Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Alasan Penting Perempuan Perlu Melakukan Solo Travelling

ilustrasi seorang wisatawan wanita (pexels.com/Te lensFix)
ilustrasi seorang wisatawan wanita (pexels.com/Te lensFix)
Intinya sih...
  • Membangun rasa mandiri dan percaya diri
  • Melatih keberanian, problem solving, dan resilience
  • Mengenal diri sendiri lebih dalam melalui refleksi dan nilai-nilai personal
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Bagi laki-laki, melakukan solo travelling sering dianggap hal yang wajar. Lingkungan sosial pun cenderung memberi ruang lebih bebas kepada mereka untuk menjelajahi tempat-tempat baru tanpa banyak pertanyaan. Namun, bagi perempuan sering kali dihadapkan pada stereotip bahwa mereka lemah dan tidak bisa mengurus diri.

Padahal banyak manfaat positif bagi perempuan jika melakukan solo travelling. Bukan hanya sekedar jalan-jalan dan menikmati alam, tetapi juga bentuk pemberdayaan. Nah, berikut ini penjelasan mengapa solo travelling penting untuk dilakukan perempuan. Check it below!

1. Membangun rasa mandiri ketika menghadapi aspek apapun

ilustrasi wanita membaca denah (pexels.com/Andrea Piacquadio)
ilustrasi wanita membaca denah (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Melakukan perjalanan sendiri atau solo travelling membuat perempuan belajar mengandalkan diri sendiri karena setiap aspek perjalanan harus dipikirkan dan dijalankan tanpa bergantung pada orang lain. Misalnya, pandai dalam mengatur keberangkatan, memilih lokasi yang aman untuk dikunjungi, dan lainnya.

Selain itu, melakukan solo travelling tentunya akan menuntut untuk lebih berani jika menghadapi situasi tidak terduga. Hal ini tentunya secara bertahap akan membangun rasa percaya diri karena ia berhasil melewati tantangan sendirian, sekaligus memperkuat kemandirian sebagai modal penting untuk kehidupan sehari-hari.

2. Melatih keberanian dan mental yang tangguh

ilustrasi wanita menikmati pemandangan (pexels.com/Ahmed)
ilustrasi wanita menikmati pemandangan (pexels.com/Ahmed)

Bepergian sendirian sering kali menghadirkan berbagai tantangan yang tidak selalu bisa diprediksi, seperti tersesat di tempat baru, memahami aturan budaya setempat, dan memahami bahasa asing. Kondisi inilah memaksa seorang perempuan untuk berpikir cepat, mengambil keputusan secara mandiri, dan mengatasi rasa takut yang muncul.

Menghadapi tantangan tersebut bukan hanya melatih kemampuan problem solving, tetapi juga mengasah ketahanan mental (resilience). Setiap pengalaman baru yang berhasil dilewati akan memperkuat rasa percaya diri dan membentuk pola pikir bahwa segala hambatan dapat dihadapi dengan ketenangan dan keberanian.

3. Mengenal diri sendiri lebih dalam

ilustrasi wanita sedang mengamati sekitar (pexels.com/Tiff Ng)
ilustrasi wanita sedang mengamati sekitar (pexels.com/Tiff Ng)

Saat melakukan solo travelling, perempuan punya banyak waktu untuk refleksi. Perjalanan membuka ruang untuk memahami keinginan, ketakutan, dan potensi diri yang selama ini mungkin terabaikan. Solo travelling menciptakan momen di mana seseorang benar-benar “berdialog” dengan dirinya sendiri.

Selain itu, saat bepergian juga membantu menemukan nilai-nilai personal yang penting untuk terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Tidak jarang orang yang melakukan solo travelling sering menemukan bahwa tantangan baru justru membuatnya berkembang. Proses ini menjadi bekal berharga untuk menentukan arah hidup, tujuan karier, maupun hubungan sosial ke depannya.

4. Melepaskan diri dari tekanan dan rutinitas

ilustrasi wanita sedang memotret (pexels.com/Haley Black)
ilustrasi wanita sedang memotret (pexels.com/Haley Black)

Kadang perempuan butuh jeda dari rutinitas, tekanan sosial, atau lingkungan yang melelahkan. Tekanan ini bisa datang dari berbagai arah, seperti tuntutan pekerjaan, ekspektasi keluarga, dan norma masyarakat yang selalu menuntut ini dan itu. Semua faktor tersebut dapat menimbulkan stres berkepanjangan jika tidak diimbangi dengan waktu untuk diri sendiri.

Di sinilah solo travelling menjadi bentuk healing yang efektif. Dengan bepergian sendirian, perempuan berkesempatan untuk keluar dari zona nyaman, terbebas dari distraksi orang lain, dan fokus pada kebutuhan diri. Aktivitas sederhana seperti berjalan santai di kota baru dapat membantu menurunkan stres, meningkatkan suasana hati, serta memberi ruang bagi pikiran untuk lebih jernih.

5. Memperluas perspektif dan menambah relasi baru

ilustrasi dua wanita sedang berbicara (pexels.com/Ketut Subiyanto)
ilustrasi dua wanita sedang berbicara (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Melakukan solo travelling juga membuat pikiran menjadi lebih luas dan perspektif yang berbeda. Kenapa demikian? Karena ketika kamu melihat kota baru, suasana baru, budaya yang baru, dan lainnya akan melihat sesuatu yang berbeda dari lingkungan kamu sebelumnya. Di sisi lain, solo travelling juga akan memaksa kamu untuk keluar dari zona nyaman.

Selain itu, perempuan yang solo travelling bisa bertemu sesama pejalan, warga lokal, atau komunitas internasional yang memperkaya pengalaman hidupnya. Pertemuan ini bukan sekadar obrolan singkat, melainkan bisa membuka wawasan baru tentang budaya, gaya hidup, hingga nilai-nilai kemanusiaan.

Solo travelling bukan hanya sekedar mengajarkan perempuan untuk berani, tetapi memberi ruang bagi perempuan untuk tumbuh, menyembuhkan diri, dan menemukan perspektif hidup yang lebih luas. Karena setiap langkah yang diambil sendirian adalah bekal berharga untuk masa depan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Siantita Novaya
EditorSiantita Novaya
Follow Us

Latest in Life

See More

5 Alasan Kucing Hobi Tidur, Ada Hubungannya dengan Naluri!

12 Okt 2025, 22:51 WIBLife