Organ intim wanita sangat penting untuk diperhatikan. Bagian tubuh ini rentan mengalami gangguan kesehatan, mulai dari yang risikonya ringan hingga berat.
Pembengkakan vagina adalah salah satu gejala yang muncul ketika kondisi organ intim sedang tidak baik-baik saja. Penyebabnya beragam dan mengindikasikan gangguan kesehatan di area organ intim.
Pernah mengalami vagina terasa membengkak hingga muncul sedikit rasa nyeri? Yuk, simak enam kondisi yang menyebabkan pembengkakan pada vagina.
Pada masa kehamilan, seorang wanita wajar mengalami pembengkakan vagina. Vulva nampak lebih menggembung dan berwarna agak kemerahan. Hal ini disebabkan oleh keberadaan janin dalam rahim, sehingga meningkatkan aliran darah ke area vagina.
Infeksi dan alergi menjadi dua penyebab umum terjadinya pembengkakan vagina, diikuti dengan sensasi gatal, panas, hingga perih. Alergi bisa terjadi akibat penggunaan sabun kewanitaan yang kurang tepat, pembalut, kondom, hingga bahan pakaian. Sementara infeksi pada vagina rata-rata disebabkan oleh jamur Candida albicans yang mudah tumbuh di tempat lembap.
Gak hanya jamur, pertumbuhan bakteri jahat yang gak terkendali di area vagina juga memicu terjadinya infeksi. Gangguan kesehatan ini disebut bacterial vaginosis (BV), yang mengakibatkan rasa gatal, muncul aroma gak sedap, hingga pembengkakan vagina.
Leher rahim atau servik termasuk bagian paling rentan terserang penyakit pada sistem reproduksi wanita. Peradangan leher rahim, dalam istilah medis disebut servisitis, juga mengakibatkan pembengkakan pada vagina. Gangguan kesehatan ini paling banyak disebabkan oleh penyakit menular seksual seperti trikomoniasis, gonore, dan klamidia.
Ternyata pertumbuhan kista juga turut memicu pembengkakan vagina. Meski gak semua kista memiliki risiko bahaya yang tinggi, namun kista yang tumbuh di sekitar liang vagina dan saluran kencing bisa mengakibatkan vagina membengkak. Salah satunya adalah kista Bartholin yang tumbuh di dalam kelenjar Bartholin, letaknya berada di kedua sisi bawah liang vagina.
Ada beberapa penyebab hubungan seksual bisa dikatakan kurang aman. Selain gak menggunakan kondom dan bergonta-ganti pasangan, gerakan yang terlalu keras atau kasar juga membahayakan organ intim.
Pada wanita, gesekan yang terlalu keras saat berhubungan seksual bisa mengakibatkan pembengkakan vagina. Selain itu, kulit bagian dalam vagina juga berisiko robek.
Jika kamu mengalami pembengkakan vagina selain dalam kondisi hamil, jangan ragu mengeceknya ke dokter. Apalagi jika kondisinya mulai mengganggu aktivitas sehari-hari. Stay healthy, girl!