Fify Lety Tjahaja Purnama, Sosok Inspiratif Pembela Kebenaran di Mata Hukum

Pendidikan merupakan hal yang terus dikejar oleh Fify Lety Indra Tjahaja Purnama ini. Dari Universitas Indonesia jurusan hukum, ia terbang ke Australia untuk melanjutkan S2 dan akhirnya berhasil mendapatkan LLM (Master Of Laws). Statusnya sebagai perempuan, tidak menghentikan beliau untuk terus menempuh pendidikan bahkan hingga ke luar negeri.

Hal ini menunjukkan kepada kita bahwa sebagai perempuan, menjadi pintar dan sukses dapat terus kita tempuh dengan niat dan tekad yang kuat untuk terus menjadi pribadi yang lebih baik. Mitos bahwa perempuan tidak harus menempuh pendidikan terlalu tinggi harus dipatahkan terutama di negara Indonesia, di mana masih banyak orang yang masih berpegang teguh pada mitos tersebut.

Setiap orang pasti memiliki karakter, kelebihan dan kekurangan masing-masing, maka dari itu setiap pribadi memiliki keunikannya masing-masing. Begitu pula Fify Lety Indra, yang berprofesi sebagai pengacara memiliki karakter yang tegas, bicaranya ceplas ceplos, dan pemberani.

Ia selalu memiliki prinsip, "ngapain munafik mending tembak langsung!" membuat masyarakat Indonesia melihat sosoknya sebagai pengacara yang handal dan kompeten, serta tegas dalam menegakkan kebenaran terutama di mata hukum. Sosoknya pun jadi perhatian media ketika membacakan nota keberatan dengan berapi-api berjudul Pengadilan oleh Massa (Trial by The Mob).

Ia menyatakan terjadi pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) terhadap Ahok.

Pada salah satu wawancara terhadap dirinya, ada pertanyaan mengenai apakah sebagai pengacara yang mendampingi Bapak Ahok, dirinya dibayar atau tidak. Kemudian jawabannya adalah, tidak sama sekali. Ia mengaku takut kualat terhadap sang kakak, apabila ia meminta bayaran saat mendampingi Ahok di persidangan.

Fifi pun mengaku saat ia menangani kasus penistaan agama dan perceraian Ahok, ia menjadi kehilangan banyak kasus yang harus ditangani. Karena dua kasus tersebut sangat membutuhkan waktu dan pemikirannya sendiri dalam menangani kasus tersebut.

Sosok yang inspiratif, di mana dirinya bukan hanya pintar, kompeten, serta tegas, tetapi dia sangat menyayangi keluarga dan siap membela kapan pun dibutuhkan.

Sosoknya yang terkenal tegas, membuat Fify tak segan untuk menantang siapa saja yang menurutnya tidak benar di mata hukum. Tentu saja tantangannya tidak hanya berdasarkan luapan emosi semata, tetapi berdasarkan fakta dan pembuktian di mata hukum. Siap ditantang oleh pengacara satu ini?

Salah satu sumber berita pernah mewawancarai Fifi, mengapa tidak ikut berpolitik sepeti kakak laki-lakinya, bapak Basuki Tjahaja Purnama. Ia mengaku kapok karena terus dicap kafir saat pernah mencalonkan diri untuk menjadi walikota Pangkal Pinang. 

Meskipun banyak yang membujuk, ia mengaku saat ini masih belum mau untuk terjun lagi ke dunia politik. Wah, sungguh amat disayangkan ya.

Semakin tinggi sebuah pohon, makin semakin besar angin yang menerpanya. Mungkin itu peribahasa yang tepat, untuk menggambarkan sosok Fify Lety Indra. Ia juga mengaku pernah difitnah sebagai notaris dalam kasus pembelian lahan RS Sumber Waras.

Menghadapi fitnah tersebut adik Ahok ini mengungkapkan bahwa jikalau orang-orang yang senang memfitnah siapapun termasuk dirinya harus pintar dan tak asal memfitnah.