TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Anis Matta: Agama dan Negara Kunci Jadi Pemberantasan Korupsi

Partai Gelora beraharap ke depan tak ada lagi kasus korupsi

Pembekalan Politik Cerdas Berintegritas Partai Gelora Indonesia di Gedung KPK, Jakarta, (dok. Gelora)

Jakarta, IDN Times - Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Anis Matta menilai agama dan negara adalah satu kesatuan kunci dari suatu sistem pemberantasan korupsi. 

"Pertanyaannya apa bedanya cara negara dan agama dalam memberantas korupsi? Itu terletak pada sistemnya," kata Anis saat menyampaikan sambutan dalam Pembekalan Politik Cerdas Berintegritas Partai Gelora Indonesia di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (23/2/2023).

Baca Juga: Aturan Sistem Biaya Kampanye Dinilai Longgar, Fahri Hamzah Beri Kritik

Baca Juga: Fahri Hamzah Pilih Prabowo Ketimbang Anies, Ini Alasannya

1. Pemberantasan korupsi akan sempurna dengan agama

Pembekalan Politik Cerdas Berintegritas Partai Gelora Indonesia di Gedung KPK, Jakarta (dok. Gelora)

Menurut Anis Matta, dalam memberantas korupsi, negara bisa masuk ke individu maupun kelompok. Tetapi ketika agama masuk, maka pemberantasan korupsi tersebut akan menjadi sempurna.

"Dalam agama, hubungan individu dengan menyangkut harta yang paling banyak dibahas. Tapi hukum pidana baru datang belakangan, ketika masyarakat sudah memiliki keimanan," ucap dia. 

Baca Juga: Partai Gelora Deklarasikan Anis Matta dan Fahri Hamzah Capres-Cawapres

2. Anis berharap tak ada lagi kasus korupsi di Indonesia

Pembekalan Politik Cerdas Berintegritas Partai Gelora Indonesia di Gedung KPK, Jakarta (Dok. Gelora)

Sebagaimana ajaran agama Islam, kata Anis, hanya ada satu kata yang menggambarkan mengambil sesuatu yang bukan haknya, dan secara tidak hal, yakni mencuri. Namun dalam kehidupan hari ini, mencuri jadi memiliki nama yang berbeda-beda. 

“Kalau yang mengambil orang biasa, di kampung, namanya mencuri; kalau pakai kekerasan namanya merampok; kalau elite namanya korupsi, padahal eseninya sama, mencuri,” jelas dia.

Dia lantas berharap, pimpinan KPK bisa meneladani Umar Bin Khattab, sahabat Nabi Muhammad SAW saat menjadi hakim di masa Abu Bakar RA yang meminta mundur dan tak ingin makan gaji buta, karena sudah tidak ada lagi kasus korupsi di masanya. 

"Dan saya juga punya mimpi ketika satu waktu, pimpinan lembaga ini ramai- ramai mengundurkan diri, karena tidak ada kasus yang masuk," tutur dia.

Baca Juga: Anis Matta Doakan Anggaran KPU Turun Tepat Waktu di Depan Komisioner

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya