Jakarta, IDN Times – Abdurrachman Wahid cukup dikenal sebagai negarawan dan tokoh Pluralisme Indonesia. Namun banyak juga yang mengetahui, bahwa pria yang akrab dipanggil Gus Dur ini memiliki kemampuan lain. Satu di antaranya, meramal.
Bagi Yenny Wahid, tidak hanya sekali Gus Dur dapat mengetahui terlebih dahulu apa yang akan terjadi pada dirinya di masa yang akan datang.
Pada tahun 2009 silam, Yenny memutuskan akan menikah tahun pada 2010 dan meminta restu dari Gus Dur. “Saya bilang sama bapak, Saya mau menikah tahun depan. Dan dijawab dengan 'kenapa tidak tahun ini saja,” kata Yenny.
Yenny pun mengaku sempat panik, karena sisa waktu untuk mempersiapkan pernikahannya hanya beberapa bulan saja. “Oke pak, akhir tahun ya pak,” kata Yeny mengulangi pembicaraannya dengan Gus Dur waktu itu.
Namun Gus Dur melarang dan meminta Yenny menikah dalam kurun waktu satu bulan. “Akhirnya, dikasih waktu 4 bulan. Oktober pun kami menikah,” kata Yenny.
“Dan ternyata, pada bulan Desembernya Bapak sudah pergi,” kenang Yenny dengen ekspresi wajah sedih.
Selain itu, kisah kehamilan Yenny pun memiliki cerita tersendiri. Di awal kehamilannya, ia datang menemui Gus Dur dan berkata, “Pak, nanti kalau sudah lahiran, anakku mau saya kasih nama Aburrachman ya,” kata Yenny mengulang kembali pembicaraan nya dengan sang ayah.
Mendengar hal tersebut, Gus Dur hanya tertawa. “Tapi ketawanya, sepertinya gak setuju gitu. Saya ngerti banget,” kata Yenny.
“Ternyata yang lahir perempuan, bukan laki-laki. Kan gak mungkin dong dikasih nama Abdurrachman,” kata Yenny.
Kisah lain, datang bukan dari Yenny Wahid ataupun putri Gus Dur yang lain. Kisah ini justru datang dari sosok teman-teman Gus Dur yang sudah berteman sejak lama. Bahkan sebelum ia menjadi Presiden kala itu.
Sejak tahun 1980an. Banyak yang cerita ke saya kalau Gus Dur selalu bilang “Oh saya nanti jadi Presiden". Dan ternyata benar, beliau menjadi Presiden pada tahun 1999.
“Kami sudah biasa dengar itu. Tapi tetap saja, keluarga masih tidak percaya,” kata Yenny.
Hal itu, didasari akan kondisi Gus Dur yang mengalami stroke. Sehingga membuatnya lemah.
“Jadi presiden, gak mungkin. Ternyata sudah kehendak Allah SWT," tambahnya.
Sebelum Gus Dur meninggal dunia pada akhir tahun 2009. Yenny pernah bercengkrama dengan keluarganya. Dimana saat itu, Gus Dur mengucapkan sesuatu kepada Yenny. “Akhir tahun, semuanya sudah selesai kok Yen,” kata Yenny mengulangi ucapan sang ayah waktu itu.
Saat itu, Yenny mengaku tidak mengerti apa yang dimaksud Gus Dur dengan selesai. “Saya pikir, apa proses politik atau apa, saya gak ngerti selesai tuh apa maksudnya. Ternyata bapak pergi meninggalkan kita,” tutup Yenny.