Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Cara Menyampaikan Kritik pada Pasangan Tanpa Membuatnya Sedih

ilustrasi berbicara (pexels.com/Jopwell)

Kritik adalah hal yang sulit untuk disampaikan, terutama kepada pasangan. Namun, kritik yang membangun sangat penting untuk menjaga hubungan tetap sehat dan saling memahami. Jika tidak dilakukan dengan cara yang tepat, kritik bisa saja menyebabkan konflik atau membuat pasangan merasa sedih.

Menyampaikan kritik dengan cara yang salah dapat merusak hubungan yang sudah terjalin lama. Sebaliknya, kritik yang disampaikan dengan lembut dan penuh kasih dapat memperkuat hubungan. Berikut adalah 7 cara efektif untuk menyampaikan kritik tanpa membuat pasangan merasa terluka.

1. Pilih waktu dan tempat yang tepat

ilustrasi berbicara (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Waktu dan tempat sangat memengaruhi bagaimana kritik akan diterima. Jangan sampaikan kritik ketika pasangan sedang lelah, stres, atau sibuk dengan pekerjaan. Sebaliknya, pilih momen ketika kalian berdua santai, seperti saat mengobrol di rumah setelah makan malam. Pastikan suasana mendukung agar pasangan bisa mendengarkan dengan hati terbuka.

Situasi yang rileks memungkinkan kalian berdua untuk berbicara tanpa tekanan atau emosi yang meledak-ledak. Sebisa mungkin, hindari menyampaikan kritik di depan orang lain karena bisa membuat pasangan merasa dipermalukan. Tempat yang privat juga memberikan ruang bagi pasangan untuk merespons dengan jujur tanpa rasa takut.

2. Gunakan pendekatan "aku" daripada "kamu"

ilustrasi berbicara (pexels.com/August de Richelieu)

Saat menyampaikan kritik, usahakan untuk menggunakan pernyataan yang dimulai dengan "aku" daripada "kamu." Misalnya, katakan, “Aku merasa kesulitan ketika...” daripada “Kamu selalu...” Dengan cara ini, kritik lebih terdengar sebagai ekspresi perasaanmu dibandingkan sebagai tuduhan. Hal ini akan membantu pasangan menerima masukan tanpa merasa diserang.

Pendekatan ini juga mengurangi potensi konflik karena pasangan tidak merasa disudutkan. Selain itu, pernyataan “aku” menunjukkan tanggung jawab atas perasaan dan pengalamanmu sendiri. Kritik yang fokus pada perasaan pribadi biasanya lebih mudah diterima daripada kritik yang terdengar seperti menyalahkan.

3. Beri pujian sebelum dan sesudah kritik

ilustrasi berbicara (pexels.com/Anna Pou)

Salah satu trik untuk menyampaikan kritik adalah dengan membungkusnya di antara pujian. Misalnya, katakan sesuatu seperti, “Aku sangat menghargai usahamu, tapi ada hal kecil yang perlu kita bicarakan.” Setelah menyampaikan kritik, tutup dengan kalimat positif untuk menunjukkan bahwa kamu tetap menghargai pasangan.

Teknik ini sering disebut sebagai "sandwich method," di mana kritik disisipkan di antara dua hal positif. Dengan cara ini, pasangan tidak hanya fokus pada kritik, tetapi juga pada penghargaan yang kamu berikan. Memberi pujian sebelum dan sesudah kritik juga menunjukkan bahwa kamu melihat sisi baik pasangan, bukan hanya kekurangannya.

4. Fokus pada masalah, bukan kepribadian

ilustrasi berbicara (pexels.com/cottonbro studio)

Hindari menyampaikan kritik dengan menyerang kepribadian pasangan. Fokuslah pada tindakan atau situasi tertentu yang menjadi masalah, bukan pada pasangan secara pribadi. Misalnya, katakan, “Aku merasa sulit ketika kita terlambat karena belum siap,” daripada, “Kamu itu selalu lambat!” Kritik yang berfokus pada masalah lebih mudah diterima tanpa menyebabkan rasa sakit hati.

Ingatlah bahwa pasangan kamu adalah manusia yang tidak sempurna, sama sepertimu. Menyerang kepribadian hanya akan menciptakan luka emosional yang sulit disembuhkan. Sebaliknya, membahas masalah secara objektif membantu menemukan solusi tanpa merusak rasa percaya diri pasangan.

5. Hindari nada suara atau bahasa tubuh yang menuduh

ilustrasi berbicara (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Nada suara dan bahasa tubuh sangat berpengaruh dalam menyampaikan kritik. Jika kamu menggunakan nada suara yang tinggi atau ekspresi wajah yang terlihat marah, pasangan bisa merasa terintimidasi. Usahakan untuk berbicara dengan nada yang tenang dan bahasa tubuh yang terbuka, seperti duduk berhadapan dengan kontak mata yang lembut.

Senyum kecil juga bisa membantu meredakan ketegangan saat menyampaikan kritik. Hindari juga menunjuk-nunjuk dengan jari atau menghela napas dengan keras karena hal ini dapat membuat pasangan merasa tidak dihargai. Komunikasi non-verbal yang positif akan memperkuat pesan bahwa kritikmu disampaikan dengan niat baik.

6. Dengarkan balasan pasangan dengan empati

ilustrasi berbicara (pexels.com/KATRIN BOLOVTSOVA)

Setelah menyampaikan kritik, beri pasangan kesempatan untuk merespons. Dengarkan apa yang ingin disampaikannya tanpa menyela. Empati adalah kunci untuk memahami perspektif pasangan. Dengan mendengarkan, kamu menunjukkan bahwa kritik bukan sekadar keinginanmu untuk menyalahkan, tetapi untuk mencari solusi bersama.

Mendengarkan dengan empati juga membantu menciptakan suasana diskusi yang lebih produktif. Pasanganmu mungkin memiliki alasan atau pandangan yang sebelumnya tidak kamu ketahui. Dengan membuka diri untuk mendengarkan, kamu memperkuat rasa saling percaya dalam hubungan kalian.

7. Cari solusi bersama

ilustrasi berbicara (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Kritik yang baik seharusnya diakhiri dengan pencarian solusi bersama. Setelah membahas masalah, tanyakan pada pasangan bagaimana kalian bisa memperbaiki situasi tersebut. Misalnya, “Menurutmu, bagaimana cara kita bisa membagi tugas rumah tangga dengan lebih adil?” Dengan melibatkan pasangan dalam mencari solusi, hubungan akan terasa lebih seimbang dan kolaboratif.

Menyepakati solusi bersama juga menunjukkan bahwa kamu menghargai pendapat pasangan. Jangan lupa untuk tetap fleksibel jika pasangan menawarkan solusi yang berbeda dari ekspektasimu. Fokuslah pada tujuan akhir, yaitu memperbaiki hubungan dan menciptakan harmoni di antara kalian.

Hubungan yang sehat tidak berarti tanpa masalah, melainkan hubungan di mana kedua belah pihak mampu mengatasi masalah dengan cara konstruktif. Dengan mengikuti 7 langkah di atas, kamu dapat menjaga keharmonisan hubungan sambil tetap membantu pasangan tumbuh menjadi versi terbaik dirinya. Ingatlah bahwa kritik adalah bentuk cinta jika dilakukan dengan niat baik dan cara yang benar.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rendy Firmansyah
EditorRendy Firmansyah
Follow Us