Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Tips Membuat Pasangan Workaholic Lebih Memprioritaskan Hubungan

ilustrasi pasangan workaholic (unsplash.com/Vitaly Gariev)

Memiliki pasangan yang sangat sibuk dengan pekerjaannya bisa menjadi tantangan tersendiri dalam sebuah hubungan. Seseorang yang workaholic sering kali menghabiskan sebagian besar waktunya untuk bekerja, sehingga kurang memberikan perhatian yang cukup terhadap pasangannya.

Jika hal ini dibiarkan berlarut-larut, hubungan bisa menjadi renggang dan menimbulkan ketidakseimbangan emosional di antara keduanya. Oleh karena itu, diperlukan pendekatan yang tepat agar pasangan yang gila kerja bisa lebih memprioritaskan hubungan tanpa harus mengorbankan kariernya.

Agar tercipta keseimbangan di hubungan yang kamu jalin, yuk simak ketujuh tips membuat pasangan workaholic lebih memprioritaskan hubungan berikut ini. Let's scroll down!

1. Memahami pola pikir pasangan yang workaholic

ilustrasi pasangan workaholic (unsplash.com/Vitaly Gariev)

Langkah pertama yang penting adalah memahami alasan di balik sikap pasangan yang terlalu fokus pada pekerjaan. Beberapa orang bekerja keras karena memiliki ambisi yang besar, ingin mencapai kestabilan finansial, atau bahkan merasa pekerjaan adalah bagian utama dalam hidupnya.

Memahami perspektif pasangan akan membantu dalam mencari solusi yang tepat tanpa membuatnya merasa disalahkan. Sebagai pasangan, memberikan dukungan atas usaha dan impiannya tetap penting, tetapi juga perlu menekankan bahwa kebahagiaan dan kualitas hubungan sama berharganya dengan kesuksesan di tempat kerja.

2. Membangun komunikasi yang efektif

ilustrasi pasangan workaholic (unsplash.com/Ninthgrid)

Komunikasi yang baik adalah kunci utama dalam menghadapi pasangan yang terlalu sibuk bekerja. Jika ada perasaan diabaikan, sebaiknya disampaikan dengan cara yang tenang dan tanpa menyalahkan.

Menyampaikan perasaan dengan jujur tanpa memberi tekanan akan membantu pasangan memahami bahwa kebersamaan dan perhatian dalam hubungan juga harus menjadi prioritas. Selain itu, memilih waktu yang tepat untuk berbicara sangat penting agar pembicaraan tidak terganggu oleh kesibukan pekerjaan. Dengan komunikasi yang terbuka, pasangan bisa lebih memahami kebutuhan emosional satu sama lain.

3. Menjadwalkan waktu berkualitas bersama

ilustrasi pasangan workaholic (unsplash.com/bruce mars)

Agar hubungan tetap harmonis, penting untuk merencanakan waktu berkualitas bersama secara rutin. Dengan jadwal yang sudah disepakati, pasangan yang workaholic akan lebih mudah menyesuaikan diri dan berkomitmen untuk meluangkan waktu bagi hubungan.

Aktivitas sederhana seperti makan malam bersama, berlibur di akhir pekan, atau sekadar menonton film bisa menjadi cara efektif untuk menjaga kedekatan emosional. Waktu berkualitas ini akan membantu menciptakan keseimbangan antara kehidupan profesional dan kehidupan pribadi sehingga hubungan tetap kuat dan harmonis.

4. Menghargai waktu istirahat pasangan

ilustrasi pasangan workaholic (unsplash.com/Ninthgrid)

Workaholic cenderung memiliki jadwal yang padat, sehingga waktu istirahat menjadi sesuatu yang berharga. Jika pasangan pulang dalam keadaan lelah setelah bekerja, memberikan waktu untuknya beristirahat dapat menjadi bentuk perhatian yang berarti.

Sebagai gantinya, ketika energinya sudah pulih, ia akan lebih mudah diajak untuk menghabiskan waktu bersama. Memberikan ruang untuk beristirahat juga bisa menjadi cara untuk menunjukkan bahwa hubungan yang sehat adalah tentang saling pengertian, bukan sekadar menuntut perhatian tanpa mempertimbangkan kondisi pasangan.

5. Memberikan dukungan tanpa membiarkan hubungan terabaikan

ilustrasi pasangan workaholic (unsplash.com/Brooke Cagle)

Mendukung karier pasangan adalah hal yang penting, tetapi tidak berarti harus mengorbankan kebutuhan emosional dalam hubungan. Jika pasangan terlihat terlalu larut dalam pekerjaannya, mengingatkan dengan cara yang lembut bahwa kehidupan pribadi juga penting dapat membantunya lebih sadar akan keseimbangan yang perlu dijaga.

Memberikan motivasi dan menunjukkan bahwa keberhasilan dalam karier seharusnya tidak mengorbankan keharmonisan hubungan akan membantu pasangan memahami pentingnya meluangkan waktu untuk kehidupan pribadi. Memberikan dukungan seperti ini akan membantu pasangan untuk sadar mengenai pentingnya kehadiranmu.

6. Menciptakan rutinitas yang bisa dinikmati bersama

ilustrasi pasangan workaholic (unsplash.com/Lyubomyr (Lou) Reverchuk)

Selain menjadwalkan waktu berkualitas, menciptakan kebiasaan kecil yang dilakukan bersama setiap hari bisa menjadi solusi efektif. Sarapan bersama sebelum memulai aktivitas, melakukan olahraga ringan, atau sekadar mengobrol sebelum tidur dapat memperkuat hubungan tanpa mengganggu pekerjaan pasangan.

Rutinitas ini akan menjadi momen spesial yang dapat mempererat hubungan tanpa menambah beban dalam jadwal pasangan yang sudah sibuk. Dengan cara ini, kebersamaan tetap terjaga meskipun waktu yang tersedia terbatas.

7. Menjadi pasangan yang menyenangkan dan mendukung

ilustrasi pasangan workaholic (unsplash.com/Walls.io)

Salah satu cara terbaik untuk membuat pasangan lebih memprioritaskan hubungan adalah dengan menciptakan suasana yang menyenangkan ketika bersama. Jika pasangan merasa bahwa hubungan memberikan kebahagiaan tanpa tekanan, ia akan lebih termotivasi untuk meluangkan waktu tanpa merasa terbebani.

Menjadi pribadi yang suportif, sabar, dan penuh pengertian akan membuat pasangan merasa lebih nyaman untuk menyeimbangkan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. Keharmonisan dalam hubungan dapat tercipta jika ada usaha dari kedua belah pihak untuk saling mengerti dan mendukung.

Memiliki pasangan yang workaholic memang membutuhkan kesabaran dan strategi yang tepat agar hubungan tetap harmonis. Yang terpenting adalah saling mendukung dan berusaha menciptakan hubungan yang sehat tanpa harus mengorbankan karier atau kehidupan pribadi.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Wahyu Kurniawan
EditorWahyu Kurniawan
Follow Us