Soal Renovasi JIS, Heru Akan Tambah Pintu Keluar Penonton
Jakarta, IDN Times - Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono akan menambah pintu keluar di Jakarta International Stadium (JIS). Meski begitu, Heru belum bisa memastikan area yang bakal dijadikan akses tambahan itu.
Akses pintu JIS merupakan salah satu hal yang disorot karena dinilai kurang layak untuk menggelar pertandingan sepak bola. Hal itu sempat disampaikan Ketua Umum PSSI Erick Thohir dan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo.
"Kalau akses ke stadion kan sudah ada ya dari parkiran, akses tambahan untuk keluar penonton ya keluar mobil," ujar Budi di Balai Kota, Senin (3/6/2023).
1. Opsi akses keluar JIS
Heru menerangkan terdapat dua jalur atau dua pintu akses masuk JIS saat ini. Opsi akses tambahan yang nantinya menjadi pintu keluar bisa terletak di samping atau dekat danau.
"Kita minta FIFA untuk ngecek nah itu akses untuk lainnya harus ada belakang samping, besok, apakah dari samping atau dari dekat danaunya," ujarnya.
2. Jokowi minta JIS direnovasi
Sebelumnya, Presiden Jokowi meminta JIS direnovasi sesuai standar FIFA agar bisa masuk opsi untuk menjadi venue Piala Dunia U-17 2023. Hal itu disampaikan oleh Menpora RI, Dito Ariotedjo.
Sesuai arahan Jokowi, Dito bakal mengunjungi JIS dalam waktu dekat.
"Rencananya saya akan mengunjungi JIS dalam waktu dekat ini, karena memang Bapak Presiden juga menginginkan JIS direnovasi sesuai standar," kata Dito kepada awak media.
3. Catatan Erick terkait JIS
JIS mulai dilirik usai Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) terancam tak bisa dipakai sebagai venue. Hal itu karena SUGBK sudah direservasi terlebih dahulu untuk konser Coldplay.
Namun, ada beberapa catatan yang harus dibenahi untuk menggunakan JIS. Seperti akses pintu dan kantong parkir.
"Termasuk soal JIS, pasti akan kami cek. Jangan sampai nanti stadion yang kami usulkan tidak sesuai dengan standarisasi FIFA. Catatan kemarin, kendala dari JIS itu (lahan) parkir sama akses penonton. Yang harusnya ada empat pintu, baru terbuka satu. Ini yang harus kami antisipasi," kata Erick Thohir.
