Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Hormon Menstruasi yang Mempengaruhi Folikel dan Dinding Rahim

ilustrasi hormon yang memengaruhi dinding rahim (freepik.com/atlascompany)
ilustrasi hormon yang memengaruhi dinding rahim (freepik.com/atlascompany)

Normalnya, perempuan dalam usia produktif atau subur mengalami menstruasi setiap bulannya. Meskipun tidak selalu nyaman, sebagian besar perempuan menantikan kehadiran "tamu bulanan" tersebut. Pasalnya, siklus haid yang teratur biasanya menandakan sistem reproduksi yang sehat.

Di dunia medis, menstruasi adalah luruhnya dinding rahim bersama darah akibat sel telur yang tidak dibuahi. Hormon memiliki peran penting terhadap siklus menstruasi. Hormon adalah zat kimia yang membawa pesan dan fungsi tertentu. Nah, apa saja hormon menstruasi yang memengaruhi folikel dan dinding rahim? Mari kenalan dengan hormon-hormon penting tersebut.

1. Hormon estrogen

ilustrasi hormon estrogen (freepik.com/freepik)
ilustrasi hormon estrogen (freepik.com/freepik)

Hormon estrogen identik dimiliki oleh kaum hawa. Namun, pria juga memilikinya dalam jumlah yang kecil. Hormon ini punya tugas penting untuk kesehatan reproduksi, misalnya mengatur gairah seksual serta menjaga kualitas sperma.

Pada perempuan, hormon estrogen dihasilkan oleh ovarium (indung telur) serta jumlah sedikit di kelenjar andrenal dan jaringan lemak. Hormon estrogen akan turun saat menstruasi. Nah, berikut ini fungsi hormon estrogen pada perempuan:

  • membentuk ciri-ciri seksual sekunder pada perempuan (payudara, lekuk tubuh, serta rambut kemaluan);
  • penebalan endometrium (jaringan yang melapisi rahim) ketika menstruasi;
  • menjaga kualitas dan kuantitas cairan serviks dan vagina;
  • mengatur suhu tubuh.

2. Hormon progesteron

ilustrasi hormon (freepik.com/atlascompany)
ilustrasi hormon (freepik.com/atlascompany)

Jumlah terbanyak hormon progesteron diproduksi oleh korpus luteum pada paruh kedua sistem menstruasi. Namun, jumlah minimal dihasilkan oleh folikel ovarium. Ketika perempuan hamil, plasenta juga memproduksi jumlah sedikit hormon progesteron. Awal trimester pertama hormon progesteron tetap dihasilkan sampai plasenta bisa memproduksi hormon hCG.

Apa fungsi hormon progesteron? Buku berjudul Menopause - Konsep Dasar dan Intervensi Olahraga menyebutkan fungsi hormon progesteron bagi sistem reproduksi antara lain:

  • meningkatkan jumlah sekresi pada kelenjar endometrium;
  • mempertebal pengeluaran mukus pada lapisan mukosa tuba falopi;
  • menghambat sekresi LH dan FSH;
  • peningkatan suhu basal tubuh ketika ovulasi;
  • menghambat kontraksi uterus;
  • menstimulasi perkembangan kelenjar pada payudara.

3. LH (Luteinizing Hormone)

ilustrasi ovulasi (pexels.com/Nataliya Vaitkevich)
ilustrasi ovulasi (pexels.com/Nataliya Vaitkevich)

Pada pria hormon LH berperan penting dalam pembentukan testosteron. Kadar hormon LH lebih stabil pada pria dibandingkan perempuan. Alasannya perempuan mengalami siklus menstruasi tiap bulannya. Dilansir laman Healthline, siklus menstruasi terdiri atas empat fase yaitu fase menstruasi, fase folikular, ovulasi, dan luteal.

Pada fase ovulasi, peningkatan hormon estrogen menstimulasi kelenjar pituitari (hipofisis) untuk memproduksi hormon LH. Nah, peran LH dalam siklus menstruasi yaitu memicu pelepasan sel telur dari ovarium (ovulasi). Fase ovulasi biasanya berlangsung pada hari ke 14 dari rata-rata jumlah satu siklus menstruasi (28 hari).

4. FSH (Follicle Stimulating Hormone)

ilustrasi hormon ketika menstruasi (pexels.com/FounderTips)
ilustrasi hormon ketika menstruasi (pexels.com/FounderTips)

Hormon FSH membawa tugas penting bagi sistem reproduksi manusia. Fungsi FSH pada pria adalah merangsang produksi sperma dengan kerjasama bersama testoteron. Hormon ini diproduksi oleh kelenjar pituitari.

FSH merupakan salah satu hormon yang penting dalam siklus menstruasi. Sesuai namanya, follicle stimulating hormone, berperan dalam perkembangan folikel pada ovarium. Folikel adalah kantong berisikan cairan yang mengandung sel telur di ovarium.

Jumlah hormon FSH bisa dipengaruhi oleh usia dan kesehatan sistem reproduksi. Dilansir dari laman Cleveland Clinic, kadar FSH normal pada perempuan antara lain

  • sebelum pubertas: 0 hingga 4,0 mIU/mL;
  • selama masa pubertas: 0,3 hingga 10,0 mIU/mL;
  • setelah pubertas: 4,7 hingga 21,5 mIU/mL.
  • setelah menopause : 25,8 hingga 134,8 mIU/mL.

Bukan hanya satu hormon menstruasi yang mempengaruhi folikel dan dinding rahim. Namun, mereka saling bekerja sama untuk fungsi reproduksi yang optimal. Sering kali disepelekan, tetapi nyatanya hormon mempunyai andil yang besar bagi kesehatan.

Referensi

Rejeki, P,. Kurniawati, M., Widiatmaja, M. 2025. MENOPAUSE - Konsep Dasar dan Intervensi Olahraga. Surabaya: Airlangga University Press.

"Follicle-Stimulating Hormone (FSH)". Cleveland Clinic. Diakses pada Oktober 2025.

Meilan, N., Maryanah., Fallona, W. 2019. Kesehatan Reproduksi Remaja: Implementasi PKPR dalam Teman Sebaya. Malang :WINEKA MEDIA.

Kristianti, Y., et al.2024. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Pada Remaja dan Prakonsepsi. Jakarta Selatan: Mahakarya Citra Utama Group

"Stages of Menstrual Cycle". Healthline. Diakses pada Oktober 2025.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Izza Namira
EditorIzza Namira
Follow Us

Latest in Health

See More

Disfungsi Seksual: Penyebab, Gejala, Diagnosis, Perawatan

03 Nov 2025, 23:07 WIBHealth