Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Ketulusan Hati Seorang Ibu kepada Anaknya adalah Bukti Cinta yang Paling Hakiki di Dunia Ini

emilylucarzphotography.com

Artikel ini merupakan karya peserta kompetisi menulis #CintaDalamKata yang diadakan oleh IDNtimes.com. Kalau kamu ingin artikelmu eksis seperti ini, yuk ikutan kompetisi menulis #CintaDalamKata! Informasi lebih lengkapnya, kamu bisa cek di sini.


 

“Seorang ibu akan mengorbankan kebahagiaan dirinya sendiri untuk kebahagiaan anaknya

Itulah sepenggal kalimat yang selalu aku renungkan hampir setiap desahan nafasku. Dan kembali melihat ke belakang saat aku masih bersama keluargaku. Mama, ibu yang selalu mendahulukan kebahagiaannya demi anaknya. Aku ingat sekali.

Kadang aku merasa bersalah terhadap diriku karena aku telah mengorbankan perasaan mama demi keinginan aku. Rasa menyesal kadang tak berhenti sampai di situ. Berulang kali mama lebih mendahulukan apa yang menjadi keinginan anak-anaknya daripada dirinya sendiri.

Kadang aku heran dengan betapa luasnya hati seorang ibu. Walau ada perasaan menyesal tapi selalu dan selalu mama mengesampingkan dirinya untuk anak-anaknya. Sungguh hati seorang ibu.

Menjadi ibu mengajarkanku bagaimana mencintai dengan setulus-tulusnya hati.

Default Image IDN

Sekarang aku baru tahu apa yang dirasakan mama pada saat itu, karena aku kini menjadi seorang ibu. Rasanya tak ingin melihat kesedihan, keinginan anak-anak yang belum mereka rasakan. Aku akan berusaha untuk memenuhi keinginan mereka walau aku harus banyak berkorban, bahkan perasaan saat anak-anak mengesampingkan hatiku demi dirinya sendiri.

Sakit? Iya, tapi entahlah semua itu hilang tanpa bekas, hanya cinta dan ketulusan yang akan tetap bersemi di hati seoarng ibu. Melihat kebahagiaan anak-anakku itu menjadi cukup. Tulus. Itulah yang aku lakukan untuk anak-anakku.

Tanpa ketulusan aku tak mungkin mau berkorban untuk anak-anakku , apalagi kalau perasaaan hati ini sakit karena mereka. Tuluslah yang selalu menyelamatkan diriku . Hati yang tulus akan memperluas kebahagiaan yang hakiki.

Tangan ibu

Tangan ajaib

Sentuhan ibu

Sentuhan kasih

Ketulusan hati dan cinta yang kuberikan adalah sebuah kesejukan dan semangat bagi anak-anakku.

http://cdn.idntimes.com/content-images/post/20160603/hastira-2-9b6e66d504aeb1a82bf26d1d3e247e50.jpg

Sentuhan cinta untuk anak-anakku selalu aku lakukan. Kala anak sakit, kala anak bahagia, kala anak sedang sedih. Sentuhan cintaku lewat tangan kadang bisa menenangkan walau hanya sekejap. Bisa memberikan semangat baru. Anak tahu betapa ibunya memberikan semangat lewat sentuhan cinta yang tak pernah terputuskan.

Sungguh ajaib sentuhan kasih dari tanganku. Aku merasakan , mata yang berharap, berbinar, rasa terimakasih tulus yang keluar dari hati anak-anakku saat sentuhan kasihku menyentuh relung hatinya. Kadang aku tak kuat melihat binar mata anak-anakku, dan aku peluk mereka agar kesedihan mereka hilang, agar kebahagiaan mereka ikut bersama aku.  Ah, betapa aku menyentuh kasih anak-anakku setiap detik hidupku. Sentuhan kasih begitu ajaib bagai mantra untuk anak-anakku. Mantra yang memberikan semangat terbarukan, mantra yang menyejukan hatinya.

Dari seluruh hak yang dimiliki wanita

Yang teristimewa adalah

Diberi hak untuk menjadi ibu

Demi buah hatiku, aku rela berkorban apapun sekalipun perasaan. Aku tulus, ikhlas, dan bahagia menjadi seorang ibu.

Default Image IDN

Betapa nikmatnya saat wanita diberi hak untuk menjadi seorang ibu. Bahagia. Aku bahagia menjadi ibu. Selalu memberikan banyak kebahgiaan untuk anak-anakku, walau aku tahu aku bukan ibu yang sempurna bagi anak-anakku. Cinta tulusku hanya untuk anak-anak. Demi mereka aku berkorban apapun termasuk perasaanku sendiri.

Ketulusan bukan hanya hal yang sulit bagi seorang ibu tapi sangat mudah saat dihadapkan oleh wajah anak-anak.Aku selalu ingin dalam rumah selalu ada gelak tawa. Gelak tawa bahagia anak-anak. Aku akan berusaha agar tawa anak-anak selalu terpancar di wajah mereka.

Aku tak ingin mereka sedih, aku tak ingin mereka susah. Biarlah kesedihan , kesulitanmu menjadi milik ibumu juga. Biarlah semua aku tanggung untuk bahagianya anak-anakku. Walau kini aku berjauhan dengan anak-anakku, doaku selalu aku ucapkan dalam setiap sujudku.

Untuk banyak kemudahan bagi anak-anakku. Biarlah tangisku , doaku, aku simpan dalam hatiku. Aku hanya ingin melihat anak-anakku bahagia setiap saat. Biarlah ruamhku berisi gelak tawa bahagia sebagai tanda aku bisa menciptakan cinta kasih dan aku menjadi ibu yang baik bagi kedua anakku.

Walau dapur berantakan

Dan cucian menumpuk

Tapi bila dalam rumah terdengar gelak tawa anak-anak setiap saat

Itu menandakan anda ibu yang baik

 

#CintaDalamKata

Default Image IDN
Share
Topics
Editorial Team
Hastira Soekardi
EditorHastira Soekardi
Follow Us