Mengenal Arti Modest Fashion di Indonesia, Tak Terbatas Busana Muslim

Modest fashion memiliki spektrum yang sangat luas dan akan terlalu sempit bila hanya didefinisikan sebagai baju muslim. Memang benar bahwa pada perjalanannya, fashion ini terinspirasi oleh berbagai tren dunia, salah satunya tren busana muslim atau hijaber.

Akan tetapi, modest fashion sesungguhnya adalah tren busana bergaya santun yang bisa dipakai oleh semua orang dan semua kalangan. Jadi, pakaian jenis ini gak hanya terbatas bagi seorang muslim untuk menutupi aurat saja, melainkan juga untuk orang yang ingin tampil dengan gaya yang lebih sopan.

Salah satu kunci penting dari modest fashion adalah siluet longgar yang tidak memperlihatkan lekuk tubuh, gak seperti skinny jeans atau legging. Gak hanya itu, modest fashion juga minim mengekspos kulit pemakainya.

Sementara itu, penggunaan hijab adalah pilihan untuk melengkapi sehingga busana muslim merupakan bagian kecil dari modest fashion. Saat ini, modest fashion gak hanya mendominasi koleksi desainer busana muslim karena mendapat sorotan di berbagai rumah mode dunia, baik di Paris, Milan, London, hingga New York. 

Gak dapat dipungkiri bahwa langkah awal modest fashion di Indonesia dipelopori oleh para desainer busana muslim seperti Dian Pelangi atau Ria Miranda. Ada juga Itang Yunasz yang memasukkan unsur tradisional Nusantara dalam rancangannya. 

Bahkan, posisi modest fashion di Indonesia kian menguat dalam mengisi gelaran serta industri fashion sekitar sepuluh tahun belakangan. Di dalam periode yang berdekatan, beragam desain busana muslim dan berhijab pun menjadi sorotan.

Dari situ, muncul berbagai jenama modest fashion yang bernuansa muslim, bahkan gaya busana berhijab juga mengisi hampir setiap halaman majalah fashion dan tampil di berbagai media massa. Tentunya, hal tersebut jadi fenomena yang gak bisa dilepaskan dari fakta bahwa mayoritas penduduk Indonesia beragama Islam.

Dalam perkembangannya beberapa tahun belakangan, semakin banyak pegiat fashion atau konsumen yang unjuk tampilan dalam balutan modest fashion. Gaya ini bahkan tampil gak hanya sebatas baju muslim saja, namun dipersonalisasi jadi pakaian sehari-hari, baik untuk bekerja, berolahraga, bersosialisasi, maupun untuk menghadiri acara penting. 

Maka dari itu, modest fashion di Indonesia gak lagi hanya dimaknai sebagai pilihan busana atas dasar religi saja. Seorang modest dresser, Yusra Siddiqui dalam Who What Wear mengatakan bahwa tidak ada definisi tunggal tentang seperti apakah modest wear. Menurutnya, setiap orang memiliki persepsi masing-masing.

"Seseorang bisa saja memilih modest fashion atas alasan agama atau etnis. Ada pula yang memutuskan untuk mengenakan modest fashion atas alasan kenyamanan. Ini karena modest fashion mengedepankan nilai kebebasan di dalam tren mode," katanya.

Gak hanya itu, khazanah budaya tradisional nusantara membawa corak sendiri bagi modest fashion di Indonesia. Beberapa elemen desain baju tradisional seperti baju bodo, ulos, atau kerah bulat untuk pria khas Kepulauan Riau muncul sebagai kreasi modest fashion.

Bahkan, material kain tradisional seperti tenun, lurik, dan batik juga menghiasi rupa modest fashion di Indonesia. Modest fashion telah menjadi ekspresi kebebasan bagi penggunanya, baik wanita maupun pria untuk menentukan identitasnya sendiri.

Itu dia penjelasan mengenai modest fashion yang masih banyak mispersepsi di masyarakat. Dengan perkembangan yang masif, modest fashion di Indonesia pun juga akan terus berkembang dengan sangat cair dan dinamis.