Jakarta, IDN Times - Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan DPP Partai Demokrat, Tomi Satryatomo, mengklaim elektabilitas Ketua Umum DPP Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono, (AHY), dan Partai Demokrat terus meningkat.
"Ini tidak lepas dari kemenangan AHY atas upaya pihak lain yang mencoba merebut Partai Demokrat dengan cara inkonstitusional," kata Satryatomo, dilansir ANTARA, Selasa (7/12/2021).
Menurut dia, dalam persoalan tersebut kepemimpinan AHY yang sejatinya diuji. Kemenangan AHY di ranah politik dan hukum inilah yang meyakinkan publik AHY memiliki kemampuan kepemimpinan yang menjanjikan, yang dibutuhkan untuk membawa bangsa Indonesia menjadi lebih baik.
"Saya kira kemampuan ini diapresiasi publik, tercermin dari tren kenaikan yang konsisten dalam periode dua tahun dari dua lembaga (Indikator dan Polmatrix) yang berbeda ini. Insyaallah akan naik terus," kata Satryatomo.
Sebelumnya, Kepala Badan Komunikasi Strategis/Koordinator Juru Bicara DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengatakan, Demokrat menyambut baik hasil survei Indonesia Political Opinion (IPO).
Menurut dia fokus AHY membantu rakyat atasi pandemik dan krisis ekonomi sejak terpilih sebagai ketua umum, membuat elektabilitas putra sulung Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu cenderung meningkat.
"AHY bahkan satu-satunya capres yang bukan pejabat publik yang selalu konsisten di papan atas di berbagai survei," kata Herzaky dalam keterangan tertulis, Sabtu, 4 Desember lalu.
Dia mengklaim rakyat merasakan kepemimpinan AHY, membuat Demokrat semakin dekat dengan rakyat. Jargon Demokrat berkoalisi dengan rakyat benar-benar terbukti di lapangan.
"Demokrat benar-benar menyuarakan secara konsisten harapan dan aspirasi rakyat, terutama kelompok masyarakat yang aspirasinya cenderung diabaikan atau tidak diperhatikan oleh pemerintah," kata Herzaky.
Salah satu contoh nyata, kata Herzaky, ketika Demokrat berani bersikap dan bersuara lantang membela kaum buruh dan eleman masyarakat lainnya, menolak RUU Cipta Kerja yang dirasa merugikan banyak elemen masyarakat.
Contoh lain, sambung dia, ketika penanganan COVID-19 pemerintah terasa stagnan, bahkan jalan di tempat, Demokrat berani mengkritik pedas pemerintah untuk memperbaiki kinerjanya, agar tidak semakin banyak masyarakat yang menjadi korban COVID-19.
"Masyarakat kini seakan memiliki secercah harapan, di tengah kesulitan yang mereka hadapi selama pandemik dan krisis ekonomi ini. Mereka tahu, sesulit apapun kehidupan mereka, setebal apapun tembok pemerintah, masih ada pihak yang secara konsisten memperjuangkan nasib mereka, harapan mereka, aspirasi mereka," ujar dia.
Rakyat pun, menurut Herzaky, merasa antusias, mereka punya tempat bergantung baru dan harapan baru, sekarang dan pada 2024. "Kepemimpinan ketum AHY membuat rakyat merasakan ini. Kader-kader Partai Demokrat di berbagai pelosok Indonesia pun memiliki kegairahan dan antusiasme baru," kata dia.
Berdasarkan hasil survei sejumlah lembaga, tren elektabilitas Partai Demokrat dan AHY terus meningkat. Seperti hasil survei nasional yang dilakukan Indikator maupun Polmatrix, yang dirilis secara terpisah pada Minggu, 5 Desember 2021.
Survei Indikator menunjukkan tren elektabilitas Partai Demokrat terus naik dari 4,6 persen pada Januari 2020, 5,6 persen pada September 2020, 5,4 persen pada Januari 2021, 7,5 persen pada Apr 2021, 9 persen pada Juli 2021, hingga 10 pada Desember 2021.
Dengan angka elektabilitas 10 persen itu, kata dia, Partai Demokrat berada di urutan keempat partai dengan elektabilitas tertinggi setelah PDIP sebesar 26,4 persen, Partai Gerindra 15,2 persen, dan hanya berselisih tipis dengan Partai Golkar sebesar 10,6 persen.
Survei Indikator diselenggarakan antara 2-6 November 2021, terhadap 2.020 responden dengan toleransi kesalahan 2,9 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.
Tren serupa ditunjukkan survei nasional dari Polmatrix yang dirilis pada hari yang sama. Tren elektabilitas Partai Demokrat bergerak naik dari 3,8 pesren pada Mei 2020, 3,7 persen pada September 2020, 7,5 persen pada Desember 2020, 8,1 persen pada Apr 2021, 11,3 persen pada Agustus 2021 dan 9 persen pada Desember 2021.
Perolehan elektabilitas sembilan persen mendudukkan Partai Demokrat dalam empat besar partai dengan elektabilitas tertinggi bersama PDI Perjuangan sebesar 15,8 persen, Gerindra 11 dan hanya berselisih tipis dengan PKB sebesar 9,4.
Tren ektabilitas AHY juga terus naik, dari 2,7 persen pada Mei 2020, 2,5 persen pada September 2020, 2,3 persen pada Desember 2020, 3,4 persen pada April 2021, 4,5 persen pada Agustus 2021, dan 4,2 persen pada Desember 2021.
Survei Polmatrix diselenggarakan pada 21-30 November 2021 terhadap 2.000 responden, dengan toleransi kesalahan 2,2 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.
Indonesia Political Opinion (IPO) juga merilis survei elektabilitas simulasi calon presiden (capres) pada Pilpres 2024. Hasilnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menduduki posisi teratas. Sedangkan, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono, konsisten di papan atas, bersama Ganjar Pranowo dan Sandiaga Uno.
Survei ini digelar pada 29 November hingga 2 Desember 2021 terhadap 1.200 responden. Metode survei menggunakan multistage random sampling (RMS) dengan sampling error 2,50 persen dan tingkat akurasi data 95 persen.
Berikut tingkat keterpilihan 15 nama tokoh pada simulasi pilpres menurut Survei IPO yang dirilis Sabtu, 4 Desember 2021:
1. Anies Rasyid Baswedan 21,6 persen
2. Ganjar Pranowo 14,8 persen
3. Sandiaga S Uno 13,9 persen
4. Agus Harimurti Yudhoyono 10,0 persen
5. Prabowo Subianto 9,1 persen
6. Ridwan Kamil 5,2 persen
7. Zulkifli Hasan 4,3 persen
8. Puan Maharani 3,5 persen
9. Khofifah Indar Parawansa 1,9 persen
10. Erick Thohir 1,4 persen
11. Airlangga Hartarto 1,3 persen
12. Tito Karnavian 1,1 persen
13. Mahfud Md 0,9 persen
14. Muhaimin Iskandar 0,7 persen
15. Andika Perkasa 0,4 persen.