Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Tanda-tanda Rambut Rusak yang Perlu Kamu Ketahui

ilustrasi wanita dengan messy hair (pexels.com/moosephotos)

Rambut yang sehat menjadi salah satu faktor penting untuk penampilan yang maksimal. Namun, seringkali kita tidak sadar bahwa kebiasaan sehari-hari dapat merusak kondisi rambut tanpa kita ketahui. Ada berbagai tanda yang menunjukkan bahwa rambut sedang mengalami kerusakan, yang sering kali muncul secara perlahan.

Mengenali tanda-tanda tersebut sejak dini sangat penting agar kamu bisa segera melakukan perawatan yang tepat. Dengan pemahaman yang baik, kamu bisa mencegah kerusakan lebih lanjut dan menjaga rambut tetap kuat dan sehat. Yuk, cari tahu apa saja tanda-tanda rambut rusak melalui artikel berikut!

1. Rambut rontok atau menipis

ilustrasi styling rambut (pexels.com/reneterp)

Rambut rontok dan menipis bisa terjadi karena stres, perubahan hormon (seperti pasca melahirkan), defisiensi protein, penggunaan obat tertentu, atau penumpukan kotoran di kulit kepala. Gejalanya antara lain rambut mudah lepas saat disisir, area kepala yang tampak lebih jarang, dan garis rambut yang mundur.

Untuk mengatasinya, pastikan kulit kepala selalu bersih agar pori-pori tidak tersumbat. Gunakan sampo dan kondisioner yang mengandung keratin atau biotin untuk meningkatkan kekuatan rambut. Perawatan tambahan seperti masker protein atau perawatan keratin bulanan juga bisa membantu mengembalikan kesehatan rambut.

2. Ujung rambut bercabang

ilustrasi wanita rambut lebat (pexels.com/bennielbester)

Ujung rambut yang bercabang adalah tanda paling umum dari rambut rusak. Ini terjadi saat batang rambut kehilangan kelembapan dan perlindungan alami, sehingga struktur rambut mulai terpecah di bagian ujungnya. Rambut yang bercabang biasanya terasa kering, mudah kusut, dan sulit ditata. Bahkan setelah dicuci, bagian ujung rambut tetap terasa kasar dan tampak tidak rata.

Penyebab utama kondisi ini adalah paparan panas dari alat styling, bahan kimia pewarna atau pelurus, serta gesekan dengan bantal atau handuk. Solusinya adalah dengan memangkas ujung rambut setiap 6–8 minggu, menghindari panas berlebihan, dan menggunakan minyak atau serum pelembap untuk mencegah cabang dan menjaga kilau alami rambut.

3. Rambut mudah patah

ilustrasi wanita menyisir rambut (pexels.com/polinatankilevitch)

Rambut patah biasanya terlihat sebagai helaian pendek yang tertinggal di tangan, sisir, atau pakaian, menandakan rambut kehilangan kekuatannya. Penyebabnya bisa berupa pewarnaan atau pelurusan kimia berulang, penggunaan alat panas tanpa pelindung, atau kekurangan nutrisi yang mempengaruhi elastisitas rambut.

Untuk memulihkan rambut patah, penting untuk menyeimbangkan protein dan kelembapan. Gunakan masker keratin dan pelembap secara rutin untuk memperbaiki struktur rambut, kurangi penggunaan alat panas, dan hindari gaya rambut yang menarik rambut terlalu kuat. Perawatan intensif yang cepat dapat membantu mengembalikan kekuatan dan kelenturan rambut.

4. Tekstur rambut kering dan kusam

ilustrasi blow out rambut (unsplash.com/awcreativeut)

Rambut sehat biasanya terasa lembut dan berkilau, namun jika mulai terasa kaku, kasar, dan kehilangan kilaunya, itu tandanya rambut kekurangan kelembapan. Penyebabnya bisa mencakup penggunaan sampo keras, paparan sinar matahari tanpa perlindungan, air keras, atau alat panas tanpa pelindung.

Untuk mengembalikan kelembapan, pilih sampo yang lebih lembut dan melembapkan, gunakan kondisioner setiap keramas, dan tambahkan masker rambut nutrisi mingguan. Kurangi frekuensi keramas dan lindungi rambut dengan shower cap atau pelindung UV saat di luar. 

5. Frizz dan flyaways

ilustrasi menata rambut (pexels.com/reneterp)

Frizz dan flyaways bukan hanya masalah penampilan, melainkan tanda rambut kekurangan nutrisi dan kelembapan. Kutikula yang rusak atau kering menyebabkan rambut lebih rentan menyerap kelembapan dari udara, sehingga rambut mengembang. Kebiasaan mencuci rambut terlalu sering atau penggunaan alat panas tanpa pelindung juga dapat memperburuk kondisi ini.

Untuk mengurangi frizz, pastikan rambut terhidrasi dengan baik dan terlindungi dari panas. Gunakan serum atau krim yang melembapkan dan menutupi kutikula agar rambut lebih rapi.

Sebelum menyisir, semprotkan detangler atau leave-in conditioner untuk perlindungan ekstra. Dengan perawatan yang tepat, rambut akan lebih halus dan flyaways lebih mudah dikendalikan.

6. Adanya patches rambut pendek

ilustrasi mengikat rambut (pexels.com/cottonbro)

Jika kamu melihat bagian rambut yang lebih pendek atau tidak rata, ini bisa disebabkan oleh kerusakan serius akibat proses seperti bleaching, pelurusan, atau penggunaan alat panas berlebihan. Kerusakan ini menyebabkan rambut patah di tengah batang, menciptakan area yang tumbuh tidak normal. Proses ini seringkali tidak disadari karena terjadi secara perlahan.

Selain bahan kimia, gaya rambut yang terlalu ketat seperti ekor kuda atau sanggul sering dapat menyebabkan kerusakan pada rambut. Untuk memperbaikinya, kurangi penggunaan alat panas dan pilih gaya rambut yang lebih longgar. Lakukan perawatan protein secara rutin dan aplikasikan minyak rambut untuk memperkuat batang rambut. 

7. Rambut sering kusut

ilustrasi wanita dengan messy hair (pexels.com/moosephotos)

Rambut yang mudah kusut menunjukkan bahwa kutikula rambut tidak rata atau terbuka, sehingga helaian rambut saling "menempel" dan membentuk simpul. Biasanya ini terjadi jika rambut kering, rusak, atau kekurangan kelembapan. Rambut yang kusut bukan hanya menyulitkan saat menyisir, tapi juga bisa menyebabkan rambut patah dan membuat waktu styling lebih lama dari biasanya.

Untuk mengurangi kekusutan, aplikasikan leave-in conditioner setelah keramas agar rambut tetap lembut dan mudah diatur. Sisir rambut dengan sisir bergigi jarang dari ujung ke akar, terutama saat setengah kering. Selain itu, gantilah sarung bantal katun dengan satin atau sutra untuk mengurangi gesekan saat tidur, dan hindari mengeringkan rambut dengan handuk kasar. 

Mengenali tanda kerusakan rambut sejak dini penting untuk pemulihan yang cepat. Dengan perawatan yang tepat dan konsisten, rambut yang rusak bisa kembali sehat dan kuat.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Shasya Khairana
EditorShasya Khairana
Follow Us