5 Hal tentang Menstruasi Ini Wajib Diajarkan pada Anak Perempuan

Setiap anak perempuan yang mulai memasuki usia remaja perlu diberi pemahaman terkait menstruasi. Tujuannya agar anak tidak bingung dan lebih siap menghadapi menstruasi pertama mereka. Edukasi dan pendampingan dapat dimulai dan dilakukan oleh orang tua atau saudara yang lebih tua di rumah.
Menurut informasi dari laman Cleveland Clinic, anak perempuan akan mulai mengalami menstruasi pada usia rata-rata 12 tahun. Namun, edukasi terkait menstruasi sebaiknya diajarkan sejak anak berusia 7 tahun. Sebab, menstruasi pertama paling dini bisa terjadi saat anak masih berusia 8 tahun.
Sebelum anak mendapatkan informasi yang mungkin simpang siur di luar rumah, orang tua harus terlebih dahulu memberikan pemahaman sedini mungkin. Apa saja hal seputar menstruasi yang perlu diajarkan pada anak perempuan? Berikut rangkumannya.
1. Jelaskan menstruasi dengan bahasa yang dapat dipahami anak

Proses menstruasi pasti terasa aneh bagi anak-anak. Jika tidak diberi pemahaman sejak kecil, mereka akan bingung pada pengalaman menstruasi pertama. Oleh karenanya, jelaskan pengertian dan proses menstruasi sebagai suatu hal yang normal terjadi pada setiap perempuan.
Jelaskan pada anak bahwa menstruasi merupakan bagian dari proses tumbuh dari anak-anak ke masa remaja. Dengan terjadinya proses menstruasi, artinya tubuh berkembang dengan normal dan sehat. Prosesnya sendiri terjadi saat darah dari dalam rahim mengalir keluar melalui vagina.
Selama menjelaskan, pastikan anak tidak merasa khawatir. Yakinkan mereka bahwa selama proses menstruasi, tubuh akan baik-baik saja. Jangan lupa, beri mereka ruang untuk bertanya dan tawarkan bantuan agar mereka merasa aman dan nyaman untuk bercerita.
2. Jelaskan dan bantu anak memilih produk menstruasi yang tepat untuk mereka

Ada banyak sekali pilihan produk menstruasi yang dijual di pasaran. Produk yang selama ini digunakan perempuan di antaranya adalah pembalut, celana dalam khusus, tampon, cawan menstruasi, hingga cakram menstruasi. Semua produk tersebut memiliki bentuk yang berbeda-beda.
Setiap produk menstruasi dirancang sesuai dengan kebutuhan pengguna. Jelaskan kepada anak mengenai kelebihan, kekurangan, dan cara penggunaan dari setiap produk. Dengan begitu, anak dapat memilih mana yang sekiranya paling cocok untuk mereka. Jika perlu, rekomendasikan produk yang paling cocok untuk anak remaja.
3. Ajarkan anak menjaga kebersihan selama menstruasi

Saat menstruasi, bakteri lebih mudah berkembang di area vagina akibat kondisi yang lebih lembap dari biasanya. Menjaga kebersihan pun menjadi sebuah keharusan untuk mencegah infeksi dan bau tidak sedap. Dengan demikian, cara-cara menjaga kebersihan ini perlu diajarkan pada anak.
Beri tahu anak kapan harus mengganti atau mencuci produk menstruasi yang digunakan, serta cara membuang sampahnya dengan benar. Praktikan caranya di depan anak agar ia lebih paham. Jelaskan pula tujuan di balik menjaga kebersihan selama menstruasi tersebut agar tumbuh kesadaran dalam diri anak.
4. Ajarkan anak cara mengatasi gejala-gejala yang mungkin timbul saat menstruasi

Sebagian besar perempuan mengalami gejala menstruasi. Gejala dapat muncul sebelum, selama menstruasi berlangsung, atau setelahnya. Gejala yang dirasakan tiap perempuan bisa berbeda-beda tergantung kondisi tubuh dan horomon.
Menurut laman Healthline, ada sekitar sepuluh gejala menstruasi yang normal terjadi. Beberapa di antaranya adalah kram perut, jerawatan, nyeri payudara, sakit kepala, kelelahan, hingga perubahan suasana hati. Tentu semua itu dapat menghambat aktivitas bagi perempuan yang mengalaminya.
Anak perlu diberi tahu mengenai gejala menstruasi agar mereka siap jika suatu saat mengalaminya. Berikan arahan cara mengatasi gejala-gejala yang mungkin timbul. Misalnya, minum air hangat, menggunakan kantong kompres, atau minum obat pereda jika kram perut. Jika gejala yang dirasakan cukup parah, ajarkan anak untuk berani periksa ke dokter.
5. Beri tahu cara menjaga kesehatan fisik dan mental saat sedang menstruasi

Utamakan pola hidup sehat dalam kondisi apa pun, tidak terkecuali saat menstruasi. Menjaga kesehatan selama menstruasi bukan cuma tentang kebersihan, tetapi harus secara keseluruhan. Ajari anak menjaga kesehatan fisik dan mental supaya tetap nyaman beraktivitas meskipun sedang menstruasi.
Bimbing anak untuk mengonsumsi makanan sehat sesuai rekomendasi ahli, minum air putih, dan beristirahat yang cukup selama menstruasi. Sementara itu, cara mengelola stres bisa dengan mengajari anak untuk selalu cerita mengenai perasaannya. Bisa pula dengan olahraga ringan atau melakukan teknik pernapasan.
Memberi pemahaman dan mengajari anak perempuan seputar menstruasi bisa dilakukan perlahan. Ajak anak berdiskusi secara terbuka saat waktu senggang. Edukasi ini penting guna mempersiapkan fisik maupun mental anak dalam menghadapi menstruasi pertama mereka dengan aman dan nyaman.


















