Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

IWD 2020: Cerita Deliana Fatmawati Jadi Wasit Perempuan Pertama 

Deliana Fatmawati di acara International Women's Day yang diselenggarakan oleh IDN Times di Creative Lab Surabaya, Sabtu 7 Maret 2020. IDN Times/Indra Zhakaria

Acara International Women's Day yang diselenggarakan oleh IDN Times di Creative Lab Surabaya, Sabtu (7/3), turut serta mengundang Deliana Fatmawati. Wanita kelahiran Medan tersebut, menginspirasi peserta yang hadir dengan perjuangannya melawan stigma masyarakat bahwa perempuan tak bisa setara dengan laki-laki dalam olahraga.

Tidak mudah bagi perempuan berkarier dalam bidang yang identik dengan laki-laki. Salah satunya adalah sepak bola. Pada tahun 2017, Deliana mengubah stigma tersebut dengan berhasil menjadi wasit wanita pertama di Indonesia yang berlisensi FIFA.

Untuk mencapai titik ini, tentunya banyak hal yang sudah dialami Deliana Fatmawati, seperti diskriminasi dan tidak direstui orang tua. 

1. Diskriminasi

dok pribadi/dea merina

Sebagai seorang perempuan yang selalu dianggap lemah, Deliana juga pernah merasakan diskriminasi saat bertugas di lapangan.

"Pernah waktu saya masuk lapangan, penontonnya bilang 'Waw!' gitu," katanya. Namun, ini tak menyurutkan kecintaannya pada olahraga favoritnya. 

Baginya, meskipun sudah ada tim sepak bola perempuan, tetapi perempuan selalu dianggap lemah dan tidak bisa memiliki kemampuan yang sama dengan laki-laki. 

2. Tidak mendapat restu orangtua

dok pribadi/dea merina

Meski berkeinginan kuat untuk mendalami dunia sepak bola, Deliana tetap meminta restu kepada ibunya. "Mak, tolong kasih restu. Kalau Mamak bilang out, ya saya out," ia menirukan ucapannya kala itu.

Melihat anaknya diundang untuk bermain mewakili Indonesia, membuat ibu Deliana merestuinya dengan syarat selalu menjaga nama baik keluarga. 

3. Wanita pertama pemegang lisensi wasit FIFA di Indonesia

dok. pribadi/dea merina

Pada tahun 2011, Deliana resmi menjadi bagian dari timnas Indonesia. Sejak saat itu, Deliana tidak terpisahkan lagi dengan olahraga. Hingga pada tahun 2017, Deliana berhasil menjadi salah satu wasit Indonesia yang berlisensi FIFA dan satu-satunya perempuan. 

Perjuangan Deliana Fatmawati membuktikan bahwa perempuan juga bisa setara dengan laki-laki dalam bidang olahraga. Meski sempat dianggap rendah, hal itu tidak menyurutkan Deliana tetap bertahan untuk berkarier dalam bidang sepak bola. 

Acara International Women's Day bertema#EachForEqual merupakan pertemuan independen yang diinisiasi oleh IDN Times sebagai komitmen untuk mengapresiasi para perempuan yang memperjuangkan kesetaraan hak di berbagai bidang. Di acara ini, para pembicara juga akan membentuk jejaring perempuan profesional lintas profesi sehingga bisa menimbulkan semangat para Millenials yang hadir untuk berkarya di bidang yang digeluti.

Maju terus perempuan Indonesia!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Siantita Novaya
Febriyanti Revitasari
Siantita Novaya
EditorSiantita Novaya
Follow Us