L’Oréal Umumkan Pemenang Professionnel Style & Colour Trophy 2019

Indra Tanudarma selaku Head of Education L’Oréal Professionnel mengatakan bahwa dalam tahun kedelapan ini L’Oréal mengajak para hairdresser di seluruh Indonesia untuk berinovasi untuk menciptakan keseluruhan penampilan yang baik. 

"Kami ingin mendapatkan kepercayaan masyarakat bahwa para hairdresser
memiliki kemampuan yang diperlukan konsumen untuk dapat tampil stylish dan selaras dengan karakter mereka,” tambah Indra Tanudarma.

Pada ajang semifinal, peserta L’Oréal Professionnel Style & Colour Trophy dinilai berdasarkan kemampuan untuk membuat tampilan total look yang terbaik, modern, multi dimensi dan hasil warna yang mengacu pada inspirasi tren terbaru dan sesuai dengan kepribadian wanita di seluruh dunia.

Hendra Purjaka, Brand General Manager L’Oréal Professionnel menjelaskan pula bahwa, dari tahun ke tahun L’Oréal Professionnel Style and Colour Trophy telah berhasil menghasilkan bintang penata rambut yang sukses mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional.

Dengan kompetisi ini, para finalis dan pemenang L’Oréal pun dapat menjadi sosok yang terpercaya di mata masyarakat Indonesia dan dunia untuk membawa seni tata rambut dan standar kreativitas ke tingkat paling tinggi.

Ajang ini pun dinilai oleh beberapa juri berkompeten yaitu Margaretha Untoro (Editor in Chief & CCO DEWI Magazine), Glenn Prasetya (Professional Fashion Photographer), Danielle Solier (Co-Owner dan Colour Director Xiang Hair CBD dan Co-Owner RazorSmith Barbershop, Australia), Gary Chew (L’Oréal Professionnel ID Artist, Co-Founder/Director Salon Vim Singapore), dan Simi Keer (L’Oréal Professionnel Zone Education Director untuk ASEAN). 

Dalam rangkaian seleksi semi-final, warna rambut merupakan faktor utama dalam proses penilaian, yang juga didukung oleh konsep, inspirasi kreasi, kebersihan dan kerapian area kerja, manajemen waktu dan presentasi hasil kreasi. Selain itu, penilaian utama dalam ajang ini adalah bagaimana para peserta dapat menunjukkan tampilan secara keseluruhan dengan baik.

Para finalis pun bersaing untuk memperebutkan dua gelar bergengsi dalam bidang hairdressing yaitu, kategori pertama adalah Colour Trophy Award, dan yang kedua adalah Young Colourist Award. Ada pula beberapa kategori spesial seperti Colour Award, Cut and Style Award, Editorial Award by Dewi Magazine, serta People Choice Award. 

Colour Trophy Award merupakan kategori utama dalam membuat kreasi total look (
head to toe) dengan menggunakan model wanita. Para peserta juga harus memperlihatkan berbagai faktor seperti pemilihan warna dan tatanan gaya rambut, referensi makeup, pakaian dan juga aksesoris yang tepat.

Serta Young Colorist Award memiliki kategori penilaian yang sama dengan Colour Trophy Award, namun yang membedakan adalah kategori pesertanya. Young Colorist Award ditujukan bagi para hairdresser yang berusia di bawah 25 tahun dan berkompetisi secara individu.

Hayati Mutmainah & Riswanti dari Salon Lie Kuang & Co. Saidan Semarang mendapatkan inspirasi dari suku inka di pedalaman Peru, walaupun mereka berada di pedalaman namun mereka memiliki intelegensi yang tinggi,  kepandaian dalam bidang etnik, dan juga memiliki strong personality. Ketiga hal tersebut digabungkan dan diimplementasikan dalam karyanya yang berjudul "The Inca Girl". 

Strong personality digambarkan melalui pemilihan busana dengan potongan yang tegas dan gaya rambut yang natural namun fashionable dan modern, dan ditambahkan pula warna smokey muse untuk menggambarkan kesan misterius terhadap suku Inka tersebut. Ini merupakan karya yang memadukan unsur tradisional dan tradisional yang membutuhkan fashion.

"Di Indonesia memang banyak salon namun belum banyak hairdresser, terkadang mereka berpikir bahwa hairdresser merupakan pekerjaan yang paling belakang, nyatanya hairdresser merupakan pekerjaan yang keren dan menyenangkan karena dapat mengubah seseorang yang masuk ke salon biasa saja dan keluar bisa lebih menarik. Kita juga bisa buat mereka senang," ujar Hayati Mutmainah. 

Dengan dinobatkan sebagai pemenang dan akan pergi ke Milan pada 2020 mendatang, Hayati Mutmainah & Riswanti berharap bahwa karya dan kemenangan ini dapat menjadi inspirasi bagi para hairdresser dan semakin banyak yang mau menjadi hairdresser.

Galaxy merupakan inspirasi dari gaya yang dibuat oleh Miftakur Rohman sebagai perwakilan dari Irwan Team Hairdesign Emporium Pluit Mall, Jakarta. Inspirasi itu pun dituangkan dalam warna rambut yang memiliki gradasi dari gelap ke terang. Guntingan pun dibuat bob agar lebih bisa menonjolkan warna sisi gelap ke terang. 

Miftakur juga terinspirasi dari gaya rambut penyanyi Lady Gaga yang bertemakan galaxy. Silver dipilih sebagai warna yang diaplikasikan karena warnanya yang menonjol dan dapat menghasilkan pantulan. Ide ini pun sudah dipikirkan sejak 4 bulan lalu dan proses pengerjaan berjalan selama 3-4 jam. 

"Tujuan saya mengikuti ajang ini adalah untuk mengasah dan menambah ilmu saya dan juga ingin lebih mengerti mengenai dunia hairdressing di Indonesia," kata Miftakur Rohman