6 Fakta Reusable Menstrual Pad, Benarkah Lebih Aman?

Benar gak sih lebih sehat dan ramah lingkungan?

Ajakan untuk lebih peduli terhadap lingkungan dan menjalankan pola hidup minim sampah makin santer digaungkan. Selain sedotan stainless, reusable menstrual pad sebagai pengganti pembalut wanita juga sedang populer.

Disebut lebih aman bagi organ intim dan ramah lingkungan, apakah faktanya benar begitu? Nih, simak lima fakta reusable pad sebelum memutuskan beralih pemakaian.

1. Terbuat dari kain dengan daya serap baik

6 Fakta Reusable Menstrual Pad, Benarkah Lebih Aman?hiveminer.com

Menggunakan menstrual pad seperti membawa kita ke masa lampau, di mana pembalut sekali pakai belum diproduksi. Wanita zaman dahulu menggunakan kain atau handuk yang dilipat-lipat untuk menampung darah menstruasi. Lipatannya dibuat agak tebal agar bisa menyerap lebih banyak cairan.

Seperti itulah cara kerja menstrual pad, dibuat dari kain dengan daya serap baik dengan lapisan seperti handuk di bagian dalamnya. Bahan bakunya jelas lebih aman untuk kulit organ intim. Jenis kain luarnya pun beragam, bisa disesuaikan dengan kebutuhanmu.

2. Anti tembus dan bocor gak, sih?

6 Fakta Reusable Menstrual Pad, Benarkah Lebih Aman?huffingtonpost.co.uk

Pertanyaan pertama yang muncul saat berniat pindah haluan ke menstrual pad adalah, "Anti tembus dan bocor gak, sih?"

Tenang, menstrual pad dilengkapi satu lapisan lagi di bagian dalam yang mampu menahan cairan gak merembes ke luar. Lapisan ini berbahan seperti karet balon, diletakkan di bawah handuk atau kain penyerap super.

Selama kamu rutin mengganti sesuai volume menstruasi, dipastikan gak akan ada tragedi bocor atau tembus.

Melihat komposisinya, menstrual pad memang lebih tebal dari pembalut sekali pakai. Sehingga kurang disarankan mengenakan celana ketat saat menggunakan menstrual pad.

3. Bebas zat kimia berbahaya

6 Fakta Reusable Menstrual Pad, Benarkah Lebih Aman?coreymondello.com

Alasan utama kampanye menstrual pad dan menstrual cup sebagai pengganti pembalut sekali pakai adalah ditemukannya kandungan zat kimia beracun yang membahayakan organ intim wanita.

Dilansir dari NCBI, puluhan jurnal riset ilmiah menunjukkan temuan yang saling menguatkan, bahwa produk sanitari wanita seperti tampon dan pembalut mengandung senyawa kimia beracun. Bahan serupa juga terkandung dalam popok bayi sekali pakai.

Senyawa beracun tersebut di antaranya adalah dioksin dan furan. Keduanya muncul pada proses pemutihan pembalut. Kenapa pembalut perlu diputihkan? Karena campuran kain rayon dan kapas sebagai bahan utama pembalut menghasilkan warna kusam, gak seputih yang kita jumpai di pasaran.

Dioksin dan furan ini bersifat volatil atau mudah menguap. Bisa dengan mudah berinteraksi dengan kulit organ intim, atau terserap lendir vagina. Bahayanya, dioksin bersifat karsinogen alias pemicu radikal bebas penyebab kanker.

dm-player

Baca Juga: 7 Fakta Menstrual Cup, Apakah Aman untuk Digunakan yang Masih Gadis?

4. Harus berapa kali ganti menstrual pad dalam sehari?

6 Fakta Reusable Menstrual Pad, Benarkah Lebih Aman?greenchildmagazine.com

Selain kecemasan soal risiko tembus dan bocor, pertanyaan lain yang gak kalah penting adalah, "Harus berapa kali ganti mesntrual pad dalam sehari?"

Jawabannya, tergantung kebutuhanmu dan volume menstruasi. Mengingat daya tampungnya yang memang gak sebaik pembalut sekali pakai, penggantian menstrual pad pasti bakal lebih sering.

Untuk hari pertama sampai ketiga, cek menstrual pad setiap 3-4 jam sekali. Akan lebih sering jika kamu aktif bergerak. Setelah volume darah menurun, pengecekan bisa dilakukan tiap 5-6 jam. Selain itu, terlalu lama menggunakan menstrual pad yang sama bisa meningkatkan kelembapan di area organ intim.

5. Perawatannya memang agak rumit, tapi ampuh mengurangi sampah plastik

6 Fakta Reusable Menstrual Pad, Benarkah Lebih Aman?smallshop.co.uk

Meski aman dari senyawa kimia berbahaya, menstrual pad butuh perawatan yang sedikit rumit. Kamu harus mencucinya sampai bersih dan memastikan gak ada sisa darah di dalamnya.

Proses pencuciannya pun gak bisa dilakukan dengan sembarang sabun. Disarankan menggunakan sabun bayi batangan yang lebih aman untuk area kulit sensitif. Setelah dicuci, menstrual pad harus dijemur di bawah sinar matahari sampai kering. Lalu disimpan dalam wadah kering untuk menghindari lembap pada permukaannya.

Waktu pengeringan ini cukup lama, dan gak disarankan menggunakan mesin pengering agar serat kain tetap terjaga. Jadi, pastikan kamu punya stok menstrual pad yang cukup untuk satu siklus.

Perawatan yang agak rumit ini sebanding dengan dampak baik yang akan kamu rasakan. Selain lebih sehat untuk organ intim, menggunakan menstrual pad sekaligus mengurangi sampah plastik yang membahayakan lingkungan.

6. Menstrual pad punya masa kedaluwarsa, lho!

6 Fakta Reusable Menstrual Pad, Benarkah Lebih Aman?helloclue.com

Inilah fakta yang gak kalah penting. Menstrual pad memang bisa dipakai berkali-kali, tapi tetap punya masa kedaluwarsa. Semakin sering digunakan dan dicuci, lapisan penyerap di dalamnya jadi menipis. Serat kain permukaan luarnya pun menurun dari segi kualitas.

Penggunaan menstrual pad disarankan hanya untuk kurun waktu dua tahun. Tapi bisa lebih cepat dilakukan penggantian, jika lapisannya sudah dirasa tipis.

Setelah mempertimbangkan fakta di atas, jadi makin mantap gak nih beralih ke menstrual pad?

Baca Juga: Tampon, Pembalut, Menstrual Cup & Reusable Pad, Mana yang Terbaik?

Topik:

  • Pinka Wima
  • Septi Riyani

Berita Terkini Lainnya