Mengagumkan! 11 Transformasi Tren Gaun Pengantin dari Masa ke Masa

Gaun pengatin dengan siluet longgar menjadi trend di dekade ini. Beberapa juga menambahkan selendang seperti obi di bagian pinggang. Tren lainnya berupa potongan leher yang tinggi, full sleeves, dan berlapis. Perempuan pada zaman ini kerap menonjolkan potongan rambut pendeknya dengan menambahkan hiasan kepala dan veil. Gaun didesain longgar untuk memudahkan pengantin bergerak karena perayaan pernikahan di era 1910-an identik dengan acara menari.

Tren gaun pengantin di dekade 1920-an dipengaruhi oleh gaya American flappers yang berani. Pengantin perempuan mulai menggunakan gaun dengan manik-manik. Banyak gaun didesain dengan model drop-waist silhouette. Untuk yang lebih berani, mereka mencoba gaun dengan potongan memperlihatkan betis. 

Gaun pengantin diera 1930-an terinspirasi dari Hollywood yang dikenal glamour tetapi didesain dengan membawa gaya yang romantis. Garis leher yang tinggi dan lengan panjang menjadi ciri khususnya. Penggunaan sutera sebagai bahan gaun sangat populer di masa ini, namun pengantin bisa menggantinya ke bahan rayon untuk mendapat efek mengkilap dengan harga yang lebih terjangkau. 

Selama masa Perang Dunia II, banyak perempuan membuat sendiri gaun pernikahannya untuk menghemat biaya. Banyak juga yang memakai ulang gaun milik teman atau keluarga mereka. Tren era 1930 dan 1940 pun tidak banyak berubah. Hanya saja di era 1940 ini model V-neck mulai diperkenalkan sebagai tren baru. Pengantin juga mulai menggunakan korset untuk memperlihatkan bentuk tubuh mereka. 

Gaun pengantin mengalami perubahan drastis di era 1950-an. Setidaknya ada tiga hal yang menjadi populer; ball-gown, tea-length dan strapless wedding dress. Meskipun gaun tanpa lengan masih dianggap terlalu terbuka, namun beberapa mempelai perempuan berani mencobanya. Selain gaun, veil juga dibuat lebih pendek untuk memudahkannya bergerak. 

Di era 1960, gaun pengantin menggabungkan tren fesyen terbaru dengan tren yang telah lebih dulu ada. Potongan gaun ramping dan garis leher tinggi kembali lagi. Panjang gaun disesuaikan dengan tren rok mini yang sedang booming saat itu. Viola! Hasilnya gaun pengantin pendek dengan kesan manis dan centil. 

Inspirasi dari gaya lama sangat terlihat pada gaun pengantian di era 1970. Gaun pengantin panjang yang jatuh dengan leher yang tinggi dan long sleeves memberikan sentuhan nostalgia.

Era 1980 kerap disebut sebagai ikon dalam segala hal, begitu juga di dunia fesyen. Berbeda dengan era sebelumnya, di era ini gaun pengantin didesain lebih dramatis. Ball-gown tebal, lengan menggembung dan ornamen di bagian bahu menjadi ciri khas yang populer. 

Ball-gown di era 1980 diganti dengan gaun yang lebih sederhana di era 1990. Gaun tipis dan ramping kembali populer di era ini. Potongan gaun yang jatuh lurus ke bawah memberikan kesan anggun kepada pengantin. 

Memasuki era milenium, gaun pengantin dengan model sederhana tetap menjadi tren. Hanya saja pengantin mulai berani menggunakan gaun tanpa lengan di pernikahannya. Di era ini juga gaun dengan potongan sempit mulai populer. 

Di era 2010-an saat ini, tren gaun pengantin menjadi lebih bervariasi. Detail lace dan bahan tembus pandang sangat populer. Lengan yang tipis dan garis leher ilusi menjadi pilihan banyak perempuan. Untuk bentuk rok, potongan dengan model putri duyung dan terompet juga menjadi tren.

Ini lah perkembangan tren gaun pengantin selama 100 tahun terakhir. Kita tunggu tren terbaru untuk dekade berikutnya di tahun depan. Bukan tidak mungkin akan kembali terinspirasi dari tren di era yang telah lalu. 

Sumber : 

https://amp.insider.com/wedding-dress-evolution-infographic-2018-6 

https://www.essensedesigns.com/blog/wedding-dress-styles-through-the-years/

https://www.thedelite.com/wedding-looks-throughout-history/10/

https://weddedwonderland.com/100-years-of-the-most-popular-wedding-dress-styles/