Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

6 Tips Perawatan Diri Usai Mengalami Hari Buruk di Tempat Kerja

ilustrasi seorang wanita termenung (pexels.com/Karolina Grabowska)
ilustrasi seorang wanita termenung (pexels.com/Karolina Grabowska)
Intinya sih...
  • Istirahat sejenak untuk mengurangi stres dan memproses emosi yang dirasakan.
  • Lakukan evaluasi dan introspeksi diri untuk menemukan solusi dari hari buruk yang dialami.
  • Jalani aktivitas fisik, salurkan emosi melalui hobi, dan curhat kepada orang terpercaya untuk meredakan kesedihan.

Setiap orang pasti pernah mengalami hari buruk di tempat kerja, entah itu datang terlambat, menyampaikan presentasi yang kurang memuaskan, atau mengalami kejadian buruk lainnya. Saat kamu menghadapi situasi serupa, hal ini mungkin bisa menurunkan produktivitas dan memengaruhi perasaanmu terhadap pekerjaan.

Meski tidak mudah untuk bangkit dari hari yang melelahkan, tapi bukan berarti mustahil untuk dilakukan. Dengan memusatkan perhatian pada cara-cara yang dapat memperbaiki suasana hati yang buruk, kamu bisa kembali fokus pada pekerjaan, merasa lebih tenang, dan produktif. Berikut ini ada sejumlah tips perawatan diri yang bisa kamu lakukan usai mengalami hari buruk di tempat kerja.

1. Istirahat sejenak

ilustrasi perempuan bersedih (pexels.com/Ivan Samkov)
ilustrasi perempuan bersedih (pexels.com/Ivan Samkov)

Terkadang, istirahat sejenak bisa menjadi langkah efektif untuk memperbaiki hari yang berat dan mengurangi stres. Dikutip Kyle Elliott Consulting, Dr. Kyle Elliot, pelatih kesehatan mental, menuliskan bahwa ketika seseorang mengalami hari buruk di tempat kerjanya, sangat mudah baginya untuk membiarkan pikiran negatif menguasai diri. Namun saat ia mampu mengendalikan diri sendiri ketika sedang marah, frustasi, atau takut, tanpa disadari itu bisa membantu menyelamatkannya dari perilaku negatif yang berpotensi merugikan diri sendiri.

Susan Albers, PsyD, selaku psikolog, dikutip Cleveland Clinic, mengatakan bahwa menyadari emosi yang tengah dirasakan merupakan cara yang tepat untuk merasa lebih baik. Artinya, istirahat sejenak di sini bukan sekadar berbaring santai, meditasi, atau menonton TV, melainkan momen di mana kamu bisa menarik diri dari hiruk pikuk lingkungan, kemudian memberi ruang bagi dirimu untuk memahami serta memproses emosi yang tengah dirasakan.

2. Lakukan evaluasi sambil introspeksi diri

ilustrasi seorang wanita berjalan (pexels.com/HONG SON)
ilustrasi seorang wanita berjalan (pexels.com/HONG SON)

Masih berkaitan dengan poin pertama, menghadapi hari buruk di tempat kerja memang sulit. Namun perlu digaris bawahi, tidak semua rutinitas yang kamu lakukan dapat selalu berjalan sesuai rencana. Tidak apa-apa, karena mungkin lewat pengalaman inilah kamu justru memperoleh pelajaran berharga yang sebelumnya tidak pernah kamu sadari.

Dikutip Indeed, fase ini bisa jadi momen tepat untuk mengevaluasi dan instrospeksi diri. Memahami penyebab yang membuat harimu terasa begitu berat dapat membantu menemukan solusi yang tepat. Dengan mengidentifikasi akar masalahnya, kamu pun bisa mengetahui langkah-langkah efektif agar hal serupa tak terulang lagi.

3. Lakukan aktivitas fisik

ilustrasi olahraga (pexels.com/Andrea Piacquadio)
ilustrasi olahraga (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Mungkin rasanya berat untuk terus beraktivitas di tengah emosi yang membebani. Namun, menjaga tubuh tetap aktif bisa menjadi cara ampuh guna meluapkan emosi yang terpendam.

“Setelah melewati hari kerja yang penuh tantangan, berolahraga adalah satu cara paling efektif untuk melepaskan energi karena dengan berolahraga dapat menghasilkan endorfin yang memberi rasa nyaman,” ungkap Dr. Elliot.

Michelle Drerup, PsyD, DBSM, seorang psikolog, dilansir Cleveland Clinic, menambahkan bahwa olahraga dan menjalani aktivitas fisik lainnya bisa memberi dampak positif nyata bagi tubuh.

"Tak perlu menghabiskan banyak waktu di pusat kebugaran demi mendapatkan manfaat berolahraga. Berjalan-jalan di luar atau bersepeda pun bisa jadi alternatif yang lebih hemat sekaligus menyenangkan,” imbuh Dr. Drerup.

4. Salurkan emosi dengan menjalani hobi atau kegiatan positif

ilustrasi traveling (pexels.com/Vanessa Garcia)
ilustrasi traveling (pexels.com/Vanessa Garcia)

Kerap disepelekan, padahal menggeluti hobi atau kegiatan positif lainnya bisa menjadi sarana sehat dalam menyalurkan emosi yang terpendam. Menurut Dr. Albers, memvalidasi perasaan memang penting, tapi membiarkannya menguasai diri patut dihindari. Oleh sebab itu, saatnya keluar dari tempat persembunyian, lalu kerjakan sesuatu yang dapat menyenangkan hatimu.

“Tonton film favorit, kerjakan proyek kerajinan, liburan, baca buku, atau menekuni hobi lain yang kamu sukai bisa menjadi cara alami untuk meningkatkan suasana hati. Jika kamu punya minat di bidang yang melibatkan aktivitas fisik, seperti traveling, mendaki gunung, atau berlari, itu lebih baik,” terang Dr. Albers.

“Mengambil tindakan positif, bahkan ketika kamu tidak menginginkannya, hal itu tetap akan mendatangkan manfaat untuk dirimu,” tambahnya.

5. Curhat dengan orang yang kamu percaya

ilustrasi dua orang bicara (pexels.com/nappy)
ilustrasi dua orang bicara (pexels.com/nappy)

Saat kamu merasa dunia tidak berpihak padamu, ini waktunya untuk mencari dukungan dari orang-orang yang kamu percaya. Dilansir Indeed, meluapkan perasaan dan pikiran kepada orang-orang yang dipercaya bisa membantu meredakan kesedihan dan stres. Orang-orang ini bisa jadi adalah anggota keluargamu, sahabat, pasangan, atau bahkan terapis profesional.

“Ketika mencari dukungan, ada baiknya untuk mengklarifikasi terlebih dahulu apakah kamu hanya ingin didengar atau diberi nasihat. Tujuannya supaya menghindari umpan balik yang memang tidak kamu butuhkan,” saran Dr. Elliot.

6. Tetaplah berbuat baik

ilustrasi membantu (pexels.com/Samantha Garrote)
ilustrasi membantu (pexels.com/Samantha Garrote)

Walau terasa berat, berbuat baik adalah salah satu cara untuk membangkitan semangat dan menyingkiran pikiran negatif tentang pengalaman buruk yang pernah kamu rasakan. Bahkan, Denise Graham, konselor berlisensi, menegaskan, bila bersikap baik kepada orang lain bisa membantu menyembuhkan luka akibat hari yang buruk.

“Jadilah sukarelawan atau tawarkan bantuan kepada seseorang yang tengah mengalami kesulitan. Sebab, saat kamu mengerjakan sesuatu yang baik dan tulus disertai rasa syukur, kamu akan sulit untuk memendam kesedihan, kemarahan, dan kebencian,” imbuhnya, dikutip Cleveland Clinic.

Hari-hari buruk di tempat kerja pasti pernah terjadi pada siapa pun. Namun, bukan berarti kamu harus menyalahkan diri sendiri. Ada banyak faktor yang bisa menyebabkan situasi ini terjadi. Namun, poinnya adalah bagaimana kamu menilai pengalaman itu sebagai langkah untuk introspeksi diri dan tetap menjadi pribadi yang lebih baik.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Muhammad Tarmizi Murdianto
EditorMuhammad Tarmizi Murdianto
Follow Us