Cerita Moeldoko tentang Jokowi yang Masuk ke dalam Kakbah

Moeldoko menegaskan, bukan dari pihak Jokowi yang memaksa untuk masuk ke dalam Kakbah, melainkan Pemerintah Saudi lah yang mengundang Jokowi untuk masuk ke dalam Kakbah. Undangan tersebut, kata Moeldoko, karena adanya hubungan diplomatik keduanya.

"Ya saya pikir begini, kan dukungan hubungan diplomatik pasti ada hitung-hitungannya. Kalau saya melihat dari cara Raja berbicara dan Putra Mahkota berbicara, bagaimana dia bisa, ini sebuah apresiasi," ujar Moeldoko.

Terkait tudingan bahwa ada paksaan dari pihak Jokowi meminta bisa masuk ke dalam Kakbah, Moeldoko membantah hal itu. Ia mengatakan, Kerajaan Saudi tidak akan bisa dipaksa.

"Gak lah kalau memaksa. Mana bisa sih negara dipaksa. Raja mana bisa dipaksa. Saya melihat keakraban dari Raja," ungkap Moeldoko.

Alih-alih memaksa untuk bisa masuk ke dalam Kakbah, Moeldoko menyampaikan, Jokowi malah mendapatkan apresiasi dari Raja Salman. Salah satunya adalah bisa masuk ke dalam Kakbah dan mendapatkan pengamanan khusus.

"Jadi kalau saya melihat bentuk apresiasi yang diberikan oleh Raja. Gak ada sama sekali paksaan karena sampai Pak Jokowi katakan kenapa diberi jalan khusus, merasa gak enak hati," cerita Moeldoko.

"Saya katakan 'Pak yang hadir di Kakbah ini kan berbagai negara, jadi tidak bisa dideteksi soal keamanan, jadi wajar pasukan keamanan mereka lebih ketat'. Jadi jangan kecilkan diri kita sendiri, orang lain beri apresiasi kok kita kecilkan diri sendiri," lanjut dia.

Sebelumnya, foto Jokowi memasuki Kakbah saat menjalani ibadah umrah disebar oleh Sekretaris Kabinet Pramono Anung dalam akun Twitter-nya @pramonoanungw.

Jokowi masuk ke dalam Kakbah bersama istrinya, Iriana Jokowi, dan kedua putranya yakni Gibran Rakabuming dan Kaesang Pangarep. Mereka memasuki Kakbah dengan berbalut kain ihram.