Jakarta, IDN Times - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Rachland Nashidik menilai, usai penangkapan rekan separtainya, Andi Arief, masyarakat Indonesia semakin teguh berdiri memerangi narkoba. Situasi ini menurutnya memicu munculnya rasa utang budi kepada Andi Arief.
Hal ini disampaikan Rachland dalam acara Indonesia Layers Club (ILC) pada Selasa (5/3) malam. Andi Arief ditahan karena dugaan penyalahgunaan narkotika pada Minggu (3/3) lalu.
Rachland merasa kasus Andi Arief sebagai pemicu masyarakat semakin peduli terhadap kasus narkoba yang marak terjadi di Indonesia.
“Kalau situasi ini membuat kita teguh pendirian untuk memerangi narkoba itu, saya kira kita berutang budi pada Andi Arief,” kata Rachland.
“Karena dia (Andi) membuat orang tertarik pada persoalan detail yang ada di depan mata kita tentang narkoba,” jelasnya.
Kasus ditangkapnya Wakil Sekjen Partai Demokrat yang merupakan partai pendukung pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto–Sandiaga Uno, oleh sejumlah pihak dikhawatirkan menjadi pukulan bagi kubu 02.
Tapi, hal ini dibantah cepat oleh Partai Demokrat. “Partai Demokrat sendiri merasa tidak ada hubungan antara kasus Andi Arief dengan 02,” kata Rachland mewakili Partai Demokrat. "Dia (Andi) bukan bagian BPN,” tambahnya.
Andi Arief ditangkap oleh kepolisian pada Minggu (3/3) malam, di salah satu hotel di kawasan Slipi, Jakarta Barat. Sejumlah barang bukti seperti sabu dan alat hisap bong ditemukan bersama Andi.
Politikus Demokrat ini disebut menyalahgunakan narkotika berdasarkan hasil tes urine yang telah dilakukan. Andi lantas sempat ditahan di Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Mabes Polri, Brigjen Dedi Prasetyo mengatakan, Andi Arief diizinkan pulang pada Selasa (5/3) malam.
“Untuk malam ini, AA sudah diperbolehkan pulang,” kata Dedi saat dikonfirmasi.
Andi Arief akan menjalani masa rehabilitasi mulai hari ini, Rabu (6/3). “Besok AA akan datang kembali untuk menjalani proses rehab di BNN,” tambah Dedi lagi.