5 Sebab Harus Mendukung Korban Pelecehan Seksual, Tunjukkan Empati

Pelecehan seksual masih sering terjadi di masyarakat. Bahkan pelecehan seksual secara verbal seperti catcalling dianggap wajar dilakukan terutama pria terhadap perempuan. Respons sebagian masyarakat terhadap kasus pelecehan seksual pun masih jauh dari tepat.
Korban pelecehan seksual bukannya didukung justru sering kembali dilecehkan dan disudutkan. Ini menandakan negara masih punya PR besar untuk melakukan sosialisasi mengenai bentuk-bentuk kekerasan seksual ke semua lapisan masyarakat. Juga menggencarkan pendidikan seks sejak dini disesuaikan dengan usia siswa.
Kalau kamu tahu telah terjadi pelecehan seksual, lakukan apa pun yang dirimu mampu untuk korbannya. Setiap dukunganmu akan sangat berharga bagi korban. Termasuk dukungan moral yang bisa disampaikan secara langsung atau melalui media sosial jika kalian berjauhan. Apa pun jenis kelaminmu dan korban pelecehan seksual, berikut alasan kamu harus menunjukkan dukungan serta empati.
1. Korban mengalami trauma yang sangat besar

Semua jenis pelecehan seksual menimbulkan trauma mendalam bagi korban. Oleh sebab itu, jangan berpikir korban pelecehan seksual secara verbal hanya bersikap lebai. Kamu dilarang keras berkata, "Ah, cuma digituin doang, gak sampai dipegang-pegang atau diperkosa."
Pelecehan tetaplah pelecehan. Segala bentuk tindakan, ucapan, tulisan, atau isyarat yang berkaitan dengan seks dan berakibat seseorang merasa martabatnya direndahkan tak bisa dibenarkan. Korban pelecehan seksual akan merasa sangat terluka baik secara fisik maupun psikis. Ia merasa tidak berharga dan kejadian itu terus membayanginya dalam waktu yang amat lama.
Baik kamu sudah pernah atau belum menjadi korban pelecehan seksual, memahami rasa traumanya tidaklah sulit. Dirimu bisa banyak membaca atau menyaksikan liputan tentang kasus pelecehan seksual, cerita korban, serta paparan psikolog atau psikiater yang mendampingi pemulihannya. Apa pun bentuk pelecehan seksual yang dialaminya, rasa trauma tetap besar.
2. Agar dia merasa lebih aman dan tidak sendirian

Korban pelecehan seksual telah mengalami penyerangan oleh pelaku baik secara fisik, lisan, tulisan, maupun isyarat. Ia kehilangan rasa aman oleh satu atau beberapa orang. Maka kehadiranmu penting untuk sedikit demi sedikit mengembalikan rasa amannya. Korban mesti dikelilingi oleh sebanyak mungkin orang yang peduli padanya.
Dukungan kalian semua seperti benteng yang menjaganya dari kemungkinan kembali mengalami penyerangan. Kalau korban pelecehan seksual diabaikan, selain ia terus berada dalam ketakutan, pelaku juga amat mungkin mengulangi perbuatannya. Bahkan lebih buruk daripada pelecehan seksual yang pertama.
Maka gerakan menunjukkan kepedulian dan perlindungan pada korban pelecehan seksual amat diperlukan. Termasuk melalui media sosial apabila kamu dan korban tidak saling mengenal secara langsung di dunia nyata. Tidak penting apa hubungan di antara kalian. Kasus pelecehan seksual adalah masalah bersama, bukan sekadar pelaku dengan korban.
3. Mendukung korban sama dengan melawan pelaku

Kamu mungkin memang tidak tahu siapa pelaku pelecehan seksual. Saat kejadian, dirimu gak ada di lokasi atau bahkan kamu hanya membaca beritanya. Namun, bukan berarti tidak ada yang bisa dilakukan olehmu sebagai teman korban atau masyarakat secara umum. Suaramu amat penting guna mendukung korban sekaligus melawan pelaku pelecehan seksual.
Hanya ada tiga pilihan untukmu saat terjadi pelecehan seksual. Pertama, menyudutkan korban yang sama artinya dengan membela pelaku dan membenarkan perbuatannya. Kedua, sama sekali tidak peduli hanya lantaran dirimu gak mengenal korban. Sikap apatis begini juga menyuburkan aksi pelecehan seksual karena pelaku merasa aman.
Atau yang ketiga, memperlihatkan dukunganmu pada korban dalam berbagai bentuk. Sikap inilah yang paling tepat. Kian banyak orang yang bersuara untuk mendukung korban pelecehan seksual, makin gentar pelaku serta calon pelaku. Jika mereka berani melecehkan seseorang, ini sama saja dia harus berhadapan dengan semua orang.
4. Sekaligus mengedukasi masyarakat tentang pelecehan seksual

Penyebab pelecehan seksual masih marak adalah masyarakat belum teredukasi dengan baik. Seperti disinggung di awal, pria menggoda perempuan dengan catcalling masih dianggap sebagai hal biasa. Selalu ada anggapan namanya saja pria normal seolah-olah korban yang harus memakluminya. Atau, malah perempuan yang disalahkan.
Misalnya, dari cara berpakaiannya, keputusannya untuk pergi sendirian, bahkan kecantikannya pun dipermasalahkan. Untuk memperbaiki cara pandang masyarakat tentang pelecehan seksual, kamu dan orang-orang yang sudah terlebih dahulu melek soal ini gak boleh tinggal diam. Jangan takut dibilang sok kritis atau berisik.
Bila dirimu ikut-ikutan arus dengan tidak peduli pada korban pelecehan seksual, ke depan kasus serupa bakal terus terjadi. Jangan sampai kejadian buruk menimpa orang terdekatmu atau malah dia menjadi pelaku pelecehan seksual. Bersikaplah tegas dan suarakan pandanganmu yang pro pada korban serta mengutuk pelaku pelecehan seksual.
5. Mendorong korban lain untuk lebih berani speak up

Korban pelecehan seksual merasa takut dan malu. Bahkan bila ia mampu melawan korban, rasa takut biasanya tetap ada. Yaitu, ketika dia harus berhadapan dengan masyarakat. Ia mencemaskan pandangan orang-orang atas dirinya setelah kejadian itu.
Apakah menurut mereka, dia berada di pihak yang benar atau malah patut disalahkan? Keraguan korban seperti ini mesti dihapus dengan masyarakat secara tegas memberikan dukungan pada korban-korban pelecehan seksual. Dengan begitu, korban lain merasa aman untuk ikut bersuara atas apa yang sudah dialaminya.
Ia yakin bahwa dengan berbicara, banyak orang akan berbondong-bondong membantunya dengan segala cara. Kalau pelaku masih berkeliaran menjadi lebih mudah ditangkap. Dia sendiri merasa aman serta lebih cepat pulih dengan didukung oleh masyarakat luas. Sebaliknya bila masyarakat bersikap gak peduli, korban pelecehan seksual tidak berani speak up.
Banyak bentuk dukungan yang bisa diberikan untuk korban pelecehan seksual. Dari segi materi, dirimu dapat membantu biaya pengobatan apabila ia perlu ke rumah sakit keluarganya tidak mampu. Dari segi hukum, kamu bisa menemaninya melaporkan kejadian itu ke polisi. Dari segi mental, dirimu mesti berdiri bersamanya dan mengecam aksi serta pelaku pelecehan seksual. Jangan ragu buat bertindak serta bersuara.