Cerita Ani Yudhoyono Dijaga 2 Suster dan Sempat Berjemur

Melalui akun Instagramnya Ani Yudhoyono mengungkapkan, kedua menantunya saling bergantian menjaga dirinya di Singapura. Tak lupa, Ani mengunggah fotonya bersama sang menantu.

"Saatnya suster Aliya @ruby_26 pulang ke Indonesia," tulis Ani, Senin (18/2). "Menunggu kedatangan suster Annisa @annisayudhoyono yg sdg OTW," dia menambahkan.

Menemani ibu mertua dalam perawatan intensifnya, Aliya Rajasa memberikan perhatian penuh kepada Ani. Dituliskan oleh Ani, sebelum kembali bertolak ke Tanah Air, Aliya menyempatkan diri untuk menjelaskan tentang perkembangan kesehatan Ani.

Tak kalah dengan Aliya, istri Agus Harimurti Yudhoyono, Annisa Pohan juga memberikan perhatian kepada Ani. Annisa menemani ibu mertuanya berjemur.

"Suster Annisa @annisayudhoyono sudah datang, sempat berjemur matahari sebentar," tulis Ani memberi keterangan fotonya berdua dengan Annisa yang diunggahnya di Instagram.

Tak hanya menantunya, cucu Ani ternyata juga dapat kesempatan menjaganya di Singapura. Cucu pertama keluarga Yudhoyono, Almira Tunggadewi Yudhoyono membuat kartu ucapan manis untuk sang nenek.

"Dear Memo, Hope you feel better and get well soon! Love, Aira," tulis Aira, begitu Almira akrab disapa, pada kartu ucapan berwarna putih tersebut. "Kartu ini buatan cucuku Aira yang sedang giliran jaga menunggu Memo di RS. 3 Figur yang ada terbuat dari plester (bandaid)," tulis Ani.

Ribuan doa dari masyarakat Indonesia membanjiri kolom komentar Instagram Ani Yudhoyono. Doa untuk kesembuhan istri Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu tertulis di sana.

Dalam salah satu unggahan fotonya, Ani juga mengucapkan terima kasih kepada pihak yang sudah tulus membantu dan mendoakannya. Nama Presiden Republik Indonesia, Joko "Jokowi" Widodo dan Ibu Negara Iriana Widodo tak luput dari ucapan terima kasih Ani.

Meski sebelumnya sempat bungkam, Ani Yudhoyono akhirnya akgkat bicara terkait penyakit kanker darah yang dialaminya. Begini curhatan Ani lewat caption fotonya.

Menderita sakit, pasti pernah dialami oleh setiap orang, termasuk saya. Wajar saja.. Namun ketika dokter di Singapura menyatakan saya terkena Blood Cancer, rasanya seperti palu godam menimpa saya. Kaget, tak menyangka sama sekali. Rasanya tak ada riwayat dalam keluarga yang pernah terkena penyakit itu.
Setelah hati saya, Bapak dan keluarga bisa mulai meresapi dan menerimanya, sadarlah saya bahwa Allah Yang Maha Kuasa akan menguji siapa saja hambanya yang dikehendaki. Kali ini saya yang dipilih. Alhamdulillah, baik dokter Singapura maupun Indonesia, berusaha memberikan yang terbaik untuk saya.

Setiap hari saya mencatat pengobatan apa saja yang harus saya jalani, obat, suntikan kemo, transfusi darah dll. Saya jalani dengan tabah, tegar, penuh disiplin. Karena pengobatan itu, saya harus ketat, sementara “diisolasi” untuk menghindari penyakit lain masuk. I can fight this Cancer. With strong supports from everyone in Indonesia and in the world. Thank you very much for your love and care, dear my husband and family.
Bismillahirrahmanirrahim I can do this!