Depok Disebut Kota Berpolusi Terparah di Indonesia, Pemkot Buka Suara

Ety mengungkapkan, KLHK sudah melakukan uji kualitas udara untuk mengetahui tingkat kualitas udara di Kota Depok. Bahkan, KLHK sudah meletakkan alat untuk mengukur udara di Depok menggunakan alat Air Quality Monitoring System (AQMS).

"AQMS ini yang dipakai standarnya dan hasilnya baik," kata dia.

Ety menjelaskan, alat AQMS milik KLHK sudah terpasang di Balai Kota Depok, yang dapat mendeteksi kualitas udara. Selain itu, DLHK Kota Depok rutin melakukan pengujian kualitas udara untuk mengetahui kondisi dan situasi terkini kualitas udara di Depok.

"Alat ada di Balai Kota Depok karena di situ pusat pergerakan kendaraan dan lain-lainnya," ungkap dia. 

Ety mengungkapkan, salah satu penyumbang polusi udara di Kota Depok berasal dari kendaraan masyarakat sebagai transportasi. Untuk mengurangi polusi udara, DLHK Kota Depok rutin mengadakan uji emisi kendaraan, baik di Balai Kota Depok maupun sejumlah lokasi lainnya.

"Sumbernya dari kendaraan yang terbesar, makanya kita selalu melaksanakan uji emisi," ucap dia.

Ety menerangkan, dalam waktu dekat DLHK Kota Depok akan melakukan uji emisi di sejumlah lokasi. Namun, ia belum merinci jumlah kendaraan yang sudah uji emisi dan rencana lokasi uji emisi kendaraan.

"Rencananya pada 16 (November) ini akan diadakan lagi, kita sudah melakukan kegiatan uji emisi kendaraan sebanyak enam kali dari awal tahun hingga saat ini," ucap dia.

Sebelumnya, pada lawatannya ke Kota Depok, Wakil Menteri Agraria dan Tata Ruang/BPN, Surya Tjandra, mengatakan Kota Depok punya masalah polusi tertinggi di Indonesia. Ia menilai polusi di Depok lebih parah dari DKI Jakarta.

"Bahkan lebih parah dari DKI Jakarta, dimana penjelasannya kita ingin diskusi dengan pak Wali juga, barangkali perlu pendekatan tata ruang yang lebih rapih dimana koordinasi di lintas kementerian," ujar Surya, Depok, Senin (2/11/2021).

Surya mengaku mendapatkan informasi terjadi kemacetan di sejumlah pintu tol di Kota Depok. Dia juga berencana mencarikan solusi terkait emisi kendaraan untuk dikelola lebih baik dengan bekerja sama dengan Universitas Indonesia (UI). Menurutnya, UI jangan hanya berlokasi di Kota Depok namun harus memberikan  kontribusi untuk Depok. 

"Abis ini saya mau ke UI juga, UI bisa bantu apa di Depok, jangan hanya berlokasi di Depok tapi kontribusi buat Depok-nya apa. Kebetulan saya alumni UI jadi boleh nanya gitu, ya. Nanti mau ketemu dengan teman-teman fakultas hukum," ungkap Surya.

Surya akan mencari tahu penyebab dan solusi terbaik polusi di Kota Depok. Namun, Depok merupakan bagian dari Inpres Jabodetabek Munjur yang melibatkan tiga provinsi, kabupaten, dan kota, serta DKI Jakarta.

"Yang polusi itu karena apa? Gak jelas, kita justru ingin tahu, apa penjelasannya, nanti solusinya ketahuan," ucap dia.

Surya menambahkan, Kementerian ATR/BPN akan berkoordinasi dengan Kota Depok salah satunya terkait tata ruang. Segala permasalahan di Depok seperti penyelamatkan situ maupun jalur sungai berkoordinasi dengan Kementerian ATR/BPN.

"Ini yang harus kita cek. Sekarang masih dalam revisi rencana tata ruang daerah dan itu kesempatan untuk mendata," pungkas Surya.