Program kerjasama gratis ongkir di Banyuwangi. IDN Times/Istimewa
Pelaku UMKM olahan makanan De Rilief Jaya, Awalul (36), salah satu yang memanfaatkan program gratis ongkir tersebut. Saat mendengar ada program gratis ongkir, Awalul langsung memaksimalkan pemasaran produknya secara online, seperti olahan ikan pedas, tahu krispi, sambal petis dan sale tepung.
Pasar online dengan biaya ongkos kirim luar kota memang dinilai memberatkan pelanggannya, terutama selama pandemik. Belum lagi kemasan produk yang dikirim ke luar kota juga terbilang lebih mahal untuk menjaga kualitas.
"Sebelumnya karena dampak pandemik saya sempat tidak produksi camilan, hanya dititipkan ke warung dengan kemasan lebih ekonomis. Saat denger ada gratis ongkir ini, seneng banget, karena ke konsumen gak mikir ongkir lagi. Kalau ongkir kan berat," ujar Awalul saat dihubungi, Minggu (23/5/2021).
Awalul saat ini sering mengirimkan paket makanannya ke Surabaya, Bali, Malang, dan Cirebon. Untuk mendapatkan program tersebut, ia cukup menunjukkan KTP dan salah satu syarat, yakni Nomor Induk Berusaha (NIB), atau surat keterangan usaha dari kelurahan bagi yang belum memiliki NIB.
"Cuma bawa NIB sama KTP ke kantor Pos terdekat," katanya.