Pertimbangkan 5 Hal Ini Sebelum Memutuskan Childfree

- Fenomena childfree terus hangat dibicarakan di Indonesia, dengan 71.000 perempuan memilih tidak memiliki anak pada tahun 2022.
- Pertimbangkan alasan kuat memilih childfree, dampak pada hubungan, dan kritikan dari luar sebelum membuat keputusan.
- Buat rencana jangka pendek dan panjang serta hadapi konsekuensi bersama pasangan sebelum memutuskan untuk childfree.
Fenomena childfree yang tidak lagi baru masih terus menjadi topik hangat di Indonesia. Terlebih lagi setelah muncul data dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang menyatakan bahwa sekitar 71.000 perempuan di Indonesia memilih secara sadar untuk tidak memiliki anak (childfree) pada tahun 2022. Childfree menjadi keputusan besar yang dapat mempengaruhi banyak aspek kehidupan.
Dalam lingkungan masyarakat sering bertanya "kapan punya anak?" pada pasangan yang sudah menikah membuat fenomena childfree menimbulkan banyak kontroversi. Maka dari itu, penting untuk mempertimbangkan lima hal di bawah ini sebelum memutuskan childfree. Dengan mempertimbangkannya, kamu dapat menghindari penyesalan di masa depan. Kamu juga jadi lebih santai dalam menanggapi kritikan orang lain yang mengusik keputusan di hidupmu.
1. Motivasi terbesarmu dalam memutuskan childfree

Sebelum memutuskan sesuatu, tentu kamu perlu mencari tahu apa alasan terbesarmu memutuskan itu. Dengan memahami alasan terkuat akan membuat keputusanmu semakin tidak mudah tergoyahkan. Sadari lagi apakah keputusanmu memilih childfree karena kamu dan pasangan memang ingin menikmati dunia hanya berdua?
Apakah kamu memiliki trauma tertentu? Apakah kamu melakukannya untuk kebaikan emosional dan finansial? Atau alasan personal lainnya? Jangan sampai kamu memilih childfree hanya karena FOMO atau mengikuti tren atau mengikuti teman-temanmu agar dinilai solid.
2. Dampak keputusan terhadap hubungan dengan pasangan dan keluarga

Saat memutuskan childfree, apakah hal tersebut berdampak pada hubunganmu dengan pasangan dan keluarga besar kalian? Diskusikan lagi sebelum memutuskan ini. Minta perspektif dan pandangan mereka secara terbuka dan kritis. Lalu, jika kamu sudah melihat banyak perspektif, tentukan apa yang menurutmu baik.
Jika memang childfree adalah keputusan yang tepat untuk kamu dan pasangan, maka keluarga yang positif akan mendukung itu. Namun, jika ada beberapa keluarga yang masih menyanggah keputusanmu, kamu bisa memberikan pengertian ke mereka dengan baik. Satu hal yang penting, yakni tetap jaga hubungan baik dengan mereka di tengah perbedaan prinsip hidup yang dimiliki.
3. Seberapa siap kamu menghadapi kritikan dari orang sekitar

Kritikan paling tajam tidak hanya datang dari yang dekat, tetapi dari lingkungan luar yang jauh. Apalagi dari kritikan orang-orang yang sibuk mengatur dan mengurus hidup orang lain. Sebelum memutuskan childfree, kamu harus menyadari hal ini dulu.
Kamu akan menemui berbagai jenis manusia yang pasti akan menanyakan pilihan hidupmu. Tidak jarang juga dari mereka menghakimi dan mencoba mengatur hidupmu. Jadilah manusia yang bijak dalam menanggapi kenyataan tersebut. Siapkan mental atau bahkan jawaban-jawaban dari pertanyaan template yang pasti akan datang dari mereka.
4. Kegiatan yang akan dilakukan saat tidak memiliki anak

Hal ini jadi hal paling krusial sebelum memutuskan untuk childfree. Jika biasanya orang-orang menghabiskan waktu di usia sekitar 30 ke atas bersama anak atau cucunya, apa yang akan kamu lakukan di usia tersebut? Apakah kamu ingin slow living di sebuah perdesaan bersama pasangan dan hewan peliharaan? Atau kamu ingin keliling dunia bersama pasangan dengan campervan tanpa memusingkan anak yang harus berpindah sekolah karena fleksibilitas hidup kalian?
Kegiatan-kegiatan tadi hanyalah contoh, kamu yang lebih tahu apa yang harus kamu lakukan. Apakah kamu dan pasangan memang ingin fokus karier masing-masing? Apakah kalian ingin membangun sesuatu bersama misalnya panti asuhan atau semacamnya? Diskusikan hal ini dengan dirimu dan juga pasangan hidupmu ya!
5. Caramu menghadapi konsekuensi dan perubahan yang mungkin terjadi

Keputusan childfree selalu menghadirkan konsekuensi. Kira-kira jika di tengah jalan terdapat beberapa perubahan prinsip yang dianut dengan pasangan, apa yang akan kalian lakukan? Apakah kalian tetap bersama atau bagaimana? Lalu, jika memang ada suatu hal tidak terduga, rencana apa yang sudah kalian siapkan?
Untuk menghadapi berbagai konsekuensi yang terjadi, buatlah rencana jangka pendek dan jangka panjang bersama pasangan. Buatlah beberapa rencana cadangan atau rencana darurat yang bisa kalian lakukan. Hidup ini penuh kejutan, bukan? Tidak ada yang tahu apa yang akan terjadi nanti, jadi selagi bisa mempersiapkan, itu bukan suatu keanehan.
Setiap pilihan memiliki baik dan buruknya, jadi pilihlah jalan yang paling sesuai dengan prinsipmu sendiri. Keinginan memiliki anak bukanlah sesuatu yang salah, begitupun keinginan untuk tidak memiliki anak. Satu hal yang salah adalah memaksakan pilihan hidupmu agar sesuai dengan pilihan hidup orang lain. Hidup hanya sekali, kamulah yang lebih tahu apa yang baik untuk hidupmu.