Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Fakta Menarik dan 8 Makna Motif Kain Batik, Ini Kata Ahli!

Tokopedia menggelar Konferensi Pers dan Fashion Workshop: Hari Batik Nasional 2024 pada Rabu (2/10/2024) di Jakarta (dok. Tokopedia)
Intinya sih...
  • Momentum Hari Batik Nasional sebagai upaya meningkatkan kepedulian anak muda terhadap budaya Indonesia
  • Batik adalah kain dengan motif ikonik, dibuat menggunakan malam panas dan dicelup, memiliki makna sosial dan simbol identitas
  • Berbagai motif batik memiliki makna dan simbol yang mendalam, serta dipengaruhi oleh kearifan lokal di setiap daerah pembuatnya

Jakarta, IDN Times - Sebagai warisan budaya tak benda yang telah diakui oleh UNESCO, 2 Oktober selalu diperingati sebagai Hari Batik Nasional. Momentum ini adalah wujud nyata upaya meningkatkan antusiasme atau kepedulian anak muda terhadap budaya Indonesia, yaitu batik.

Dalam rangka merayakan Hari Batik, anak muda perlu terus didorong untuk mendalami dan melestarikan batik melalui beragam cara. Sederhananya, kamu bisa belajar beragam fakta menarik dan makna di balik ragam motif batik, lho!

1. Definisi batik yang sesungguhnya

Tokopedia menggelar Konferensi Pers dan Fashion Workshop: Hari Batik Nasional 2024 pada Rabu (2/10/2024) di Jakarta (IDN Times/Adyaning Raras)

Batik kerap didefinisikan sebagai kain yang memiliki motif ikonik khas Indonesia. Namun, gak banyak orang mengerti bahwa batik dan kain motif batik itu berbeda. Dr. Ir. Indra Tjahjani, S.S, MLA, MMSI sebagai Founder Griya Peni sekaligus penggiat dan motivator batik ini, menjelaskan arti batik yang sesungguhnya.

"Kalau proses membuatnya adalah menggunakan malam atau lilin yang dipanaskan dulu kemudian menggunakan canting dan dicelup, itu yang disebut batik. Kalau tidak memakai malam panas, tidak disebut batik. Mungkin tekstil atau kain yang bermotif batik," ujar Indra Tjahjani dalam Konferensi Pers dan Fashion Workshop: Hari Batik Nasional 2024 oleh Tokopedia pada Rabu (2/10/2024) di Tokopedia Tower, Jakarta.

Indra Tjahjani menjelaskan bahwa proses membatik sebagian besar dilakukan di pulau Jawa. Metodenya dengan mewarnai kain dengan cara dicelup, setelah bagian yang tidak diwarnai ditutup oleh malam panas.

2. Batik kaya dengan motif dan juga makna

Tokopedia menggelar Konferensi Pers dan Fashion Workshop: Hari Batik Nasional 2024 pada Rabu (2/10/2024) di Jakarta (IDN Times/Adyaning Raras)

2 Oktober ditetapkan oleh pemerintah sebagai Hari Batik Nasional usai UNESCO mengukuhkan batik secara resmi sebagai warisan budaya tak benda dalam sidang keempat Komite Antar-Pemerintah yang diselenggarakan oleh UNESCO di Abu Dhabi pada tanggal 2 Oktober 2009.

Indra Tjahjani menjelaskan, "(Pengakuan dari) UNESCO diperoleh karena batik Indonesia kaya akan makna dan simbol. Berhubungan dengan status sosial karena dulu orang memakai batik, kita bisa tahu mereka datang dari mana. Apakah dia keluarga keraton atau saudagar (konglomerat), atau nelayan, atau petani? Apakah dia datang dari Yogyakarta atau Solo? Itu bisa dilihat dari batik."

Sebagai seorang akademisi yang mendalami kain batik sejak lama, Indra mengatakan bahwa batik bagi orang Jawa sangat berhubungan dengan siklus kehidupannya. Mulai dari lahir, upacara tedak sinten, siraman, hingga wafat, biasanya orang Jawa akan memakai motif batik tertentu.

Lanjutnya, "Kemudian berhubungan dengan kearifan lokal. Yang terakhir adalah identitas nasional. Mungkin, saat ini batik adalah gaya hidup."

3. Batik Nitik

Tokopedia menggelar Konferensi Pers dan Fashion Workshop: Hari Batik Nasional 2024 pada Rabu (2/10/2024) di Jakarta (IDN Times/Adyaning Raras)

"Ini adalah motif Nitik. Ini adalah cakar (gambar di kain batik). Kenapa disebut cakar? Agar si calon pengantin dimudahkan rezekinya untuk menghidup keluarganya. Ada motif yang melambangkan burung Garuda di Indonesia sebagai tambahan hiasan. Maknanya untuk memberikan kekuatan," ujar Indra.

Indra menuturkan bahwa batik Nitik umumnya dipakai oleh orangtua pengantin satu hari sebelum menikah atau saat siraman. Ia juga menekankan agar memperhatikan gambar Garuda pada kain batik untuk selalu menghadap ke atas sebagaimana burung terbang ke atas.

4. Batik Sidoasih

Tokopedia menggelar Konferensi Pers dan Fashion Workshop: Hari Batik Nasional 2024 pada Rabu (2/10/2024) di Jakarta (IDN Times/Adyaning Raras)

Batik Sidoasih memiliki dua tipe, yaitu Sidoasih gaya Solo dan Yogyakarta. Pada gambar di atas, Indra Tjahjani menunjukkan kain batik Sidoasih gaya Yogyakarta.

"Gaya Solo biasanya bentuk kotak-kotak seperti Sidomukti. Jadi lebih sogan warnanya dan ada sayapnya. Sayapnya juga harus selalu menghadap ke atas," sebutnya.

Kain batik motif ini memiliki makna yang indah, yaitu supaya selalu dikasih. Kalau salah satu anak sudah menikah, maka orangtua dan saudara-saudaranya akan tetap menyayangi.

5. Batik Sidomukti

Tokopedia menggelar Konferensi Pers dan Fashion Workshop: Hari Batik Nasional 2024 pada Rabu (2/10/2024) di Jakarta (IDN Times/Adyaning Raras)

Batik Sidomukti merupakan batik yang kerap dipakai oleh pengantin. Kain batik ini memiliki gambaran sayap Garuda separuh, rumah, atau kupu-kupu. Indra juga menuturkan agar selalu memakai kain menghadap ke atas apabila ada gambar bunga atau binatang.

"Ini adalah Sidomukti. Maksudnya adalah pengantin berdua selalu sehat, sejahtera, saling menyayangi sampai kakek nenek dan hidup berkecukupan," ucap Indra.

6. Batik Truntum

Tokopedia menggelar Konferensi Pers dan Fashion Workshop: Hari Batik Nasional 2024 pada Rabu (2/10/2024) di Jakarta (IDN Times/Adyaning Raras)

Saat anak menikah, orangtua pengantin bisa menggunakan batik Truntum. Batik dengan motif ini, ada yang memiliki tambahan motif gurda (garuda), ada juga yang tidak. Batik Truntum digunakan sebagai motif dasar kain batik.

"Maknanya love forever. Jadi, walaupun putra dan putri sudah menikah, orangtua akan tetap menyayangi. Tapi ini hanya berlaku di Asia, kalau orang luar sudah menikah ya mereka hidup mandiri. (Kalau di sini) orangtua memberikan kasih sayangnya dengan masih memberi nasihat, memperhatikan," kelakarnya.

7. Batik Merak Ngibing

Tokopedia menggelar Konferensi Pers dan Fashion Workshop: Hari Batik Nasional 2024 pada Rabu (2/10/2024) di Jakarta (IDN Times/Adyaning Raras)

Batik Merak Ngibing berasal dari Tasikmalaya dan Garut. Tidak bisa ditentukan dari Tasikmalaya atau Garut saja karena sudah terjadi akulturasi atau percampuran. Hal ini dikarenakan batik tersebut dipesan oleh orang Garut, tetapi yang membuat orang Tasikmalaya atau pun sebaliknya.

Kata Indra, "Ini batik dancing peacock atau batik Merak Ngibing. Dalam bahasa Sunda, ngibing itu menari. Jadi, kalau ada kegembiraan, ini burung merak simbolnya. Bukan berarti motif yang lain tidak boleh dipakai di lain acara, tentu boleh saja. Saat ada pernikahan atau acara tradisional, dipilih motif-motif yang punya makna."

8. Batik Iwak Etong

Tokopedia menggelar Konferensi Pers dan Fashion Workshop: Hari Batik Nasional 2024 pada Rabu (2/10/2024) di Jakarta (IDN Times/Adyaning Raras)

Hampir seluruh pulau Jawa memiliki pembatik. Sementara di luar Jawa dikenal dengan kain tenun. Itu sebabnya, setiap daerah memiliki desain pola batik dan makna yang berbeda-beda.

Potret di atas merupakan batik Iwak Etong yang penuh warna. Batik ini berasal dari Kabupaten Indramayu sehingga sudah dipengaruhi oleh kehidupan pesisir.

"Sebagian besar adalah nelayan, jadi mereka menggambarkan tangkapan suaminya. Mereka kan menangkap ikan, ada udang juga," sambung Indra.

9. Batik Mega Mendung

Tokopedia menggelar Konferensi Pers dan Fashion Workshop: Hari Batik Nasional 2024 pada Rabu (2/10/2024) di Jakarta (IDN Times/Adyaning Raras)

Batik Mega Mendung asal Cirebon memiliki motif yang familiar bagi masyarakat Indonesia karena identik dengan bentuk awan. Batik ini berbeda dengan batik Wadasan yang motifnya lebih kecil dan tidak tajam. Pasalnya, wadasan adalah batu karang yang dipakai untuk membangun istana Sunyaragi.

Indra menegaskan, "(Batik Mega Mendung) Ini sebetulnya lambang kebijaksanaan. Jadi, kita harus bijak memakai sumber daya, baik sumber daya manusia atau alam. Walaupun ada yang mengatakan kalau mendung nanti hujan, lalu bisa menanam padi, itu bisa juga."

10. Batik Pagi Sore dan Hokokai

Tokopedia menggelar Konferensi Pers dan Fashion Workshop: Hari Batik Nasional 2024 pada Rabu (2/10/2024) di Jakarta (IDN Times/Adyaning Raras)

Terakhir, ada kain batik Pagi Sore. Kain batik ini memiliki dua motif sehingga bisa digunakan untuk acara di pagi dan sore hari. Menurut Indra, para pengrajin membuatnya seperti itu karena fenomena kain mori yang susah masuk ke Indonesia sehingga satu kain memiliki dua motif yang berbeda.

"Batik ini akulturasi dari etnis Tionghoa dan Jawa. Bagian bawah adalah lereng, bagian atas adalah kawung dari Jawa. Sedangkan warna dan bunganya dari etnis Tionghoa," lanjutnya.

Sedangkan, kain batik dengan warna yang lebih cerah itu disebut batik Hokokai. Dulu kain tersebut hanya ada di tahun 1942-1945 di saat orang Jepang menjajah Indonesia.

Demikian ulasan seputar fakta menarik batik dan makna di baliknya. Selamat merayakan Hari Batik Nasional! 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Adyaning Raras Anggita Kumara
Febriyanti Revitasari
Adyaning Raras Anggita Kumara
EditorAdyaning Raras Anggita Kumara
Follow Us