COVID-19 Naik, Keluarga Diimbau Tak Jemput Jemaah Haji di Bandara

Jakarta, IDN Times - Kelompok terbang (kloter) pertama jemaah haji Indonesia akan pulang ke Tanah Air mulai 15 Juli 2022. Keluarga diharapkan tidak menjemput, baik di bandara maupun asrama haji.
Penjemputan bisa dilakukan di kota dan kabupaten masing-masing. Pelaksana Harian Sekretaris Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Waryono Abdul Ghafur menjelaskan, imbauan itu sebagai upaya mencegah penyebaran COVID-19 yang kembali naik, salah satunya dengan menghindari terjadinya kerumunan.
"Jadi keluarga tidak perlu jemput ke bandara dan juga di debarkasi, tapi penjemputannya di masing-masing kabupaten dan kota masing-masing,” kata Waryono, yang dikutip Rabu (13/7/2022).
1. Sebelum pulang ke daerah masing-masing, suhu tubuh jemaah akan dicek
Menurut Waryono, penjemputan jemaah haji dibatasi. Karena sebelum pulang ke daerah masing-masing, suhu tubuh jemaah akan dicek setibanya di Tanah air.
"Jemaah dengan suhu tinggi (demam), akan mendapatkan pemeriksaan lanjutan dengan antigen atau PCR," ungkap Waryono.
2. Kemenkes siapkan posko di setiap bandara kepulangan jemaah haji
Sebelumnya, Sekretaris Ditjen P2P Kementerian Kesehatan Yudhi Pramono mengatakan, Kementerian Kesehatan sudah menyiapkan posko kesehatan di setiap bandara kepulangan jemaah haji Indonesia.
Disiapkan juga ambulans dan rumah sakit untuk mengantisipasi jemaah haji dalam keadaan darurat kesehatan.
"Di asrama haji, kami siapkan tim untuk memeriksa jemaah haji yang baru datang. Jadi mereka akan melakukan screening secara menyeluruh," ujar Yudhi.
3. Tindakan yang diambil bila ditemukan gejala COVID-19
Yudhi menjelaskan, jika ditemukan gejala-gejala COVID-19, maka akan dilakukan pemeriksaan lanjutan yakni antigen atau PCR.
"Apabila ditemukan reaksi ringan maka akan dilakukan isolasi oleh satgas Covid daerah. Apabila ditemukan reaksi berat maka akan dilarikan ke rumah sakit yang telah ditetapkan," jelas Yudhi.