Pencarian Korban KM Sinar Bangun Dihentikan, Ini Alasan Basarnas

Tim SAR Gabungan sudah berupaya dengan maksimal

Jakarta, IDN Times - Dua pekan pascatenggelamnya KM Sinar Bangun, tim SAR gabungan akhirnya memutuskan untuk mengakhiri pencarian korban dan KM Sinar Bangun. Kapal ini tenggelam di perairan Danau Toba, Sumatera Utara, pada Senin (18/6) silam. Pencarian dihentikan secara nasional.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut B. Pandjaitan sudah melakukan peninjauan Ke Posko SAR di Pelabuhan Tigaras, Simalungun, Sumatera Utara.

Luhut menjelaskan kepada keluarga korban bahwa pemerintah telah melakukan upaya semaksimal mungkin terkait tragedi ini.

1. Dihentikan secara nasional namun tetap dalam pemantauan 

Pencarian Korban KM Sinar Bangun Dihentikan, Ini Alasan BasarnasIDN Times/Margith Juita Damanik

Hari ke-15 pencarian terus dilakukan. Namun, Kasubag Hubungan antar Media Basarnas, M. Yusuf Latif saat dihubungi IDN Times menyatakan, pencarian memang tidak dilakukan seoptimal hari-hari sebelumnya.

Pencarian akan dihentikan Selasa (3/7) secara Nasional. Tim SAR gabungan akan dipulangkan namun Danau toba akan tetap dalam pemantauan Basarnas yang ada di Tobasa.

2. Alat sudah seoptimal mungkin

Pencarian Korban KM Sinar Bangun Dihentikan, Ini Alasan BasarnasIDN Times/Margith Juita Damanik

Yusuf mengatakan, KNKT sudah mengusahakan alat dari Singapura. Namun, alat tersebut butuh waktu lama untuk didatangkan. "Pemasangan setting-nya bisa sampai 3 minggu," kata Yusuf.

Hal ini juga menjadi alasan pencarian korban dan kapal KM Sinar Bangun dihentikan.

3. Pembangunan monumen untuk keluarga korban

Pencarian Korban KM Sinar Bangun Dihentikan, Ini Alasan BasarnasIDN Times/Margith Damanik

Yusuf mengatakan, Bupati Simalungun JR Saragih akan memberikan sumbangan berupa monumen yang bertuliskan 164 nama-nama korban yang masih belum ditemukan. Monumen ini dibuat untuk memudahkan keluarga korban berziarah nantinya.

"Besok (3/7) akan ada peletakan batu pertama oleh Bupati Simalungun. Juga ada doa bersama antar agama dan tabur bunga," kata Yusuf.

Topik:

  • Sugeng Wahyudi
  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya