5 Hal yang Tidak Boleh Kamu Lakukan dalam Fase Move On

Pasangan yang tengah menjalin hubungan asmara, tentu merencanakan hubungan akan bertahan hingga ke jenjang pernikahan. Sayangnya, ada beberapa penyebab yang menjadi alasan kuat hubungan harus berakhir. Dibutuhkan waktu yang tidak sebentar dan proses yang tidak mudah, beradaptasi melanjutkan hidup tanpa pasangan seperti sebelumnya.
Proses move on seringkali menjadi pengalaman emosional yang menguras waktu dan energimu. Bahkan dalam prosesnya tidak jarang akan mengganggu produktivitas kerja hingga berpengaruh pada kondisi fisik dan mental. Maka dari itu hindari melakukan lima hal ini saat kamu berada dalam fase move on.
1.Masih menjalin komunikasi dengan mantan pacar

Meskipun kamu dan mantan pacarmu berada di tempat kerja yang sama, kamu harus mulai membatasi komunikasi dengannya. Jika tidak membicarakan konteks pekerjaan, sebaiknya tidak perlu berkomunikasi dengan mantan. Bukan berarti sombong atau memutus hubungan, namun pahamilah kamu sedang berada dalam fase move on.
Tidak bisa dihindari, perasaan ingin menghubungi mantan pacar tentu masih ada, namun kamu harus bisa menahannya. Masih menjalin komunikasi dengan mantan pacar akan memperumit proses move on. Kamu jadi rentan teringat kenangan dengan mantan, yang mana dapat memperpanjang rasa rindumu padahal hubungan sudah berakhir.
2.Buru-buru mencari pengganti

Setelah putus dengan mantan pacar, wajar sekali dilanda rasa kesepian. Ada keinginan untuk cepat-cepat menemukan pasangan baru dengan harapan bisa mengobati rasa kesepian sekaligus mempercepat proses move on. Namun sayangnya, ini bukan cara yang tepat. Hindari buru-buru mencari pengganti mantan tanpa mempertimbangkan dampak buruknya.
Kembali menjalin hubungan percintaan padahal belum sepenuhnya move on akan membuatmu terlibat dalam masalah baru. Kamu akan kerap membandingkan perlakuan pacar baru dengan mantan, perasaanmu belum bisa sepenuhnya siap menjalin kisah cinta baru.
Sebaiknya, beri kesempatan diri kamu untuk sejenak beristirahat dari hubungan percintaan, sambil memastikan kamu sudah benar-benar siap secara mental dan emosional untuk memulai hubungan baru.
3.Menghiraukan kesehatan fisik

Putus cinta dilanda patah hati akan memengaruhi banyak aspek dalam kehidupanmu. Mulai dari produktivitas, kesehatan mental serta fisikmu. Banyak dari mereka yang rentan menurun kesehatannya pasca putus cinta.
Alasannya tidak nafsu makan, sulit tidur karena kecewa dengan keadaan. Pupus sudah rencana panjang yang telah disiapkan bersama pasangan yang kini menjadi mantan.
Menghiraukan kesehatan fisik bisa memperburuk keadaan. Bersedih oleh saja, namun ingat kamu harus kembali bersemangat melanjutkan hidup. Menjaga kesehatan fisik sangat dibutuhkan untuk mendukung diri sendiri bangkit kembali, mengobati patah hati dan secara keseluruhan merasa lebih baik.
4.Menyiksa diri dengan mengingat kenangan indah

Salah satu langkah penting yang bisa kamu lakukan usai hubunganmu berakhir adalah segera menyingkirkan barang-barang yang melibatkan perasaanmu dengan mantan.
Masih menyimpan barang-barang tersebut berpotensi untuk menyiksa diri kamu sendiri. Setiap kali melihatnya, kamu akan bernostalgia mengingat setiap momen indah bersama mantanmu.
Mengingat kenangan tersebut memang terasa menyenangkan, namun sayangnya kamu harus menerima kenyataan hubunganmu telah berakhir. Dengan menyingkirkan barang-barang tersebut kamu bisa menjaga perasaanmu lebih stabil. Proses move on bisa berjalan dengan baik, tanpa drama berlebihan dihantui masa lalu.
5.Mengurung diri sendiri

Saat putus cinta hindari terus menerus mengurung diri sendiri, sengaja menjauh dan menolak berinteraksi dengan keluarga dan teman. Dengan melakukan hal tersebut kamu akan kehilangan kesempatan mendapatkan dukungan emosional dari kerabat terdekat. Padahal dukungan dari mereka menjadi bagian penting dalam prosesmu menyembuhkan luka karena putus cinta.
Dengan berinteraksi seperti biasanya dengan kerabat terdekat atau bahkan menambah kesibukan lain akan membantu meringankan beban emosionalmu. Di sisi lain keberadaan mereka bisa menjadi pelipur lara, kamu jadi lupa dengan masalah percintaan yang tengah kamu hadapi. Jika memang dibutuhkan, kamu bisa berbagi cerita dengan kerabat terdekat yang kamu percaya, untuk menemukan persepsi dari sudut pandang lain.
Jangan ragu untuk meminta dukungan dari kerabat terdekatmu, yang dapat membantumu kembali semangat, melangkah maju untuk menemukan kebahagiaan lain. Saat putus cinta, wajar saja kamu merasa sedih, kecewa bahkan menangis. Namun, jangan sampai melakukan ke lima hal seperti di atas, sebab dapat menghambat proses move on.