“Physical sunscreen umumnya mengandung bahan-bahan mineral seperti seng oksida dan titanium dioksida. Bahan-bahan ini bertindak sebagai perisai pelindung di permukaan kulit yang memantulkan sinar UV dan mencegahnya memasuki kulit. Sementara itu, chemical sunscreen bekerja sedikit berbeda. Sunscreen ini akan diserap oleh kulit dan kemudian menyerap sinar UV, mengubahnya menjadi panas dan melepaskannya dari kulit,” papar Dr. Collins.
Apakah Sunscreen Bisa Mencegah Kulit Menjadi Cokelat? Ini Jawabannya

Ketika musim panas tiba, keinginan untuk berlibur ke pantai atau piknik di taman sambil menikmati momen bersama orang-orang terkasih pun ikut meningkat. Namun terkadang, keinginan tersebut terpaksa tertunda lantaran kamu ingat bahwa cuaca yang terik bisa memicu kerusakan pada kulit, termasuk membuat kulit menjadi cokelat.
Efek buruk dari sinar matahari yang berlebihan memang gak boleh dianggap sepele. Mulai dari munculnya hiperpigmentasi, kulit kusam, tanda-tanda penuaan dini, hingga yang terburuk bisa memicu kanker kulit.
Beruntung, kini tersedia produk bernama tabir surya (sunscreen) yang berfungsi melindungi kulit dari dampak negatif sinar UVA dan UVB. Meskipun begitu, masih banyak yang penasaran, apakah sunscreen juga efektif mencegah kulit menjadi cokelat? Daripada terus menerka-nerka, langsung saja yuk simak jawaban lengkapnya dalam artikel ini!
1. Bagaimana suncreen bekerja di kulit kamu?

Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, sunscreen memiliki manfaat utama sebagai pelindung kulit dari efek buruk sinar matahari. Itulah mengapa mengoleskan sunscreen secara rutin, terlebih sebelum beraktivitas di luar ruangan sangat penting demi mencegah kulit terbakar akibat paparan sinar UV.
Menurut Dr. Kristina Collins, selaku dokter kulit bersertifikat, dikutip dari laman Skincare, sebelum memahami cara kerja sunscreen, pertama kamu harus tahu dulu terdapat dua jenis sunscreen yang dijual di pasaran, yakni physical sunscreen (tabir surya mineral) dan chemical sunscreen (tabir surya kimia). Kedua sunscreen ini melindungi kulit dengan metode yang berbeda.
2. Apakah sunscreen bisa mencegah kulit menjadi cokelat?

Menurut Loretta Ciraldo, MD, FAAD, dokter kulit bersertifikat yang berbasis di Miami, sunscreen bisa membantu mencegah pencokelatan pada kulit. Selain melindungi kulit dari kerusakan dan tanda-tanda penuaan, produk ini juga dapat mencegah kulit menjadi cokelat.
“Tabir surya bisa mencegah kulit terbakar. Kulit terbakar dan kecokelatan biasanya disebabkan oleh sinar UVA. Jika kamu menggunakan tabir surya dengan spektrum luas, kemungkinan besar kulitmu akan tetap terlindungi,” kata Dr. Ciraldo kepada Byrdie.
Di sisi lain, Amy Kassouf, MD, selaku dokter kulit bersertifikat, dikutip dari Cleveland Clinic menambahkan, meskipun secara umum tabir surya bisa mencegah pencokelatan kulit, tapi penting diingat bahwa sinar UVA dapat menembus jauh ke dalam kulit. Artinya, walau kulitmu sudah diberi perlindungan dari sunscreen, efek kecokelatan atau terbakar bisa tetap dirasakan apabila kamu terlalu lama di bawah terik matahari.
“Apalagi bagi mereka yang sudah memiliki pigmentasi tinggi sejak awal, di mana bahkan sedikit sinar UVA saja akan membuat kulit mereka terbakar atau cokelat,” imbuh Dr. Ciraldo, setuju.
3. Apakah kulit yang cokelat akibat sinar matahari itu bagus?

Tidak. Menurut Dr. Kassouf, proses tanning baik dari sinar matahari (berjemur) maupun dengan bantuan alat tanning bed, tidak disarankan. Sebab, Michele Green, MD, dokter kulit kosmetik bersertifikat di New York City, menjelaskan bahwa radiasi UV bisa menimbulkan kerusakan genetik pada lapisan terluar (epidermis) kulit.
Ketika kulit terkena sinar UV, secara otomatis tubuh akan merespons mencoba melawan kerusakan tersebut dengan memproduksi melanin, yaitu pigmen yang memberi warna pada kulit manusia. Reaksi inilah yang membuat kulit berubah warna menjadi cokelat.
“Sebenarnya tak ada namanya tanning yang aman, karena tanning itu sendiri merupakan reaksi pertahanan kulit terhadap kerusakan akibat sinar UV yang sudah terjadi. Kerusakan DNA yang disebabkan oleh sinar UV bisa menimbulkan penuaan dini dengan hiperpigmentasi, kerutan, dan tentu saja kanker kulit,” imbuh Dr. Collins.
4. Tips menggunakan sunscreen dengan benar

Meskipun memperhatikan jumlah SPF itu penting, tapi cara pemakaian sunscreen yang benar juga sama pentingnya. Menurut Dr. Collins, penggunaan tabir surya tidak cukup hanya sekali. Kamu perlu re-apply setidaknya dua jam sekali jika terlalu lama di bawah sinar matahari langsung. Langkah ini juga berlaku ketika kamu berenang. Sebaiknya, re-apply sunscreen setiap dua jam setelah berenang.
“Aplikasikan sunscreen ke wajah secara merata. Untuk hari-hari tanpa aktivitas luar ruangan, kamu cukup mengoleskan SPF 30 ke wajah, leher, dan tangan. Namun, jika kamu hendak beraktivitas di luar ruangan, pilihlah yang SPF 50,” ujarnya.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa sunscreen bisa membantu mencegah kulit menjadi cokelat. Namun, dengan catatan bila kamu tidak berada di luar ruangan dalam waktu yang lama atau memiliki pigmen kulit yang cukup tinggi. Namun, terlepas dari apa pun warna kulitmu, pemakaian sunscreen secara teratur tetap wajib karena akan membantu menjaga kesehatan kulit dan mengurangi risiko kanker kulit.



















