengubahmu sampai begitu drastis. Tadinya kamu dinasihati banyak orang bahkan orangtua pun belum tentu mau menurut. Malah dirimu tanpa ragu mendebat mereka atau mengabaikannya saja. Namun, kamu dengan kesadaran mau memperbaiki diri selepas dekat dengan seseorang.

Sekali saja dia memintamu agar berhenti melakukan kebiasaan yang kurang baik, dirimu menurut. Bahkan ia tak secara langsung mengatakannya pun kamu lebih peka. Contohnya, ia selalu mengajakmu makan di ruangan yang ber-AC meski ada pula ruangan non-AC. Dirimu mulai meraba maksudnya yang sesungguhnya, yaitu biar dirimu tidak merokok. Kamu pun langsung latihan berhenti mengisap rokok di mana pun berada.

7. Rasa cemburu yang sulit diingkari

ilustrasi pasangan (pexels.com/Gustavo Fring)

Dahulu kamu tidak merasakan kecemburuan saat ia dekat dengan orang lain. Tapi kini sedikit saja ada tanda seseorang mendekatinya atau malah dia yang lebih aktif PDKT, dirimu auto tak nyaman. Ada sisi hatimu yang seperti terbakar. Kamu kepanasan melihat kedekatan mereka.

Mulai ada keinginan agar dirimu menjadi satu-satunya orang yang paling dekat dengannya. Kamu barangkali tidak berani mengekspresikan kecemburuan di hadapannya. Namun, rasa itu sungguh-sungguh menyiksamu. Dirimu bahkan bisa cemburu pada sahabatnya yang lawan jenis padahal dulu biasa-biasa saja.

Perasaanmu yang lain dari biasanya terhadap seseorang sebaiknya dipastikan. Sebab kamu tentu merasa gak nyaman dengan suasana hati yang campur aduk seperti di atas. Kalau hampir semua tanda dirasakan olehmu, mulai cari waktu yang tepat buatmu mengungkapkan isi hati.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Inaf Mei
EditorInaf Mei
Follow Us