Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Desa Energi Berdikari Cilacap merupakan bagian dari Program Pengembangan EBT (Energi Baru Terbarukan) dalam kerangka ESG (Environmental, Social & Governance). (Dok. Pertamina)

Jakarta, IDN Times - Desa Energi Berdikari Cilacap merupakan bagian dari Program Pengembangan EBT (Energi Baru Terbarukan) dalam kerangka ESG (Environmental, Social & Governance). Program berbasis CID (Community involvement development) yang dijalankan Pertamina RU IV Cilacap ini  merupakan komitmen Pertamina mengakselerasi transisi energi hijau (green energy) di Indonesia.

Desa Energi Berdikari Cilacap bertujuan meningkatkan akses masyarakat di desa terpencil dan terisolasi terhadap energi yang ramah lingkungan, terjangkau dan berkelanjutan. Program ini juga sekaligus untuk meningkatkan ekonomi masyarakat sehingga lebih sejahtera.

1. Memanfaatkan sumber energi surya dan angin yang tersedia sepanjang tahun

Program Energi Mandiri Tenaga Surya dan Angin (E-mas Bayu) dan Energi Mandiri Tambak Ikan (E-mba Mina). (Dok. Pertamina)

Pengembangan Desa Energi Berdikari Cilacap memanfaatkan sumber energi surya dan angin yang tersedia sepanjang tahun di Desa Ujung Alang, Cilacap. Dengan teknologi hybrid energy pole (HEOP), kedua sumber energi ini diolah menjadi listrik yang bisa menerangi rumah penduduk, sekolah, dan berbagai aktivitas ekonomi warga.

Desa Ujung Alang, Cilacap merupakan desa terisolasi, di mana 80 persen penduduknya bekerja sebagai nelayan musiman dan buruh tambak. Terbatasnya akses listrik, transportasi, dan komunikasi membuat desa ini tertinggal dibanding desa lainnya. Desa ini gelap gulita kala malam hari, karena tidak tersedia listrik.

2. Warga desa bisa menikmati listrik bersih tanpa emisi

Editorial Team

EditorPertamina

Tonton lebih seru di