Petugas tenaga kesehatan mengangkut jenazah dengan menggunakan protokol COVID-19 ke ambulans di kawasan permukiman dago Bandung, Jawa Barat, Senin (14/6/2021). ANTARA FOTO/Novrian Arbi.
Sebelumnya, Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito mengatakan dalam enam minggu terakhir ini kasus COVID-19 di Indonesia mengalami peningkatan signifikan. Peningkatannya hingga 381 persen.
"Pada puncak kasus pertama, kenaikan dari titik kasus terendah sebesar 283 persen dan memuncak dalam waktu 13 minggu. Sedangkan pada puncak kedua ini, kenaikan dari titik kasus terendah mencapai 381 persen atau hampir lima kali lipatnya dan mencapai puncak dalam waktu enam minggu," kata Wiku dalam keterangan tertulisnya, Selasa (29/6/2021).
Wiku menjelaskan, pada puncak pertama di Januari 2021, jumlah kasus mingguan mencapai 89.902 kasus. Sedangkan, pada minggu ini angkanya jauh lebih tinggi, yaitu mencapai 125.396 kasus.
Minggu lalu, Indonesia mencatatkan angka kasus positif harian yang sangat tinggi, bahkan mencetak rekor baru kasus harian tertinggi selama pandemik yaitu bertambah 21.345 kasus dalam satu hari.
Padahal, lanjut Wiku, Indonesia sempat mengalami penurunan kasus sejak puncak pertama yaitu selama 15 minggu dengan total penurunan hingga 244 persen.
"Kenaikan yang mulai terjadi satu minggu pascaperiode libur lebaran menunjukkan dampak yang ditimbulkan akibat libur panjang ternyata dapat terjadi sangat cepat. Awalnya kenaikan terlihat normal dan tidak terlalu signifikan. Namun, memasuki minggu keempat pascaperiode libur kenaikan meningkat tajam dan berlangsung selama tiga minggu hingga mencapai puncak kedua di minggu terakhir,” papar Wiku.
Dengan adanya kenaikan kasus yang signifikan itu, Wiku menyampaikan kasus mingguan virus corona di Indonesia telah mencapai puncaknya. Bahkan, kata dia, Indonesia kini telah memasuki gelombang kedua.
"Hal ini menandakan second wave atau gelombang kedua kenaikan kasus COVID di Indonesia,” ujar Wiku.