Kamu pasti mengetahui kebiasaan yang termasuk ke dalam toxic relationship, seperti bertindak abuse terhadap pasangan. Banyak artikel memberikan penjelasan mengenai bagaimana kebiasaan yang terjadi dalam hubungan yang sehat.
Tapi, tahukah kamu bahwa ada beberapa kebiasaan yang dianggap pas pacaran namun bisa jadi konflik besar? Terinspirasi dari situs PS I Love You dan The Every Girl, inilah tujuh kebiasaan tersebut!
Ketika kamu menjalin hubungan dengan seseorang, bersiaplah untuk membagi energimu untuknya. Salah satunya adalah mendukung dan menghiburnya kala dia sedang menghadapi hari yang berat.
Meski begitu, ini bukanlah alasan untuk memintanya selalu ada di sisimu ketika menjalani hari yang berat. Dia juga tidak harus bisa menghibur atau menghilangkan kesedihanmu atau kekecewaanmu.
Kamu boleh saja memintanya untuk mendukungmu. Namun, bukan berarti kamu harus bertanggung jawab sepenuhnya. Kamu harus dapat mengelola sendiri perasaanmu tanpa harus bergantung padanya.
Ada banyak cara untuk menghilangkan emosi negatif yang muncul karena hari yang buruk. Kamu bisa mendengarkan musik, berjalan-jalan, menghubungi sahabatmu, atau bermain dengan hewan peliharaanmu.
Sebuah hubungan mungkin akan berjalan baik, ketika dua orang di dalamnya saling mengimbangi satu sama lain. Terlepas dari menjalankan sebuah hubungan, sebenarnya kamu tidak perlu dilengkapi.
Kamu adalah individu utuh dengan segala kelebihan serta kekuranganmu. Dalam mengatasi kekuranganmu, kamu juga sebenarnya tidak harus mencari seseorang untuk menutupi atau mengatasinya.
Pemikiran jika kamu harus 'dilengkapi' oleh seseorang untuk menjadi sempurna, menjadikanmu sebagai individu yang bergantung pada orang lain. Jika kamu merasa ia mampu menutupi sikap marahmu, kamu akan kalang kabut ketika pasanganmu tidak ada.
Perdebatan dan pertengkaran dalam suatu hubungan, memang tidak dapat dihindari. Hal ini mengingat bahwa kamu dan dia adalah dua individu yang berbeda. Wajar jika kamu dan dia menemukan ketidakcocokan.
Tidak semua perbedaan itu harus diperdebatkan, bukan? Kamu dan dia juga tidak perlu berdebat sampai berteriak dan saling mendorong. Jika perbedaan itu memang menimbulkan konflik, maka selesaikan dengan beradu argumen secara sehat.
Semua orang pasti mendambakan sebuah hubungan yang sehat, damai, dan jauh dari konflik. Sayangnya, untuk mencapai keharmonisan ini, sering kali seseorang menggunakan cara yang salah.
Salah satunya adalah dengan membiarkan konflik terjadi tanpa ada keinginan untuk menyelesaikannya. Atau, selalu bersikap mengalah sekalipun itu adalah kesalahan pasanganmu.
Kamu tidak perlu menghindari pertengkaran dengan cara mengalah. Sedikit perdebatan di antara kalian itu tidak menjadi masalah. Jujur mengenai apa yang mengganggumu atau mengganggunya, akan membuatmu semakin mengenal dirinya dan belajar bernegosiasi.
Masalah yang kamu pendam, hanya akan mengulur waktunya untuk meledak. Hubungan yang sehat itu bukanlah hubungan yang tanpa konflik, namun hubungan yang mampu mengatasi konflik tersebut dengan baik.
Saat hubunganmu dengannya lagi romantis, kamu pasti ingin selalu bersama. Ke mana pun dia pergi, kamu ingin selalu ada di sisinya. Sebaliknya, kamu juga ingin selalu melibatkan pasangan dalam setiap aktivitas. Meski terkesan romantis, ini kurang baik lho!
Semua waktu yang kamu atau dia miliki, tidak harus dihabiskan bersama-sama setiap saat. Ada kalanya kamu harus melakukannya sendiri tanpa pasanganmu, seperti berkumpul dengan keluarga atau hangout dengan temanmu.
Begitu juga pasanganmu yang pasti memiliki kesibukannya sendiri. Kamu dan dia harus bisa membagi waktu untuk melakukan sesuatu yang produktif, seperti bekerja atau berkarya.
Bersikap jujur itu adalah hal yang baik. Dalam sebuah hubungan yang sehat, pasti akan menjunjung tinggi kejujuran. Akan tetapi, ada kalanya jika kamu terlalu jujur pada pasangan, bukan merupakan hal yang baik untuk dilakukan.
Pernahkah kamu mendengar white lies? Kamu tidak perlu menceritakan secara detail mengenai apa yang terjadi di sekolah atau kantor, seperti ketika kamu dijahili oleh seseorang.
Kamu juga tidak perlu menceritakan mengenai perasaanmu yang sebenarnya terhadap mantan. Keterbukaan itu perlu, namun kamu perlu tahu kapan dan bagaimana cara mengungkapkan kejujuran itu.
Beberapa pasangan masih melakukan kebiasaan ini. Jika kamu melakukannya, mungkin kamu sedang mengecilkan celah pasangan untuk selingkuh dan menyakitimu dari belakang.
Sayangnya, hal ini justru tidak berdampak bagus bagi hubunganmu lho! Selain merepotkan, kamu juga melanggar privasinya. Kamu juga tidak akan belajar untuk mempercayai pasanganmu. Kamu akan selalu merasa cemas dan khawatir padanya.
Dampaknya, mungkin kamu akan mudah cemburu. Tidak mustahil, kamu menuduhnya bertindak macam-macam di belakangmu.
Coba kamu cek lagi deh kebiasaanmu dan dia. Apakah ada kebiasaan yang dianggap normal pas pacaran, tapi bisa jadi konflik besar?