Malam minggu, di saat teman-temanmu asyik nonton konser atau nongkrong di cafe, kamu justru lagi asyik-asyiknya 'nongkrong' di rumah bersama bayi mungil yang ada di dekapanmu. Memiliki bayi di usia awal 20-an, awalnya adalah hal yang gak pernah kamu bayangkan sebelumnya. Tetapi, saat bayi mungil ini telah lahir dari rahimmu, hidupmu pun ikut berubah.
Ini hal-hal yang akan berubah saat kamu jadi ibu sebelum usia 25-an.
Karena sebelum jam 7 malam, kamu harus sudah kembali ke rumah. Sedangkan teman-temanmu baru akan bersiap-siap jam 7 malam. Boro-boro mau dandan, begitu membuka pintu kamar, kamu sudah disambut tangisan bayi yang kelaparan minta susu. Daripada menghadiri hangout kamu lebih memilih menghabiskan waktu beristirahat atau 'me-time' seorang diri.
Dan dia adalah si kecil, yang lahir dari rahimmu. Dialah yang akan menyayangimu dan jatuh cinta padamu sejak pandangan pertama. Di saat teman-teman sebayamu masih mencari jati diri, kamu telah menemukannya dalam dirimu dan pantulan 'sahabat' kecil tersayangmu.
Bonusnya, ketika anakmu beranjak dewasa, kamu masih berumur cukup muda dan kalian berdua lebih mirip kakak-adik daripada ibu dan anak.
Saat dulu masih single, mengeluarkan uang untuk sepasang sepatu baru yang lagi ngetren, bukanlah hal yang membuat hatimu berat. Tapi sekarang, kamu akan berpikir dua kali melakukannya. Sesekali sih boleh. Tapi kamu sadar bahwa daripada beli sepatu yang jarang dipakai, lebih baik uangnya dipakai untuk membeli kebutuhan si kecil yang tak sedikit biayanya.
Karena akhirnya kamu mulai sadar, tak ada yang menggantikan rasa sayang dan pengorbanan ibu untuk anaknya. Tak masalah tak punya barang yang bagus dan mahal-mahal, yang penting semua yang terbaik adalah untuk anakmu seorang.
Peran dan tanggung jawab menjadi orang tua di usia muda tentunya lebih berat dan tak mudah. Jika dulunya kamu merasa menjadi anak yang manja, saat di posisi menjadi orang tua, seakan kamu memiliki kekuatan yang begitu besar untuk menjalani setiap masa sulit yang dihadapi.
Meski tak sedikit yang mencibir, "Emangnya kamu bisa mengurus bayimu?" atau "Ngapain sih masih muda udah kebelet punya anak?", tapi kamu membuktikan bahwa kamu bisa melakukannya. Bahkan terkadang kamu merasa heran sendiri dengan dirimu.
Dibandingkan dengan mereka yang memiliki anak di usia 30-an atau 40-an, kamu masih memiliki energi yang besar untuk melakukan beberapa hal sekaligus. Tubuhmu masih kuat dan kesempatanmu untuk bekerja atau kuliah lagi masih terbuka lebar. Tak khawatir dikejar usia.
Di saat teman-teman seusiamu masih kebingungan mencari jati diri dan tujuan hidup, kamu telah menemukannya. Tujuan hidupmu sudah jelas. Memang, kamu harus berjuang lebih keras daripada biasanya, tetapi semuanya akan terobati melihat senyum dan cerianya buah hatimu, bukan?
Setiap orang memiliki jalan hidupnya masing-masing. Di usia yang masih muda dan telah memiliki anak, tentunya bukanlah hal yang mudah. Tetapi juga bukan hal yang tak mungkin. Karena semua orang pasti memiliki kekuatan yang luar biasa untuk menjalani hidup kala ia memang 'harus' melakukannya.