AMIN Paling Buncit di Survei Indikator Politik, Anies Tak Ambil Pusing

27 Des 2023, 15:56 WIB

Capres nomor urut satu, Anies Baswedan usai menghadiri deklarasi dukungan Keluarga Besar HMI di sebuah hotel di kawasan Jakarta Selatan. (IDN Times/Amir Faisol)

Jakarta, IDN Times - Capres nomor urut satu, Anies Baswedan menanggapi hasil survei terakhir Indikator Politik Indonesia yang dirilis setelah debat Pilpres 2024 putaran kedua pada Selasa (26/12/2023).

Anies tidak mempermasalahkan elektabilitasnya bersama Muhaimin Iskandar alias Cak Imin pada Pemilu 2024 masih menjadi yang paling buncit setelah sebulan masa kampanye. Anies meyakini bahwa angka yang sebenarnya bukan seperti itu.

Dalam simulasi tiga nama, Indikator Politik Indonesia menempatkan pasangan Anies-Muhaimim di posisi ketiga dengan perolehan suara mencapai 21 persen.

"Nggak apa-apa, kita tahu yang senyatanya kok," ujarnya seusai menghadiri acara deklarasi dukungan Keluarga Besar HMI di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (27/12/2023).

1. Indikator Politik Indonesia rekam elektabilitas tiga kandidat jelang dua bulan pencoblosan

Tiga capres yang berlaga di pemilu 2024. (IDN Times/Aditya Pratama)

Berdasarkan hasil jajak pendapat Lembaga Indikator Politik Indonesia (IPI), elektabilitas pasangan capres dan cawapres nomor urut satu, Anies Baswedan dan Muhaimim Iskandar masih yang paling buncit menjelang dua bulan pencoblosan.

Anies-Muhaimin memperoleh suara 21 persen, tertinggal dari pasangan Ganjar-Mahfud (24,5 persen) dan Prabowo-Gibran berada di angka 46,7 persen.

Kendati demikian, Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi belum bisa memastikan siapa yang unggul antara Ganjar-Mahfud dan Anies-Muhaimin.

Burhanuddin juga belum bisa memprediksi siapa dari kedua kandidat yang akan menemani pasangan Prabowo-Gibran pada putaran kedua nanti.

"Jadi, saya tidak tahu siapa yang unggul di antara Ganjar atau Anies. Jadi, kalau tidak terjadi satu putaran, sesuatu yang jadi misteri selain jodoh dan kematian, adalah siapa pendamping Prabowo-Gibran di putaran kedua," katanya.

2. Elektabilitas ketiga paslon paska debat perdana cawapres

Tiga Capres yakni Anies Baswedan, Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo diundang Presiden Jokowi makan siang di Istana Negara, Senin (30/10/2023) (IDN Times/Muhammad Ilman Na'fian)

Indikator Politik Indonesia juga merekam tren elektabilitas ketiga kandidat paska debat perdana cawapres pada Jumat (22/12/2023) lalu.

Tren elektabilitas Prabowo mengalami sedikit kenaikan dari semula 45,6 persen menjadi 46,7 persen. Sementara elektabilitas Ganjar cenderung stagnan dari semula 23,8 persen menjadi 24,5 persen. Kemudian, tingkat keterpilihan Anies paska debat perdana cawapres turun dari 22,3 persen menjadi 21 persen.

Menurut Burhanuddin, tren elektabilitas Anies sempat mendekati elektabilitas Ganjar pada Juli 2022 lalu.

"Tetapi, trennya kemudian menurun. Salah satu penjelasannya adalah approval rating Presiden Jokowi yang naik sepanjang 2023," kata dia.

3. Survei Litbang Kompas Anies-Muhaimin salip Ganjar-Mahfud

Capres dan Cawapres nomor urut satu, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin bersama para pengasuh Ponpes Lirboyo, Kediri, Jawa Timur. (IDN Times/Amir Faisol)

Sementara itu, berdasarkan hasil survei Litbang Kompas, elektabilitas pasangan Anies-Muhaimin (16,7 persen) berhasil menyalip pasangan Ganjar-Mahfud (15,3 persen).

Jajak pendapat Litbang Kompas yang digelar pada 29 November-4 Desember 2023 juga menunjukkan bahwa 28,7 persen responden belum menentukan pilihannya pada pemilu 2024 nanti.

Survei tersebut melibatkan 1.364 responden yang dipilih secara acak dengan menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi di Indonesia. Metode tersebut tersebut memiliki tingkat kepercayaan 95 persen dan margin of error kurang lebih 2,65 persen.