Mengenal 4 Jenis Tinta Sablon yang Wajib Kamu Tahu, Jangan Salah!

- Tinta plastisol ideal untuk sablon dalam jumlah besar dan tahan lama, meski kurang ramah lingkungan
- Tinta water-based cocok untuk kenyamanan pemakai dan bahan katun, tapi kurang efektif di kain gelap
- Tinta discharge ideal untuk cetakan halus di kain gelap, meski memerlukan zat kimia tambahan
Kalau kamu baru memulai perjalanan di dunia sablon atau sekadar ingin memperdalam pemahaman soal teknik cetak ini, maka mengenal jenis tinta sablon jadi langkah awal yang wajib kamu pahami. Tinta sablon bukan hanya soal memilih warna yang menarik, tapi juga soal daya tahan cetakan, efek visual yang dihasilkan, dan kesesuaian dengan jenis bahan kain yang digunakan.
Dengan memahami karakter setiap tinta, kamu bisa menciptakan hasil sablon yang gak hanya keren, tapi juga awet dan sesuai dengan karakteristik bahan yang digunakan. Nah, supaya kamu gak salah pilih dan bisa menyesuaikan dengan kebutuhan, yuk simak berbagai jenis tinta sablon yang wajib kamu tahu berikut ini!
1. Tinta plastisol jadi unggulan para penyablon profesional

Di kalangan penyablon profesional, salah satu jenis tinta yang paling sering digunakan adalah tinta plastisol. Tinta ini berbahan dasar polyvinyl chloride (PVC) dan gak mengandung air, sehingga memberikan hasil cetakan yang sangat tajam dan pekat. Karena sifatnya yang lambat mengering di screen, tinta ini sangat ideal untuk sablon dalam jumlah besar tanpa khawatir tinta cepat mengeras.
Namun, tinta plastisol perlu dipanaskan hingga sekitar 160 derajat Celcius agar bisa menempel sempurna di permukaan kain. Ini artinya kamu perlu alat pemanas seperti heat press atau conveyor dryer. Di sisi lain, tinta ini kurang ramah lingkungan karena berbasis minyak dan mengandung PVC, jadi agak bertentangan kalau kamu mengejar konsep eco-friendly. Namun, kalau kamu fokus pada hasil cetakan yang tahan lama dan profesional, plastisol tetap bisa jadi pilihan utama.
2. Tinta water-based yang lebih ramah dan nyaman dipakai

Kalau kamu peduli dengan kenyamanan pemakai dan juga aspek lingkungan, maka jenis tinta yang satu ini cocok banget buat kamu. Tinta berbasis air atau water-based ink mampu meresap ke dalam serat kain dan menghasilkan sablon yang lembut serta gak terasa tebal saat disentuh. Sangat ideal untuk bahan katun atau kaos dengan permukaan halus.
Kelebihan lainnya, tinta ini lebih mudah dibersihkan dan gak memerlukan suhu tinggi untuk proses curing. Akan tetapi, karena cepat kering di screen, kamu perlu bergerak lebih cepat saat mencetak atau menambahkan bahan pelambat seperti retarder. Tinta ini lebih efektif digunakan pada kain berwarna terang karena warnanya bisa kurang terlihat di kain gelap. Meski begitu, buat kamu yang mengutamakan hasil lembut dan teknik sablon yang ramah lingkungan, ini adalah pilihan yang sangat pas.
3. Tinta discharge sangat ideal untuk cetakan halus di kain gelap

Jika kamu mencari tinta yang bisa digunakan pada kain berwarna gelap tanpa hasil cetakan terasa tebal, maka tinta discharge bisa jadi solusi. Tinta ini bekerja dengan menghilangkan warna asli kain (biasanya hitam atau warna gelap lainnya) dan menggantinya dengan pigmen baru sesuai desain. Hasil akhirnya sangat halus dan tampak alami menyatu dengan kain.
Namun, tinta ini bekerja optimal hanya pada kain 100 persen katun dan memerlukan zat kimia tambahan seperti discharge activator. Karena itu, kamu perlu memastikan ruang kerja memiliki ventilasi yang baik. Meski agak ribet, hasil akhirnya sangat memuaskan karena desain sablon terlihat seperti menyatu langsung dengan bahan, jadi bukan sekadar menempel di permukaan, ya.
4. Tinta rubber yang jadi favoritnya penyablon lokal

Buat kamu yang berada di Indonesia, pasti sering dengar soal tinta rubber. Ini adalah salah satu tinta yang paling banyak digunakan karena cukup mudah diaplikasikan dan cocok untuk berbagai jenis kain. Karakteristiknya yang elastis membuat tinta ini bisa mengikuti gerakan kain tanpa mudah retak atau terkelupas.
Tinta rubber termasuk tinta berbasis air, tapi teksturnya lebih tebal dibanding water-based ink. Karena bisa menutupi permukaan kain dengan sangat baik, tinta ini juga sering digunakan sebagai underbase sebelum menambahkan warna lain. Pengeringannya pun gak terlalu ribet, cukup dengan heat gun atau hot plate. Kalau kamu masih pemula dan ingin memulai usaha sablon rumahan, rubber ink adalah pilihan ekonomis dan mudah digunakan.
Setelah membaca penjelasan di atas, sekarang kamu tahu bahwa setiap jenis tinta sablon punya keunggulan dan karakteristik tersendiri. Guys, memilih tinta sablon yang tepat akan sangat berpengaruh pada kualitas cetakan, kenyamanan pengguna, serta efisiensi produksi. Jadi, pastikan kamu mempertimbangkan semua aspek mulai dari jenis kain, volume produksi, sampai nilai jual dari hasil sablonmu.