BPKH Bayar Uang Ganti Rugi 15 Riyal ke Jemaah Tidak Dapat Konsumsi

13 Jun 2025, 05:41 WIB

Salah satu dapur perusahaan katering Arab Saudi saat menyediakan makanan untuk jemaah haji Indonesia di Makkah, Arab Saudi. (Media Center Haji 2025)

Intinya sih...

Uang ganti rugi akan ditransfer jika jemaah sudah ke tanah air. Dana kompensasi berkisar antara 900 ribu hingga 1,5 juta SAR untuk sekitar 20 ribu jemaah.
BPKH mengambil sejumlah langkah sebagai tindak lanjut. Menambah suplai makanan reguler, mendistribusikan makanan siap saji kepada jemaah yang terdampak, dan menempuh jalur hukum terhadap dapur mitra yang dinilai lalai.
Empat dapur mitra mengalami masalah. Dua hingga empat di antaranya mengalami masalah, baik dari sisi volume pengiriman, ketepatan distribusi, maupun kualitas makanan.

Makkah, IDN Times - Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) Limited menyalurkan uang kompensasi kepada jemaah haji yang tidak memperoleh layanan konsumsi pada 14-15 Zulhijah 1446 H, setelah fase puncak haji. Setiap jemaah menerima kompensasi uang 15 riyal Arab Saudi (SAR) untuk makan siang dan malam, serta 10 SAR untuk sarapan.

Chief Operating Officer BPKH Limited, Iman Ni’matullah, menyampaikan permohonan maaf atas keterlambatan penyediaan makanan tersebut.

"Insyaallah kami akan membagikan langsung kepada jemaah dan kloter-kloter secara bertahap," ujar Iman, saat menyerahkan kompensasi di Hotel 614, Makkah, Arab Saudi, Kamis (12/6/2025).

1. Uang ganti rugi akan ditransfer jika jemaah sudah ke tanah air

Salah satu dapur perusahaan katering Arab Saudi saat menyediakan makanan untuk jemaah haji Indonesia di Makkah, Arab Saudi. (Media Center Haji 2025)

Iman menjelaskan jika jemaah belum sempat mengambil uang kompensasi, dana akan ditransfer langsung ke rekening masing-masing jemaah, mengingat kejadian ini terjadi menjelang kepulangan jemaah ke Tanah Air.

Iman menyebut total dana kompensasi yang disiapkan berkisar antara 900 ribu hingga 1,5 juta SAR, untuk sekitar 20 ribu jemaah.

"Kami telah siapkan dananya. Untuk jumlah pastinya masih kami hitung secara detail," katanya.

2. BPKH mengambil sejumlah langkah sebagai tindak lanjut

Katering jemaah haji saat hendak dikirim ke hotel-hotel jemaah di Makkah, Arab Saudi. (Media Center Haji 2025)

Iman menyebut BPKH telah mengambil sejumlah langkah sebagai tindak lanjut. Pertama, menambah suplai makanan reguler saat dapur mitra mengalami kendala. Kedua, mendistribusikan makanan siap saji kepada jemaah yang terdampak.

Ketiga, Iman melanjutkan, BPKH akan menempuh jalur hukum terhadap dapur mitra yang dinilai lalai hingga merugikan jemaah.

"Kami tidak akan membiarkan dapur-dapur bermasalah ini tenang begitu saja. Kami mengambil langkah hukum untuk memberikan efek jera," tegasnya.

3. Empat dapur mitra mengalami masalah

Salah satu dapur perusahaan katering Arab Saudi saat menyediakan makanan untuk jemaah haji Indonesia di Makkah, Arab Saudi. (Media Center Haji 2025)

Iman mengungkapkan, BPKH bekerja sama dengan 15 dapur mitra untuk menyediakan konsumsi jemaah haji. Namun, dua hingga empat di antaranya mengalami masalah, baik dari sisi volume pengiriman, ketepatan distribusi, maupun kualitas makanan.

"Kami kecewa di tanggal 14 [Zulhijah] pagi itu ada dapur yang menyatakan pegawainya mogok, alatnya rusak, dan lain-lain, sehingga menyebabkan wanprestasi," ungkapnya.

Sementara, Kepala Daerah Kerja (Daker) Makkah, Ali Machzumi, menegaskan pemberian kompensasi ini merupakan arahan Menteri Agama, Nasaruddin Umar. Ia memastikan seluruh hak jemaah tetap terpenuhi.

Jemaah dari Kloter KNO-02, Fauzan Lubis, menyambut baik langkah ini. Ia menyatakan sebagian besar jemaah telah mengikhlaskan, namun tetap menerima jika ada kompensasi.

"Semoga pelayanannya menjadi lebih baik lagi," pungkasnya.