Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Tanda Orang Sok Tahu tapi Minim Wawasan, Pahami Deh!

ilustrasi berbicara (pexels.com/nappy)

Sering merasa terganggu dengan seseorang yang bicara seolah tahu segalanya, tapi ternyata hanya mengandalkan kepercayaan diri semata? Fenomena seperti ini sangat umum ditemukan di lingkungan kerja, tongkrongan, bahkan media sosial. Orang sok tahu biasanya terdengar meyakinkan, tetapi sering kali tidak memiliki dasar pengetahuan yang kuat.

Mereka bisa menyesatkan opini atau bahkan membuat diskusi jadi tidak produktif. Tanpa sadar, perilaku ini bisa membuat orang di sekitarnya enggan berdiskusi lebih lanjut. Yuk, kenali tujuh tanda umum dari orang yang sok tahu tapi minim wawasan!

1. Berbicara percaya diri meski tanpa data

ilustrasi berbicara (pexels.com/Henri Mathieu-Saint-Laurent)

Orang sok tahu sering kali berbicara dengan penuh keyakinan, bahkan ketika topik yang dibahas tidak mereka kuasai. Nada bicara yang mantap dan gestur meyakinkan membuat orang lain mudah tertipu oleh kesan seolah-olah mereka ahli. Padahal, jika diperhatikan, tidak ada satu pun data atau fakta yang mendukung pernyataan mereka.

Kepercayaan diri ini lebih banyak didasarkan pada ego ketimbang pengetahuan yang sesungguhnya. Mereka cenderung menghindari pertanyaan mendalam yang bisa membongkar kelemahan argumennya. Sikap ini bisa berbahaya karena membuat orang lain salah informasi.

2. Selalu ingin menjadi pusat perhatian

ilustrasi berbicara (pexels.com/fauxels)

Seseorang yang minim wawasan tetapi sok tahu akan mencari cara agar tetap menjadi sorotan dalam setiap percakapan. Mereka tidak suka jika ada orang lain yang lebih menguasai topik pembahasan. Akibatnya, mereka akan terus memotong pembicaraan atau menambahkan komentar yang sebenarnya tidak relevan.

Tujuannya bukan untuk memperkaya diskusi, melainkan untuk menjaga ego agar tetap terlihat unggul. Padahal, komentar yang mereka sampaikan sering kali tidak tepat sasaran atau hanya sekadar pengulangan dari yang sudah dibahas. Sikap ini bisa mengganggu kenyamanan forum diskusi.

3. Enggan mengakui kesalahan

ilustrasi berbicara (pexels.com/Jopwell)

Mengakui kesalahan adalah tanda kedewasaan dan pemahaman yang luas. Namun, orang sok tahu cenderung sulit untuk mengaku salah karena merasa harus selalu benar. Bahkan ketika bukti telah disampaikan, mereka akan mencari alasan atau menyalahkan faktor lain.

Sikap defensif seperti ini justru semakin memperjelas bahwa mereka tidak benar-benar paham akan topik yang sedang dibahas. Mereka lebih fokus pada citra diri daripada belajar hal baru. Hal ini bisa menghambat proses pembelajaran, baik untuk diri sendiri maupun orang lain.

4. Menggunakan istilah teknis secara salah kaprah

ilustrasi berbicara (pexels.com/Helena Lopes)

Supaya terlihat pintar, orang sok tahu sering memakai istilah-istilah teknis atau akademis dalam percakapan sehari-hari. Sayangnya, istilah yang digunakan sering kali tidak tepat atau keluar konteks. Mereka seolah hanya menghafal istilah tanpa memahami maknanya.

Hal ini membuat percakapan jadi membingungkan atau bahkan menyesatkan. Saat dikoreksi, mereka biasanya akan mencari alasan pembenaran tanpa mau mendengarkan penjelasan yang benar. Ini menunjukkan bahwa penggunaan istilah hanya sebagai alat pamer, bukan bukti pemahaman.

5. Menolak pendapat orang lain tanpa pertimbangan

ilustrasi menolak (freepik.com/stockking)

Orang yang minim wawasan tetapi sok tahu cenderung keras kepala. Mereka menolak pendapat orang lain meskipun disampaikan dengan argumen yang jelas dan logis. Sikap ini muncul karena mereka merasa posisi ‘terpintar’ sedang terancam.

Padahal, menolak tanpa pertimbangan adalah ciri dari kurangnya keterbukaan dalam berpikir. Diskusi menjadi mandek karena hanya ada satu suara yang ingin mendominasi. Sikap ini jelas tidak sehat dalam sebuah interaksi yang seharusnya saling belajar dan berbagi pandangan.

6. Mengandalkan asumsi, bukan riset

ilustrasi berbicara (freepik.com/stockking)

Orang sok tahu kerap berbicara berdasarkan asumsi pribadi yang tidak berdasar. Mereka jarang melakukan pengecekan fakta atau mencari informasi tambahan. Setiap opini yang disampaikan terdengar mutlak, padahal tidak dilandasi riset apa pun.

Parahnya, mereka sering kali tidak sadar bahwa apa yang mereka sampaikan keliru. Dalam beberapa kasus, hal ini bisa menyebarkan hoaks atau informasi menyesatkan. Sikap seperti ini sangat berisiko, apalagi jika dilakukan di ruang publik atau media sosial.

7. Gagal membedakan opini dan fakta

ilustrasi berbicara (pexels.com/Askar Abayev)

Ciri khas lain dari orang sok tahu adalah mencampuradukkan antara opini pribadi dengan fakta objektif. Mereka menyampaikan opini seolah-olah itu adalah kebenaran mutlak. Hal ini bisa membuat orang lain bingung dan tertipu oleh pernyataan yang tidak valid.

Ketika ditanya sumbernya, mereka akan menjawab dengan kalimat seperti “katanya sih begitu” atau “menurut pengalaman pribadi aja.” Ini menunjukkan bahwa pernyataan mereka tidak bisa diuji atau diverifikasi. Membiasakan diri membedakan opini dan fakta adalah kunci dalam berkomunikasi yang cerdas.

Mengenali tanda-tanda orang sok tahu tapi minim wawasan penting agar kamu bisa menyaring informasi dengan lebih kritis. Jangan sampai terpengaruh hanya karena seseorang terdengar meyakinkan di permukaan. Teruslah belajar, dan jangan ragu untuk mengakui jika belum tahu, karena itu langkah awal dari pengetahuan yang sejati.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Wahyu Kurniawan
EditorWahyu Kurniawan
Follow Us