90 Ribu Umat Muslim Palestina Salat Jumat di Masjid Al Aqsa

- Sebanyak 90.000 umat Muslim Palestina melaksanakan salat Jumat di Masjid Al-Aqsa, Yerusalem Timur, yang diduduki Israel.
- Israel memberlakukan pembatasan ketat terhadap jemaah dari Tepi Barat yang ingin mencapai Masjid Al-Aqsa, dengan hanya pria di atas 55 tahun, perempuan di atas 50 tahun, dan anak-anak di bawah 12 tahun yang diizinkan memasuki masjid.
- Otoritas Israel telah memberlakukan tindakan ketat sejak pecahnya perang di Gaza pada 7 Oktober 2023 untuk membatasi akses warga Palestina dari Tepi Barat ke Yerusalem Timur.
Jakarta, IDN Times - Pada salat Jumat pertama di bulan Ramadan 1441 H/2025, sekitar 90.000 umat Muslim Palestina melaksanakan salat Jumat di Masjid Al-Aqsa, Yerusalem Timur, yang diduduki Israel. Salat Jumat berlangsung meskipun Israel memberlakukan pembatasan ketat.
“Sekitar 90.000 jemaah menghadiri salat Jumat di Masjid Al-Aqsa,” kata Sheikh Azzam al-Khatib, Direktur Jenderal Wakaf Islam di Yerusalem, kepada Anadolu, dikutip dari ANTARA, Sabtu (8/3/2025).
1. Israel cegah puluhan ribu warga Palestina pergi ke Masjid Al-Aqsa
Sebelumnya pada Kamis, polisi Israel mengumumkan 3.000 petugas akan ditempatkan di seluruh Yerusalem Timur pada Jumat.
Otoritas Israel juga memberlakukan pembatasan ketat terhadap jemaah dari Tepi Barat yang diduduki, yang berusaha mencapai Yerusalem.
Saksi mata mengatakan kepada Anadolu, tentara Israel mencegah puluhan ribu warga Palestina melintasi pos pemeriksaan militer di sekitar Yerusalem untuk mencapai Al-Aqsa.
Selain itu, kantor Perdana Menteri Israel juga mengumumkan bahwa hanya pria berusia di atas 55 tahun, perempuan berusia di atas 50 tahun, dan anak-anak berusia di bawah 12 tahun yang diizinkan memasuki masjid.
2. Didesak ada upaya melindungi dan membolehkan warga mengunjungi Masjid Al Aqsa
Para jemaah juga diharuskan memperoleh izin keamanan terlebih dahulu, dan menjalani pemeriksaan ketat di tempat-tempat penyeberangan yang telah ditentukan.
Meskipun ada pembatasan, warga Palestina dari Yerusalem dan kota-kota Arab di Israel tetap pergi ke masjid.
Kelompok relawan, termasuk penjaga Al-Aqsa, pramuka, dan tim keamanan, membantu para jemaah.
Selama khotbah, Muhammad Salim Muhammad Ali, khatib Jumat Masjid Al-Aqsa, memuji tekad para jemaah untuk mencapai masjid meskipun ada pembatasan dari Israel, dan mendesak upaya lebih lanjut untuk melindungi dan mengunjungi tempat suci tersebut.
3. Jemaah salat jenazah untuk arwah warga Palestina yang terbunuh oleh Israel
Di akhir salat, para jemaah mengadakan salat jenazah bagi arwah warga Palestina yang terbunuh oleh pasukan Israel di Gaza dan Tepi Barat yang diduduki.
Sejak pecahnya perang di Gaza pada 7 Oktober 2023, otoritas Israel telah memberlakukan tindakan ketat yang membatasi akses warga Palestina dari Tepi Barat ke Yerusalem Timur.
Palestina menganggap pembatasan tersebut sebagai bagian dari upaya Israel yang lebih luas untuk melakukan Yahudisasi di Yerusalem Timur, termasuk Masjid Al-Aqsa, dan menghapus identitas Arab dan Islam di sana.