7 Tips Bijak Mengajarkan Anak Mengelola THR dengan Baik, Hemat!

Tunjangan Hari Raya (THR) sering kali menjadi momen yang dinantikan oleh anak-anak. Uang yang diterima dari keluarga besar saat hari raya bisa memberikan kebahagiaan tersendiri. Namun, tanpa pemahaman yang baik, uang tersebut dapat habis dalam waktu singkat tanpa manfaat yang jelas.
Mengajarkan anak untuk mengelola THR dengan bijak menjadi langkah penting agar mereka memiliki kebiasaan finansial yang sehat sejak dini. Kemampuan dalam mengatur uang bukan hanya berguna saat masih anak-anak, tetapi juga akan berpengaruh pada kehidupan mereka di masa mendatang.
Agar lebih bertanggung jawab dengan uang, langsung saja simak ketujuh tips bijak mengajarkan anak mengelola THR dengan baik berikut ini. Chekc it out!
1. Memberikan pemahaman tentang nilai uang

Sebelum anak mulai mengelola THR, mereka perlu memahami bahwa uang memiliki nilai yang harus dihargai. Uang tidak datang begitu saja, melainkan diperoleh dari usaha, kerja keras, atau pemberian yang harus digunakan dengan bijak. Jika anak memahami bahwa uang bukan sesuatu yang dapat diperoleh dengan mudah, mereka akan lebih berhati-hati dalam membelanjakannya.
Orang tua dapat memberikan contoh nyata dengan menceritakan bagaimana uang digunakan dalam kehidupan sehari-hari, seperti membayar kebutuhan pokok, menabung, dan berbagi kepada sesama. Anak juga dapat diajak untuk menghitung dan mencatat jumlah THR yang diterima agar lebih sadar akan jumlah uang yang dimiliki. Dengan begitu, mereka akan lebih memahami bahwa setiap keputusan dalam menggunakan uang harus dipertimbangkan dengan baik.
2. Mengajarkan konsep menabung

Menabung adalah kebiasaan baik yang sebaiknya diperkenalkan sejak dini. Anak yang terbiasa menabung akan lebih mudah mengelola uang dengan baik ketika dewasa. Setelah menerima THR, anak dapat diajak untuk menyisihkan sebagian uangnya ke dalam tabungan. Hal ini mengajarkan mereka bahwa tidak semua uang yang diperoleh harus langsung dihabiskan.
Menabung dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti menggunakan celengan, rekening tabungan anak, atau bahkan tabungan digital yang mudah dipantau. Jika anak memiliki tujuan tertentu, seperti membeli mainan atau barang yang diinginkan, mereka bisa lebih termotivasi untuk menabung. Dengan begitu, anak tidak hanya belajar mengelola uang tetapi juga memahami pentingnya kesabaran dalam mencapai suatu tujuan.
3. Membantu anak membuat anggaran sederhana

Agar anak lebih bijak dalam menggunakan THR, mereka perlu diajarkan cara membuat anggaran sederhana. Dengan anggaran yang jelas, anak dapat memahami bagaimana uang sebaiknya dibagi dan digunakan sesuai dengan kebutuhannya. Pembagian ini bisa mencakup alokasi untuk menabung, berbelanja, serta berbagi dengan sesama.
Membuat anggaran juga membantu anak untuk berpikir lebih logis sebelum mengeluarkan uang. Mereka akan belajar membedakan antara kebutuhan dan keinginan, sehingga tidak mudah tergoda untuk membeli barang yang tidak terlalu penting. Jika kebiasaan ini diterapkan secara konsisten, anak akan terbiasa menggunakan uang dengan lebih terencana dan bertanggung jawab.
4. Mengajarkan pentingnya berbagi

Selain digunakan untuk keperluan pribadi, sebagian THR juga bisa dialokasikan untuk berbagi kepada orang lain. Mengajarkan anak tentang kepedulian sosial sejak dini dapat membentuk karakter yang lebih empati dan dermawan. Anak bisa diajak untuk menyisihkan sebagian uangnya untuk diberikan kepada mereka yang membutuhkan, seperti kaum dhuafa atau panti asuhan.
Mengajarkan konsep berbagi juga tidak hanya sebatas memberi uang, tetapi juga dapat berupa pembelian barang atau makanan yang kemudian disalurkan kepada mereka yang kurang mampu. Dengan begitu, anak akan belajar bahwa kebahagiaan tidak hanya diperoleh dari memiliki sesuatu untuk diri sendiri, tetapi juga dari berbagi dengan orang lain.
5. Memberikan kebebasan yang terarah dalam menggunakan uang

Anak perlu diberikan kesempatan untuk mengelola uangnya sendiri, tetapi tetap dalam bimbingan yang baik. Jika mereka dilarang sepenuhnya untuk membelanjakan uang, mereka mungkin akan sulit belajar cara mengatur keuangan dengan benar. Namun, jika diberikan kebebasan tanpa arahan, mereka bisa saja menghabiskan uang secara berlebihan.
Pendekatan terbaik adalah dengan memberikan batasan dan panduan yang jelas. Misalnya, anak dapat diberi kebebasan untuk membeli sesuatu, tetapi dengan syarat mereka harus mempertimbangkan manfaatnya terlebih dahulu. Dengan cara ini, anak belajar bahwa mengelola uang bukan berarti menahan diri sepenuhnya, melainkan membuat keputusan yang cerdas dalam penggunaannya.
6. Mengajarkan perencanaan jangka panjang

Selain mengajarkan konsep menabung, anak juga perlu memahami pentingnya perencanaan jangka panjang dalam menggunakan uang. Jika mereka memiliki tujuan yang lebih besar, seperti membeli sesuatu yang lebih mahal atau menabung untuk masa depan, mereka akan lebih termotivasi untuk tidak menghabiskan THR dengan cepat.
Perencanaan ini bisa dilakukan dengan membantu anak membuat daftar tujuan keuangan jangka panjang mereka. Dengan cara ini, mereka bisa melihat bagaimana pengelolaan uang yang baik dapat membantu mereka mencapai sesuatu yang lebih berharga di masa depan. Selain itu, mereka juga akan terbiasa berpikir lebih jauh sebelum membuat keputusan finansial.
7. Memberikan contoh yang baik dalam mengelola keuangan

Anak-anak cenderung meniru perilaku orang tua mereka dalam banyak hal, termasuk dalam hal mengelola uang. Jika ingin anak belajar mengelola THR dengan baik, penting bagi orang tua untuk memberikan contoh yang positif dalam penggunaan uang.
Misalnya, jika orang tua menunjukkan kebiasaan menabung, berbelanja dengan bijak, dan berbagi dengan sesama, anak akan lebih mudah memahami konsep tersebut. Kebiasaan ini akan tertanam dalam diri mereka, sehingga ketika mereka memiliki uang sendiri, mereka sudah terbiasa dengan pola pikir yang bertanggung jawab dalam mengelola keuangan.
Mengajarkan anak tentang pengelolaan THR bukan sekadar memberi mereka aturan dalam menggunakan uang, tetapi juga membentuk kebiasaan finansial yang akan bermanfaat bagi kehidupan mereka di masa depan. Dengan pembelajaran yang tepat, anak akan tumbuh menjadi pribadi yang lebih bijak dalam mengatur keuangan dan memiliki pemahaman yang lebih baik tentang nilai uang.