Peralatan yang tidak sepenuhnya lengkap dan siap menjadi penghambat lain. Meski demikian, selama ini tim SAR gabungan selalu mengupayakan alat-alat terbaik dikeluarkan guna melakukan pencarian kapal dan korban KM Sinar Bangun.
"Alat, teman-teman kita sudah berupaya dari Singapura dan Surabaya. Tapi butuh waktu yang cukup lama," kata Budiawan. Tim SAR dan kepolisian lokal setempat menurut Budiawan akan terus melakukan pemantauan kalau-kalau ada jenazah korban yang naik ke permukaan air.
"Pemantauan dilakukan terus. Sampai kepala Basarnas minta untuk dihentikan," kata Budiawan lagi. Saat dihunubungi via telepon, Budiawan menyatakan di Labuhan Tigaras tengah berlangsung prosesi tabur bunga oleh keluarga korban dan Bupati Simalungun JR Saragih dan akan dilanjutkan dengan peletakan bstu pertama Monumen Sinar Bangun.
Pada monumen itu nantinya akan dituliskan 164 nama korban yang ikut dalam tragedi KM Sinar Bangun. Apel pembubaran akan dilakukan usai prosesi peletakan batu pertama dan dipimpin langsung oleh Brigadir Jenderal TNI Bambang Suryo Aji, selaku direktur Direktur Operasional Basarnas.
Baca juga: Pencarian Korban KM Sinar Bangun Dihentikan, Ini Alasan Basarnas