Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Pria dan Overthinking: Ketika Diam Jadi Cara Ternyaman untuk Bertahan

ilustrasi pria overthinking
ilustrasi pria overthinking (pexels.com/Nicola Katie)
Intinya sih...
  • Pria overthinker sering stuck di kepala sendiri, takut salah dan ingin semuanya berjalan mulus.
  • Diam bukan tanda tidak peduli, tapi bentuk perlindungan untuk menyusun pikiran dan bicara dengan kepala dingin.
  • Overthinking membuat pria sering merasa bersalah, menahan rapuhnya, dan membutuhkan pengertian.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Nggak semua pria bisa dengan mudah cerita tentang apa yang dia rasain. Ada yang lebih milih diam, bukan karena nggak peduli, tapi karena terlalu banyak yang muter di kepala. Overthinking bukan cuma soal mikir berlebihan, tapi juga tentang menahan perasaan yang sulit diungkap.

Buat sebagian pria, diam terasa lebih aman daripada harus menjelaskan apa yang bahkan dia sendiri belum pahami. Kadang, di balik tenangnya wajah yang terlihat biasa aja, ada ribuan pikiran yang saling bertabrakan. Tapi ya, begitulah cara mereka bertahan, nggak dengan banyak bicara, tapi dengan belajar menerima pelan-pelan.

1. Terlalu banyak mikir sebelum bertindak

ilustrasi pria pemikir
ilustrasi pria pemikir (pexels.com/filadendron)

Pria overthinker sering banget stuck di kepala sendiri. Mau ngambil keputusan kecil aja bisa mikir panjang. Takut salah, takut nyakitin orang lain, takut hasilnya nggak sesuai harapan. Semua rasa takut itu bikin langkahnya pelan, bahkan kadang nggak jadi jalan sama sekali.

Tapi niatnya sebenarnya baik, mereka cuma pengin semuanya berjalan mulus. Sayangnya, dunia nggak sesederhana itu. Dan tanpa sadar, kebanyakan mikir malah bikin mereka capek sendiri, karena yang dikejar adalah “sempurna” yang nggak pernah benar-benar ada.

2. Diam bukan berarti nggak peduli

ilustrasi seseorang duduk di depan ponsel (pexels.com/cottonbro studio)
ilustrasi seseorang duduk di depan ponsel (pexels.com/cottonbro studio)

Kadang pasangan atau teman salah paham. Mereka pikir si dia nggak tertarik, padahal sebenarnya lagi sibuk menenangkan diri. Pria yang overthinking sering butuh waktu buat menyusun pikirannya biar nggak salah ngomong atau bikin suasana makin rumit.

Diamnya bukan tanda menjauh, tapi bentuk perlindungan, buat dirinya dan orang lain. Karena dia tahu, satu kata yang keluar di waktu yang salah bisa bikin masalah makin besar. Jadi, dia lebih milih diam sampai yakin bisa bicara dengan kepala dingin.

3. Sering menyalahkan diri sendiri

ilustrasi sabar terhadap keadaan (pexels.com/Andrea Piacquadio)
ilustrasi sabar terhadap keadaan (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Overthinking bikin banyak pria gampang merasa bersalah. Setiap kesalahan kecil bisa dipikirin berhari-hari. Mereka replay momen itu di kepala, bertanya-tanya, “kenapa aku ngomong gitu ya?”, “apa dia marah karena aku?” padahal orang lain mungkin udah lupa.

Perasaan itu berat, tapi mereka jarang nunjukin. Buat pria, menunjukkan rapuh itu sering dianggap lemah. Jadinya, mereka menanggung semuanya sendirian, berharap waktu bisa menyembuhkan, padahal yang mereka butuh sebenarnya cuma sedikit pengertian.

4. Nggak suka keramaian saat pikiran lagi penuh

ilustrasi orang bermain hp di danau (pexels.com/dongdilac)
ilustrasi orang bermain hp di danau (pexels.com/dongdilac)

Saat banyak hal yang lagi dipikirin, pria overthinker cenderung menarik diri. Nongkrong terasa melelahkan, ngobrol terasa hambar. Mereka butuh ruang tenang buat menata ulang pikirannya, bukan karena nggak suka orang lain, tapi karena sedang berusaha memahami diri sendiri.

Kadang, cara mereka menyembuhkan diri justru lewat kesendirian. Denger musik, jalan tanpa tujuan, atau sekadar rebahan sambil mikir. Buat orang lain mungkin kelihatan aneh, tapi bagi mereka, itu cara paling aman buat tetap waras di tengah ributnya pikiran.

5. Terlihat kuat, tapi dalamnya rapuh

ilustrasi pria meditasi (pexels.com/cottonbro studio)
ilustrasi pria meditasi (pexels.com/cottonbro studio)

Yang sering bikin orang salah paham adalah wajah tenang yang mereka tunjukkan. Pria overthinker bisa kelihatan tegar di luar, tapi di dalamnya penuh keraguan. Mereka belajar buat selalu tampak oke, padahal hatinya sering berantakan.

Tapi di balik itu semua, ada ketulusan besar yang nggak banyak orang lihat. Mereka nggak suka drama, nggak suka pura-pura. Mereka cuma ingin dipahami tanpa harus menjelaskan terlalu banyak. Karena kadang, diam memang jadi satu-satunya cara untuk bertahan.

Overthinking bagi pria bukan kelemahan, tapi bentuk lain dari kepedulian. Mereka mikir terlalu banyak karena nggak pengin salah langkah, nggak pengin nyakitin, dan pengin semua orang di sekitarnya baik-baik aja. Hanya saja, mereka lupa buat menjaga dirinya sendiri.

Kalau kamu kenal pria seperti ini, jangan paksa dia buat banyak bicara. Cukup temani diamnya, karena mungkin di situlah dia sedang berjuang paling keras. Kadang, yang paling tenang justru yang paling butuh dipahami.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Wahyu Kurniawan
EditorWahyu Kurniawan
Follow Us

Latest in Men

See More

7 Potret Emily Reng Miss Universe Polandia 2025, Memukau!

25 Okt 2025, 22:04 WIBMen