5 Kebiasaan yang Bikin Kalus di Telapak Kaki Gak Kunjung Hilang

Telapak kaki yang kasar dan menebal sering kali terbentuk menjadi kalus yang bikin tak nyaman saat berjalan. Kondisi ini biasanya disebabkan oleh penumpukan sel kulit mati terutama di area tumit atau bola kaki. Banyak orang mencoba berbagai cara mengatasinya, tapi kalus gak juga hilang sepenuhnya.
Masalahnya, bukan karena perawatannya salah, tapi bisa jadi karena ada kebiasaan yang justru bikin kalus bertahan lebih lama. Bahkan, beberapa orang tanpa sadar memperburuk kondisinya. Yuk kenali lima kebiasaan yang diam-diam membuat kalus di telapak kaki gak kunjung hilang berikut ini!
1. Terlalu agresif saat menggosok kaki

Kebiasaan paling sering adalah menggosok kaki terlalu keras saat eksfoliasi. Banyak orang berpikir semakin kuat digosok, semakin cepat kulit tebalnya hilang. Padahal, hal itu justru bisa memperburuk keadaan. Saat kulit di bagian tersebut mengalami gesekan berlebihan, tubuh akan memproduksi lebih banyak sel kulit mati sebagai bentuk perlindungan.
Akibatnya, kalus malah tumbuh lebih tebal. Selain itu, menggosok kaki terlalu kasar bisa menyebabkan luka kecil yang bikin kulit jadi perih dan rentan infeksi. Lebih baik gunakan alat pengikis khusus kaki atau batu apung dengan lembut. Lakukan secara rutin tapi tidak berlebihan, cukup 1–2 kali seminggu aja, ya!
2. Gak pakai pelembap setelah perawatan kaki

Kunci utama untuk menghilangkan kalus adalah menjaga kelembapan kulit kaki. Banyak orang sudah rajin merendam dan menggosok kaki, tapi lupa memakai pelembap setelahnya. Padahal, kulit yang kering dan pecah-pecah adalah kondisi ideal untuk kalus muncul kembali.
Gunakan krim kaki atau lotion dengan kandungan urea, gliserin, atau shea butter, karena bahan-bahan ini mampu melembutkan kulit tebal sekaligus menahan kelembapan lebih lama. Untuk hasil maksimal, oleskan pelembap sebelum tidur lalu kenakan kaus kaki katun agar krim terserap sempurna.
3. Terlalu sering pakai sepatu yang tidak nyaman

Kalus sering muncul sebagai bentuk pertahanan alami kulit terhadap tekanan atau gesekan berulang. Karena itu, pemakaian sepatu yang sempit atau tak sesuai bentuk kaki bisa jadi penyebab utamanya. Saat sepatu terlalu ketat atau bagian dalamnya keras, kulit di telapak kaki akan terus bergesekan.
Sehingga, kulit jadi menebal untuk melindungi diri. Masalahnya, banyak orang tetap memakai sepatu seperti itu karena alasan gaya atau sudah terbiasa. Padahal, kalau terus dipaksakan, kalus gak akan pernah hilang meski kamu rajin perawatan.
4. Mengabaikan kesehatan kulit kaki

Sering kali orang fokus merawat wajah dan tangan, tapi melupakan kulit kaki sepenuhnya. Padahal, area ini juga butuh perhatian khusus. Saat kamu jarang membersihkan kaki dengan benar, sel kulit mati dan kotoran bisa menumpuk, menyebabkan kulit menebal dan mengeras.
Selain itu, kaki yang sering lembap karena keringat atau sepatu tertutup seharian bisa jadi tempat berkembangnya jamur dan bakteri. Kondisi ini gak cuma bikin bau, tapi juga memperlambat proses regenerasi kulit. Agar kaki tetap sehat, biasakan mencuci dan mengeringkannya setiap selesai beraktivitas, ya!
5. Tidak mengatasi penyebab utama kalus

Perawatan luar memang penting, tapi kalau kamu gak mengatasi penyebab utamanya, hasilnya cuma sementara. Misalnya, kalau kamu sering berjalan tanpa alas kaki di permukaan keras, berdiri terlalu lama setiap hari, atau punya postur tubuh yang membuat tekanan pada kaki tidak merata, maka kalus akan selalu muncul kembali.
Untuk mengatasinya, penting memahami bagaimana cara kamu menggunakan kaki sehari-hari. Jika aktivitasmu banyak berdiri, pastikan memakai alas kaki dengan bantalan empuk. Kalau berjalan tanpa alas kaki sudah jadi kebiasaan, coba kurangi pelan-pelan. Kalau kamu mencurigai postur tubuh atau bentuk telapak kaki yang jadi penyebabnya, konsultasi ke ahli ortopedi, ya!
Menghilangkan kalus di telapak kaki butuh waktu, apalagi kalau kamu masih melakukan kebiasaan yang memperburuk kondisinya. Dengan cara di atas, kulit kakimu bukan cuma terbebas dari kalus, tapi juga terasa lebih lembut dan nyaman setiap kali melangkah.